Penampilan perdana Sentry di MCU yang diperankan oleh Lewis Pullman. (dok. Marvel Studios/Thunderbolts*)
Dalam versi komik, Robert Reynolds alias Sentry bukan hanya pahlawan berkekuatan luar biasa, tetapi juga sosok legendaris yang sudah lama beroperasi di dunia Marvel. Ia pernah menjadi teman dekat tokoh besar seperti Mister Fantastic dan Hulk, dan bahkan menjadi salah satu simbol harapan dunia. Sejak lama, dia sudah bertarung bersama para pahlawan, melewati berbagai momen penting yang mengukuhkan reputasinya sebagai salah satu yang terkuat.
Namun karena ancaman Void, Sentry di komik mengambil keputusan ekstrem. Ia menghapus memori tentang dirinya, baik dari ingatannya sendiri maupun dari seluruh dunia, demi mencegah Void bangkit kembali. Jadi saat ia muncul kembali dalam komik New Avengers, tepat ketika penjara supervillain Raft dibobol oleh Electro, ia sebenarnya sudah memiliki sejarah panjang dan langsung menunjukkan kekuatannya: mengatasi ancaman Carnage dengan mudah, membawanya ke luar angkasa dan merobeknya dua.
Kontrasnya, dalam film Thunderbolts*, Bob Reynolds adalah sosok yang masih sangat baru dalam perjalanannya sebagai Sentry. Ini adalah awal mula kekuatannya muncul, dan ia sendiri masih belum sepenuhnya memahami atau mengendalikannya. Ia bukan sosok legendaris, melainkan seorang pria bermasalah yang kebetulan menjadi pusat dari eksperimen kekuatan super.
Rasa tidak percaya diri Bob tercermin jelas di akhir film. Meski ia memiliki kekuatan dahsyat, ia justru terlihat ragu menggunakannya kembali. Sebab setiap kali kekuatan Sentry ia lepaskan, potensi munculnya Void yang merupakan manifestasi sisi tergelap dalam dirinya juga ikut membayangi.
Kurangnya pengalaman ini bisa menjadi faktor yang sangat krusial ketika Bob dihadapkan pada ancaman lebih besar di masa depan, seperti Doctor Doom di Avengers: Doomsday. Sentry mungkin salah satu karakter terkuat secara fisik di MCU saat ini, tapi tanpa pengalaman dan stabilitas emosional, kekuatan sebesar itu bisa menjadi bumerang.