Follow Duniaku untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Di Marvel What If episode 1, kita diperlihatkan realita alternatif di mana situasi membuat Peggy Carter jadi Super Soldier.
Nah kalau untuk What If episode 2, sorotannya sekarang adalah realita alternatif di mana T'Challa yang jadi anak angkat Yondu, dan juga Star-Lord.
Lalu apa yang terjadi? Simak pembahasan Marvel What If episode 2 berikut!
1. Akar perbedaannya
Penyebab perubahan besar sejarah ini sederhana: Ravager menculik anak yang salah.
Mereka tidak menculik Peter Quill seperti yang seharusnya terjadi. Yang mereka ambil justru T'Challa.
T'Challa kecil sendiri tampaknya ingin bertualang, namun dilarang ayahnya. Saya rasa, faktor T'Challa ingin bertualang ini juga ada di realita asli, tapi di sana T'Challa gak sampai ketemu Yondu.
Begitu diculik Ravager, ia justru bersemangat dapat kesempatan menjelajahi semesta.
Dari titik itu, Peter Quill ditinggal di Bumi dan menjalani hidup yang biasa saja, sementara T'Challa menjadi Star-Lord.
Baca Juga: 3 Hal yang Bikin Bingung dari Marvel What If? Episode 1!
2. Star-Lord versi T'Challa menciptakan perdamaian di luar angkasa
Saya sebenarnya merasa kocak juga, What If episode 2 ini seakan mengatakan kalau Peter Quill bukan hero yang baik.
Saat T'Challa ditempatkan dalam posisi Quill, dia menjadi anak yang sangat baik untuk Yondu. Bahkan, T'Chala seperti menyetir Ravager ke arah yang lebih baik.
Yang paling ekstrem? T'Challa bisa membuat Thanos meninggalkan rencananya memusnahkan semesta, tampaknya hanya dengan argumen kuat. Thanos malah jadi Ravager, dan mengakui T'Challa sebagai komandannya. Gila abis.
Kalau dari yang kita dengar sih, T'Challa berhasil menyelamatkan banyak pihak. Bahkan keluarga Drax pun masih hidup di realita ini. Tampaknya, planet-planet yang harusnya jadi korban Thanos justru aman.
Akibatnya, Star-Lord benar-benar populer di semesta. Sampai-sampai Korath bukan hanya sudah mendengar nama Star-Lord sebelum mereka ketemu, namun juga bereaksi seperti fanboy yang ketemu idolanya saat dia ketemu.
Malah gara-gara itu, Korath sekalian direkrut jadi anggota Ravager.
Tapi itu bukan berarti semesta baik-baik saja.
3. Di dunia di mana Thanos memutuskan jadi baik, The Collector jadi ancaman besar
Yang mengejutkan di sini adalah The Collector mengisi posisi sebagai ancaman yang ditakuti semesta, setelah Thanos mundur.
Misi T'Challa di sini adalah mencuri dari Collector. Ketika situasi memburuk, T'Challa pun harus melawan Collector.
Collector yang di GotG dan Infinity War terasa cupu jadi ancaman di sini. Terutama karena dia memiliki koleksi yang seperti mengisyaratkan dia sudah membunuh beberapa tokoh, atau tokoh-tokoh ini sudah mati karena pihak lain dan dia mengoleksi persenjataan mereka.
Collector menggunakan perlengkapan dari Korg dan Hela. Untuk Korg, Collector bahkan secara spesifik menyebut dia merebut tangan batu itu dari seorang Kronan yang berisik.
Lalu saat Collector mengungkap senjatanya, dia memperlihatkan tameng Captain America, belati dark elf, Mjolnir, dan helm serta senjata Hela.
Jadi meski beberapa semesta aman, ada juga semesta yang jadi korban Collector dan anak buahnya. Kalau dari yang kita lihat sih, ini berarti Collector mengincar Asgard, mungkin Svartalfheim, mungkin Hel (kecuali Hela di sini muncul lebih cepat karena Odin mati lebih cepat juga), dan Bumi.
Untuk Captain America, seharusnya 2008 itu dia masih membeku. Jadi saya curiga Steve Rogers dan tamengnya ditemukan duluan oleh Collector. Apa yang terjadi pada Steve selanjutnya tidak diketahui.
Saya jadi penasaran kenapa perubahan ini terjadi. Apakah aksi baik T'Challa dan absennya Thanos justru memberi peluang bagi Collector untuk mengincar dunia-dunia tersebut?
