T'Challa di Black Panther. (dok. Marvel Studios/Black Panther)
MCU (Marvel Cinematic Universe) menghadapi sejumlah tantangan besar dan kesialan sejak dimulainya Phase 4, yang dimulai dengan dampak signifikan dari pandemi COVID-19.
Pandemi menyebabkan penundaan rilis film dan produksi yang memengaruhi jadwal serta strategi pemasaran yang sudah terencana. Selain itu, keputusan untuk merilis beberapa film secara bersamaan di platform streaming dan bioskop menyebabkan ketegangan antara studio dan aktor, seperti yang terlihat dalam gugatan Scarlett Johansson terhadap Disney.
Selain dampak pandemik, MCU juga menghadapi berbagai kontroversi dan kritik terhadap beberapa proyek di Phase 4. Kritik terhadap kualitas beberapa film dan seri TV, serta isu CGI dan efek visual yang kurang memuaskan, menimbulkan kekecewaan di kalangan penggemar.
Lalu ada situasi tak terduga, meninggalnya Chadwick Boseman sang pemeran T'Challa. T'Challa yang diperankan Boseman sebenarnya satu sosok yang sebenarnya cukup karismatik untuk menjadi sentral MCU di Phase 4.
Kemudian ada pula kontroversi Letitia Wright dan Jonathan Majors. Untuk kontroversi Majors, ini fatal karena dia memerankan Kang dan variasi-variasinya yang sudah dipersiapkan jadi antagonis utama. Situasi Majors menambah ketidakpastian mengenai masa depan beberapa karakter penting di MCU, menciptakan tantangan tambahan bagi studio dalam mempertahankan konsistensi narasi.
Secara keseluruhan, meskipun MCU berhasil menciptakan momen-momen menarik dan inovatif dalam Phase 4, serangkaian kesialan ini menguji ketahanan dan adaptabilitas Marvel Studios. Kira-kira sampai kapan Disney dan Marvel mempertahakan MCU hingga akhirnya mereka berkata "cukup" seperti Warner Bros. dengan DCEU mereka.
Tapi tentu saja, itu baru opini saya.
Menurut kamu gimana? Sampaikan di kolom komentar!