5 Harapan untuk Fase 6 Marvel Cinematic Universe! Lebih Konsisten?

Apakah Thunderbolts* film yang sempurna? Mungkin tidak. Tapi pendekatannya patut diapresiasi.

Penggunaan efek praktis alih-alih bergantung sepenuhnya pada CGI, penyajian karakter yang lebih mendalam, serta humor yang hadir di momen yang tepat dan bukannya merusak adegan serius menjadikan Thunderbolts* salah satu film yang paling disukai dari Fase 5.

Padahal, Fase 5 bukanlah periode terbaik bagi MCU. Fase ini dilanda gejolak, mulai dari perubahan rencana besar setelah pemecatan Jonathan Majors sebagai Kang the Conqueror, hingga film yang dinilai mengecewakan seperti Ant-Man and the Wasp: Quantumania, yang membuat banyak penonton mulai meragukan arah MCU.

Namun Thunderbolts* menutup fase ini dengan nada optimistis, memberi harapan ke penonton bahwa Marvel mulai kembali ke jalur yang benar. Harapannya, kualitas ini tak berhenti di sini, melainkan jadi standar baru untuk Fase 6.

The Fantastic Four: The First Steps memikul tanggung jawab besar: menjadi pembuka Fase 6 sekaligus potensi pijakan menuju Avengers: Doomsday.

Apakah film ini harus bagus? Menurut saya, iya. Film ini minimal harus menyamai kualitas dan penerimaan positif seperti yang didapatkan Thunderbolts*.

Soalnya, sejak Fase 4 hingga Fase 5, ada pola aneh dari Marvel: setelah satu rilisan disambut baik, film atau seri berikutnya justru mengecewakan. Contohnya? Thor: Love and Thunder menuai kritik, Wakanda Forever dianggap lumayan memperbaiki suasana, lalu Ant-Man and the Wasp: Quantumania kembali jadi bahan hujatan.

Jika The Fantastic Four: The First Steps bisa membuka Fase 6 dengan kuat, ini bisa jadi penanda awal dari konsistensi baru, sesuatu yang dibutuhkan agar penonton percaya diri menantikan Avengers: Doomsday dan seterusnya.

Jumlah film di Fase 6 memang jauh lebih sedikit dibanding Fase 4 dan 5. Ini bisa dibaca sebagai sinyal bahwa Marvel mulai mengutamakan kualitas ketimbang kuantitas, dan itu kabar baik. Tapi di sisi lain, tekanan terhadap dua film crossover besar, Avengers: Doomsday dan Secret Wars, jadi jauh lebih besar.

Yang jadi kekhawatiran adalah soal konsistensi rasa.

Thunderbolts tampil berbeda lewat aksi yang membumi, penggunaan efek praktis, dan fokus pada isu kesehatan mental. Film ini punya identitas yang segar di tengah kejenuhan formula Marvel. Lalu The Fantastic Four: The First Steps juga menjanjikan pendekatan unik berlatar di Bumi alternatif bergaya retro-futuristik ala tahun 1960-an, dimana Fantastic Four tampaknya adalah satu-satunya hero. Jadinya film ini bisa segar dan bisa ditonton terpisah, tanpa perlu nonton film atau seri lain Marvel dulu.

Penonton tentu berharap Avengers: Doomsday dan Secret Wars bisa mempertahankan tren "rasa baru" ini. Jika dua film besar ini justru kembali ke gaya Marvel yang generik, serba kilat CGI, penuh lelucon lepas kontrol, dan kurang kedalaman emosi, maka rasa kecewa bisa lebih besar dari sebelumnya.

Dengan beban naratif yang sangat besar, kedua film ini bukan hanya harus spektakuler, tapi juga harus terasa penting dan berbeda.

Salah satu teori besar yang beredar adalah bahwa Avengers: Secret Wars akan mengakhiri semesta MCU seperti yang kita kenal saat ini, dan menciptakan dunia baru. Dunia di mana X-Men, Fantastic Four, dan Avengers sejak awal berada dalam satu realitas, bukan terpisah multiverse.

Secara konsep, ini terdengar menarik. Ini bisa jadi jalan pintas untuk menyatukan semua elemen Marvel ke dalam satu timeline yang rapi.

Tapi di sisi lain, MCU saat ini sudah memiliki sejarah panjang yang kaya, dengan karakter-karakter yang masih memiliki potensi besar. Bob alias Sentry dari Thunderbolts* misalnya, baru saja diperkenalkan dan langsung mencuri perhatian. Sam Wilson sebagai Captain America pun baru mulai mencari pijakannya sebagai pemimpin.

Jika semua ini berujung pada reboot total di Secret Wars, dengan versi baru dari Iron Man, Captain America, dan seolah semua perjalanan sebelumnya "tidak pernah terjadi", maka banyak penonton bisa merasa dikhianati.

MCU tidak butuh penghapusan masa lalu. Waralaba ini hanya butuh fondasi baru yang dibangun di atas warisan yang sudah ada.

Salah satu keluhan utama fans terhadap Fase 4 MCU adalah arah yang membingungkan. Fase ini terasa seperti kumpulan eksperimen tanpa fondasi yang kuat.

Apakah ingin memperkenalkan generasi baru pasca-Endgame? Di layar lebar, hanya Shang-Chi dan Eternals yang secara penuh memperkenalkan hero baru. Sementara lainnya lebih sering terjebak di antara nostalgia dan transisi.

Apakah ingin membangun ancaman besar? Di Fase 4, itu pun belum jelas. Ada sinyal soal Celestials, lalu bergeser ke Kang. Tapi belum ada benang merah yang kuat. Bahkan Avengers pun belum terbentuk kembali secara resmi.

Fase 5 mulai menunjukkan arah yang lebih konkret: Kang the Conqueror sebagai musuh utama. Tapi rencana itu terguncang oleh pemecatan Jonathan Majors, dan Avengers: Doomsday terasa seperti hasil perubahan mendadak.

Fase 6 kini memikul beban untuk memulihkan kepercayaan itu. Sayangnya, fase ini memulainya tanpa fondasi kuat dari dua fase sebelumnya. Ini sangat berbeda dari bagaimana Fase 1 membangun menuju terbentuknya Avengers, lalu Fase 2 dan 3 dengan jelas mengarah ke konflik besar melawan Thanos.

Karena itu, harapannya bukan hanya Fase 6 lebih terarah tapi juga membawa gambaran yang solid untuk Fase 7 dan seterusnya. Penonton perlu tahu: semua film ini bakal dibawa ke mana toh?

Nah itu lima harapan untuk Fase 6 Marvel Cinematic Universe.

Menurutmu gimana? Sampaikan di kolom komentar!