Avengers vs Sentry (cbr.com)
Dengan semua perbandingan yang telah diuraikan di poin sebelumnya, saya masih berpendapat bahwa Sentry akan mengungguli Homelander, bahkan dalam versi live action sekalipun.
Memang, Sentry versi film belum berpengalaman. Ia baru saja memperoleh kekuatannya dan belum menunjukkan kemampuan bertarung yang terasah. Namun, skala kekuatannya sudah sangat tinggi, cukup untuk menetralkan hampir semua trik yang biasa digunakan Homelander.
Homelander, meski kuat cenderung mundur begitu terdesak. Pertarungannya melawan Hughie, Soldier Boy, dan Butcher adalah contoh nyata: begitu ia merasa tidak bisa menang dengan mudah, instingnya adalah mundur.
Dan jika ia mencoba kabur dari Sentry, itu bukanlah strategi yang bisa diandalkan. Sentry bisa terbang, bisa mengejar, dan punya kecepatan serta daya tahan untuk mendesaknya terus-menerus. Homelander tak akan punya ruang untuk bernapas, apalagi menyusun strategi ulang.
Namun tantangan terbesar Homelander bukanlah Sentry... melainkan Void.
Dalam versi film, Void bangkit ketika Sentry benar-benar dijatuhkan. Jadi andai Homelander berhasil melakukan hal yang hampir mustahil itu, yaitu mengalahkan Sentry, ia malah akan memicu kemunculan ancaman yang lebih besar.
Void versi film memang tampak tidak sehoror versi komik, tapi tetap berbahaya. Ia tidak hanya menyerang fisik, tapi juga menjebak korban dalam alam bayangan penuh trauma dan rasa bersalah. Dan jika kita melihat sejarah Homelander, jelas bahwa ia menyimpan banyak luka batin yang tak pernah sembuh, dan mempengaruhi beberapa aspek kepribadiannya sekarang.
Void bisa memanfaatkan itu. Mengurung Homelander dalam dunia yang ia sendiri tak kuasai.
Solusi untuk lolos dari pengaruh Void biasanya adalah menyentuh sisi manusiawi Bob Reynolds, empati, belas kasih, dan kesadaran diri. Tapi… apakah Homelander punya itu? Apakah makhluk seperti dia mampu memahami perasaan orang lain, apalagi menyelamatkan jiwa orang lain selain dirinya?
Saya ragu.