Atau apakah ini karena Collector memperoleh Dark Order gara-gara Thanos jadi baik?
Saya sih senang melihat Collector di-buff begini. Sebenarnya, saat saya pertama kali melihat dia di GotG, saya mengira memang akan ada momen di mana Collector bertarung dengan benda-benda koleksinya.
Akhirnya itu beneran terjadi di What If.
4. T'Challa akhirnya kembali ke Wakanda
Awalnya, T'Challa mengatakan dia dengar Wakanda, tanah kelahirannya, sudah hancur.
Namun Yondu ternyata berbohong. Wakanda tidak kenapa-kenapa, dan selama bertahun-tahun T'Chaka mencari anaknya yang mendadak hilang.
T'Challa sempat marah besar pada Yondu karena kebohongan ini
Tapi hubungan ayah dan anak angkat ini membaik di akhir. Terutama setelah Yondu dan Star-Lord bekerja sama mengalahkan Collector.
Ngomong-ngomong, saya rasa aksi Yondu melawan Collector ini adalah apa yang akan terjadi jika Yondu melawan Thanos di realita asli. Yondu mungkin bisa melukai Thanos, tapi Thanos bisa jadi dapat menangkap Panah Yaka dari Yondu dan merusaknya, hingga Yondu harus menggunakan cara lain untuk melawannya.
Setelah konflik dengan Collector berakhir, T'Challa dan Ravager akhirnya ke Bumi. Wakanda pun menyambut kedatangan kembali pangeran mereka, dan juga Ravager yang menemaninya.
Kalau kamu bingung kenapa T'Chaka masih hidup, ini seharusnya baru tahun 2008. Kilas balik T'Challa diculik itu 1988, lalu petunjuk waktu mengatakan 20 tahun berlalu. T'Chaka harusnya baru mati 2016.
Kalau saya lihat timeline MCU, ini bahkan baru masa-masa fase 1 MCU. Film yang mengambil latar tahun 2008 itu adalah The Incredible Hulk dan Iron Man.
Steve Rogers bahkan seharusnya belum bangun dari es. Dia itu seharusnya bangun di tahun 2011 atau 2012.
5. Ego bisa bikin semesta kiamat?
Saat nonton GotG 2 dulu, saya berpendapat kalau saja Ego tidak ditangani oleh Guardians, dia bisa jadi lebih berbahaya dari Thanos. Terutama kalau rencananya berhasil.
Ego tampaknya beneran jadi ancaman besar di realita ini.
Di akhir What If episode 2, kita diperlihatkan kalau Peter Quill benar-benar menjalani hidup biasa. Bukannya jadi hero luar angkasa, dia tampak jadi pegawai restoran cepat saji.
Lalu Ego the Living Planet menemuinya jauh lebih cepat dari seharusnya. Bukannya di sekitar tahun 2014, beberapa bulan setelah GotG pertama, Ego sudah menemukan Peter di tahun 2008.
Uatu the Watcher bahkan menarasikan kalau pertemuan itu mungkin berarti kiamat. Seram juga.
Yang bahaya di sini adalah Peter benar-benar akan sendirian dengan Ego. Dia tidak akan datang menemui Ego bersama teman-temannya. Ego bisa jadi akan memanipulasinya dengan lebih cepat dan lebih mudah.
Setidak-tidaknya, kalau rencana Ego mulai jalan, Yondu mungkin akan tahu kalau penyebabnya Ego dan dia bisa memandu T'Challa untuk melawan makhluk berbahaya itu.
Nah, itu pembahasan Marvel What If episode 2. Di satu sisi, T'Challa tampaknya jadi Star-Lord yang jauh lebih baik dari Peter Quill. Di sisi lain, tampaknya aksi T'Challa tetap tidak bisa menyelamatkan semua orang, dan ada bagian semesta yang sudah jadi korban Collector.
Ada pula kemungkinan Ego bakal jadi ancaman besar kalau Yondu dan T'Chala terlambat menghentikannya.
Saya khawatirnya sih, kalaupun Yondu dan T'Challa bisa menghentikan Ego, mereka beneran baru bereaksi setelah rencana Ego sudah telanjur berjalan. Itu berarti akan ada beberapa planet yang tak bisa diselamatkan. Termasuk, bisa saja, Bumi. Kecuali teknologi Wakanda bisa mencegah situasi tersebut.
Gimana menurut kamu? Sampaikan di kolom komentar!
Baca Juga: Teori: Menebak Masa Depan Dunia Marvel Versi Captain Carter