youtube.com/Marvel Studios
Bagi saya pribadi sih, format Eternals ini lebih cocok untuk serial Disney+ ketimbang film layar lebar.
Ini berhubungan dengan penyajian ceritanya. Kisah utama Eternals ini cukup lama menyorot Sersi, Ikaris, dan Sprite bertemu dengan para Eternal yang sudah lama terpisah dari mereka.
Biasanya formatnya begini: mereka pergi ke suatu tempat, mereka menemukan Eternal yang mereka cari, terjadi sesuatu, lalu tensinya turun lagi saat mereka pergi ke tempat lain untuk menemukan Eternal lain. Setelah mereka menemukan Eternal lain, formatnya jadi begini lagi.
Ini format yang mungkin oke untuk serial televisi, tapi untuk film layar lebar saya rasa bisa ada yang merasa jenuh duluan, apalagi karena karakter yang harus dikumpulkan itu tergolong cukup banyak.
Bila disajikan sebagai serial televisi dengan 6 hingga 13 episode, setiap karakter bahkan mungkin bisa dapat sorotan lebih banyak.
Ada tokoh yang saya rasa masih kalah sorotan dibanding yang lain. Serta tokoh seperti Thena yang harusnya diberi lebih banyak adegan yang mengulik masa lalunya.
Selain itu, film ini memiliki ending yang menggantung.
Biasanya film Marvel selalu berusaha memberi penutup yang konklusif untuk cerita film, lalu baru ada kejutan di mid-credits. Pengecualian mungkin Infinity War yang ceritanya berlanjut ke Endgame.
Jadi melihat ending yang menggantung ini, setelah durasi yang sangat panjang (sekitar 2 jam 37 menit) mungkin bisa bikin kesal juga. Jadi rasanya meski punya durasi terpanjang kedua setelah Endgame, Eternals belum bisa menyajikan semua ceritanya dalam satu film ini.