9 Fakta Spider-Man Versi Andrew Garfield yang Nyentrik dan Keren!
Versi Peter Parker yang lebih keren, ini 9 fakta-faktanya!
Follow Duniaku untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Di versi layar lebar live action, sudah ada tiga versi Spider-Man dan tentunya ada tiga versi aktornya yang sudah saling bertemu.
Salah satunya adalah versi Andrew Garfield yang hadir dalam seri film The Amazing Spider-Man.
Apa saja fakta Spider-Man versi Andrew Garfield? Yuk simak berikut ini!
1. Hanya Peter Parker yang bisa jadi Spider-Man di jagat ini
Tahukah kamu kalau hanya Peter Parker yang bisa menjadi Spider-Man di jagatnya The Amazing Spider-Man?
Alasannya karena Richard Parker membuat laba-laba Araneus Oscorpeus menggunakan DNA-nya sendiri dan Peter tentu punya genetik yang serupa dengan Richard karena itu Peter tidak mengalami efek buruk dari gigitan laba-laba itu.
Jadi di jagat ini jika orang lain yang digigit oleh laba-laba Araneus Oscorpeus buatan Richard Parker, maka mereka akan merasakan efek buruk dari laba-laba radioaktif ini yaitu mutasi yang berlebihan bahkan berakhir kematian, bukan menjadi Spider-Man.
Di komik atau versi lainnya berbeda. Siapa pun yang tergigit oleh laba-laba radioaktif itu bisa mendapatkan kekuatan seperti Spider-Man.
2. Spider-Man versi Andrew Garfield punya kemampuan penyembuhan yang lebih cepat
Setiap versi Spider-Man memang punya kemampuan untuk menyembuhkan luka di tubuhnya sendiri dalam durasi yang lebih cepat dibandingkan manusia biasa.
Tapi versi Andrew Garfield itu punya kemampuan penyembuhan ini lebih cepat lagi. Seperti contohnya saat kakinya tertembak dan dia bisa cepat menahan dan mengatasi rasa sakitnya itu.
Ini juga yang mengarah ke konflik di film keduanya di mana Harry ingin DNA Spider-Man untuk menyembuhkannya, namun Spider-Man tak memberikannya karena tahu kalau DNA yang bermutasi dengan laba-laba Araneus Oscorpeus itu berbahaya, benar karena hanya cocok dengan DNA Richard Parker dan keturunannya (poin pertama).
3. Peter Parker di versi ini lebih "gaul" dan bukan korban bully
Salah satu yang paling terasa perbedaan dari versi lain adalah bagaimana Peter Parker versi Andrew Garfield itu lebih gaul dan keren dibandingkan versi lainnya.
Di jagat ini Peter Parker adalah seorang pemain skateboard yang cukup bandel karena membawanya ke sekolah.
Selain itu Flash di jagat ini juga tidak mem-bully Peter melainkan anak lainnya yang di-bully.
Sebagai perbandingan, Peter versi Tobey di-bully oleh Flash bahkan secara fisik, sedangkan versi Tom Holland di-bully secara verbal.
4. Andrew Garfield mempelajari gerakan beberapa atlet dan gerakan laba-laba untuk perankan Spider-Man
Dalam wawancara dengan NPR pada tahun 2012 lalu, Andrew Garfield menjelaskan soal gerakan akrobatik yang ia pelajari.
Dia mengatakan kalau dia mempelajari gerakan dari beberapa atlet seperti Muhammad Ali dan Cristiano Ronaldo.
Selain itu dia juga mempelajari pergerakan dari laba-laba sungguhan di dunia nyata untuk gerakan Spider-Man.
5. Sony hampir membuat Peter Parker sebagai anak kuliahan, bukan anak SMA di film ini
Saat perankan Peter Parker untuk pertama kali, umur Andrew Garfield adalah 26 tahun. Ini membuat banyak orang bertanya, apakah cocok jika latarnya di SMA?
Sony ternyata sempat memikirkan hal ini juga, bahkan hampir mengubah konsepnya kalau Peter Parker di The Amazing Spider-Man itu berlatar di perkuliahan, bukan SMA.
Namun marketing untuk film ini sudah dilakukan dengan tema "Spider-Man di masa SMA-nya", karena itu tetap disesuaikan ceritanya berlatar di SMA.
6. Marc Webb sempat berdiskusi dengan Stan Lee soal jaring Spider-Man di film ini
Marc Webb, sutradara The Amazing Spider-Man sempat memikirkan bagaimana jaring Spider-Man di film ini akan ditunjukan.
Alasannya sebelum itu trilogi Raimi memiliki keunikan, yaitu jaringnya organik dan berasal dari tubuhnya Peter, bukan dari alat.
Sang sutradara sempat berdiskusi dengan Stan Lee dan akhirnya terbuat konsep kalau jaringnya berasal dari Oscorp, tapi alatnya diciptakan sendiri oleh Peter. Alasannya agar Peter terlihat "pintar" dan menarik di film ini.
7. Perubahan kostum di film kedua dijelaskan di komiknya
Kostum Spider-Man di TASM 1 dan 2 berbeda, di film kedua tak benar-benar dijelaskan soal perubahan kostum ini, tapi dijelaskannya di komik.
The Amazing Spider-Man: Cinematic Infinite Comic adalah komik khusus yang berkaitan dengan filmnya dan berlatar di antara film pertama dan kedua.
Di komik ini Peter mendapatkan saran pakaian baru dari Gwen, secara kebetulan setelah itu kostum lamanya hancur parah. Dibanding memperbaikinya, Peter pun membuat versi baru yang kita lihat di film kedua.
8. Nama Spider-Man versi Andrew Garfield setelah tampil di Spider-Man: No Way Home
Setelah Spider-Man: No Way Home, Marvel.com menyebut Spider-Man versi Andrew Garfield sebagai The Amazing Spider-Man.
Sementara itu, Spider-Man versi Tobey Maguire disebut sebagai Friendly Neighborhood Spider-Man.
9. Kematian Gwen sangat mempengaruhinya, menurut Spider-Man: No Way Home
Spider-Man versi Andrew Garfield menceritakan dia kehilangan Gwen Stacy di Spider-Man: No Way Home.
"I lost... I lost Gwen, my, um, she was my MJ. I couldn't save her. I'm never gonna be able to forgive myself for that. But I carried on - tried to, tried to keep going, tried to be the Friendly Neighborhood Spider-Man because I know that's what she would have wanted. But, at some point I just, I stopped pulling my punches. I got rageful. I got bitter. I just don't want you to end up like... like me."
Spider-Man versi Andrew ini mengaku ia tidak akan bisa memaafkan dirinya atas kehilangan itu. Dia mencoba lanjut jadi Spider-Man, tapi ada titik dimana dia berhenti menahan pukulannya. (Ingat, tinju Spider-Man itu kuat sekali, jadi jika dia tidak menahan diri, serangannya bisa berakibat parah ke musuhnya). Spider-Man Andrew ini merasa dirinya murka.
Spidey Andrew pun tidak ingin Spidey versi MCU menjadi seperti dirinya.
Situasi ini membuat momen Spidey Andrew bisa menyelamatkan MJ terasa semakin mengharukan.
Nah itu fakta Spider-Man versi Andrew Garfield. Gimana menurutmu?
Diterbitkan pertama 31 Agustus 2022, diterbitkan kembali 14 Agustus 2024.