Film Guardians of The Galaxy Vol. 3 memang sangat emosional, sejak awal film dimulai sampai filmnya selesai.
Namun apa saja momen menyedihkan dan mengharukan di Guardians of The Galaxy Vol. 3? Ini daftarnya!

Film Guardians of The Galaxy Vol. 3 memang sangat emosional, sejak awal film dimulai sampai filmnya selesai.
Namun apa saja momen menyedihkan dan mengharukan di Guardians of The Galaxy Vol. 3? Ini daftarnya!
"Creep" adalah lagu dari Radiohead, yang liriknya ceritakan tentang seseorang yang merasa dirinya penuh dengan kekurangan, sama sekali tidak sempurna dan tidak spesial.
Lagu ini diputar di awal film oleh Rocket dengan Zune milik Quill. Tentunya ini jadi momen yang menyedihkan karena Rocket merasa kalau lagu ini sangat menggambarkan dirinya yang baginya sendiri aneh.
Adam Warlock datang ke Knowhere untuk menangkap Rocket atau subjek 89P13, di bawah perintah High Evolutionary.
Karena itu terjadilah konflik antara Adam Warlock dan Guardians of The Galaxy di Knowhere, markas mereka.
Dalam konflik ini, Rocket terluka cukup parah di bagian dadanya, namun ada alat di jantung Rocket yang menahan penggunaan alat medis sehingga Rocket dalam kondisi kritis.
Mulai dari Rocket itu hanya rakun biasa yang dipilih High Evolutionary, sampai akhirnya dia dimodifikasi itu sangat menyedihkan.
Kita diperlihatkan terlebih dahulu bagaimana Rocket dimodifikasi dengan cara yang cukup sadis.
Setelah dimodifikasi, Rocket dilempar ke kandang bersama dengan hewan-hewan modifikasi di Batch 89 lainnya.
Momennya saat satu persatu hewan lain muncul dan saat Rocket berbicara pertama kali, dia kesakitan karena hasil eksperimennya.
Setelah mendapatkan berkas data dari subjek 89P13 alias Rocket, para Guardians melihat isi berkas tersebut melalui teknologi Nebula.
Mereka pun menangis saat melihat rekaman eksperimen Rocket, di mana tubuh Rocket tentunya diubah sedemikian rupa dengan cara yang menyakitkan.
Setelah sukses membuat Humanimals yang tidak emosian, High Evolutionary justru terkejut sekaligus marah dengan Rocket dan mengatakan kalau Batch 89 bukan dibuat untuk tinggal di dunia baru.
Batch 89 hanya dibuat untuk eksperimen, setelah tak dibutuhkan, mereka akan dibakar. Kecuali Rocket karena otaknya masih ingin dia eksperimenkan.
Momen Rocket ketakutan dan kecewa di sini terlihat sangat menyedihkan.
Setelah tahu kalau Batch 89 tak akan dikirim ke dunia, baru, Rocket sebenarnya sudah menyiapkan rencana pelarian.
Namun saat Rocket mencoba membebaskan dirinya dan teman-temannya, Lylla yang pertama kali mati ditembak oleh High Evolutionary.
Rocket yang marah tak bisa berpikir jernih, akhirnya Floor dan Teefs juga mati dalam baku tembak.
Saat Nebula, Drax, dan Mantis menyusup ke kapal High Evolutionary, Nebula kesal karena Drax (dan juga Mantis) sangat bodoh, bukannya tetap di pesawat Bowie, mereka malah menyusul.
Mantis marah karena Nebula memanggil Drax bodoh, di sini pun Drax terlihat sedih karena dia dianggap bodoh dan beban. Namun Mantis membuat Drax lupa dengan perdebatan itu.
Rocket dalam kondisi kritis, meskipun Quill sudah mendapatkan kode untuk 89P13, tapi tetap Rocket hampir mati.
Di momen tersebut bahkan dia bertemu lagi dengan Lylla, Floor, dan Teefs yang sudah mati, indikasikan kalau Rocket hampir menyusul mereka.
Rocket jelas dalam kondisi kritis dan bahkan jantungnya sempat berhenti berdetak.
Namun Quill menolak kondisi Rocket dan terus berusaha menyelamatkannya, Rocket pun terselamatkan. Bahkan Nebula juga menangis saat tahu Rocket sudah selamat.
Peter Quill tertinggal saat Guardians berusaha kabur dari kapal High Evolutionary, alasannya karena dia kembali untuk mengambil Zune yang terjatuh.
Entah kenapa dia tak memiliki topeng dan alat terbangnya, tapi dia terjebak di antariksa tanpa oksigen.
Sempat dikira dia akan mati karena wajahnya sampai membengkak, namun Adam menolongnya.
Di akhir film, grup Guardians memiliki tujuan masing-masing yang berbeda-beda juga.
Quill kembali ke Bumi mencari kakeknya, Mantis ingin petualangannya sendiri, Nebula dan Drax mengurus kota, Gamora ke Ravagers. Menyisakan Rocket dan Groot di grup Guardians.
Tentunya ini menjadi momen penutup dari grup Guardians yang kita kenal saat ini.
Di momen perpisahan Guardians, Groot mengucapkan "I love you guys" ke teman-temannya.
Tentu ini adalah kata terjemahan yang didengarkan penonton, di jagat filmnya dia tetap mengatakan "I am Groot", ini sudah dikonfirmasi James Gunn.
Selain Mantis, Jason Quill adalah satu-satunya keluarga inti yang dimiliki oleh Peter Quill, dia adalah kakeknya.
Jason Quill kehilangan putrinya dan cucunya di hari yang sama, karena itu Peter kembali dan sekarang tinggal di Bumi.
Sebagai penutup, ada momen yang menyedihkan namun juga bahagia, bisa kita bilang happy ending.
Momennya saat Rocket memutar lagu "Dog Days Are Over" dari Florence + The Machine, lalu penduduk Knowhere pun menari dengan gembira karena konflik sebelumnya sudah selesai.
Nah itu dia momen-momen menyedihkan di Guardians of The Galaxy Vol. 3, momen mana yang jadi favoritmu?
Untuk informasi yang lebih lengkap soal anime-manga, film, game, dan gadget, yuk gabung komunitas Warga Duniaku lewat link berikut:
Discord : https://bit.ly/WargaDuniaku
Tele : https://t.me/WargaDuniaku