Follow Duniaku untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Mulai dari hari ini (11/8/2021), kita kembali dapat tontonan seru mingguan dari dunia Marvel di Disney+. Seri What If...? mulai tayang, memperlihatkan kita apa yang terjadi di sejarah alternatif Marvel.
Mungkin ini adalah dunia-dunia yang tercipta setelah TVA tidak menghentikan terciptanya percabangan sejarah.
Apa yang terjadi di What If? episode 1?
1. Apa yang membuat perubahan ini?
Ada satu kejadian minor yang menyebabkan semua masalah di What If? episode 1 ini.
Kalau kamu tonton ulang Captain America: The First Avenger, ada bagian Erskine menanyakan bukankah Peggy Carter akan lebih nyaman di booth ketimbang di area eksperimen. Di film, Peggy memutuskan naik ke booth.
Peggy memutuskan untuk tidak naik ke booth di What If? episode 1. Lalu kejadian setelahnya pun beda dari seharusnya. Agen HYDRA membuat kekacauan lebih awal dari seharusnya, sebelum Steve Rogers bahkan masuk ke mesin.
Karena Steve pemberani, dia mencoba menghentikan si agen HYDRA juga namun berujung terluka. Berhubung lab juga dalam bahaya, dan Steve terluka, Peggy yang kemudian masuk ke mesin.
Peggy Carter pun memperoleh peningkatan kekuatan super. Bentuk tubuhnya kalau kamu perhatikan juga jadi lebih kekar dan jangkung.
Yang menarik perhatian saya juga? Peggy Carter tetap heroik.
Satu kelemahan serum Super Soldier yang terasa dari Captain America sampai The Falcon and The Winter Soldier adalah mereka yang tidak pantas menggunakannya kadang malah jadi liar.
Seperti Karli Morgenthau yang bertindak ekstrem demi meraih tujuannya, John Walker yang sempat melakukan kesalahan fatal karena terdorong emosi, dan bahkan Red Skull yang sampai mukanya sekalian rusak.
Peggy yang tetap heroik meski sudah dapat serum Super Soldier menunjukkan kalau dia memang pantas memperoleh kekuatan itu.
Baca Juga: 7 Serial Marvel di Disney+ dengan Rating IMDb Terbaik
2. Satu kejadian yang menyebabkan banyak penyimpangan
Peggy memperoleh masalah yang berbeda dari Steve: seksisme. Karena dia perempuan, Kolonel Flynn yang mengawasi operasi ini meremehkannya sejak awal.
Uniknya, Peggy di seri ini tidak pernah sampai disuruh menjadi entertainer USO seperti Steve Rogers di realita asli.
Selain itu, Peggy juga menyebabkan perubahan signifikan. Dia berhasil menangkap Arnim Zola dan merebut Tesseract.
Ini membuat HYDRA dan Red Skull di film tidak sempat memperoleh senjata canggih mereka, seperti yang kamu lihat di Captain America: The First Avenger.
Malah senjata super ala HYDRA di Captain America: The First Avenger itu kini dimiliki oleh pihak baik. Howard Stark yang dapat kesempatan eksperimen Tesseract dapat menciptakan armor ala Iron Man yang kemudian dinamai HYDRA Stomper.
Pilot HYDRA Stomper? Steve Rogers.
Red Skull bahkan kemudian harus memikirkan metode lain gara-gara dia tidak memperoleh Tesseract lebih cepat, dan itu menyebabkan akhir yang beda juga.
3. Ada yang tidak berubah: sang Super Soldier tidak sempat berkencan dengan orang yang ia cintai
Terlihat di What If? episode 1 ini kalau Peggy Carter dan Steve Rogers tetap saling mencintai.
Namun sama seperti di realita asli, sang Super Soldier tetap tak dapat kesempatan untuk berkencan dengan orang yang mereka cintai setelah melawan Red Skull.
Steve Rogers di realita sejati mengorbankan diri untuk menangani pesawat Red Skull, sehingga dia beku dan baru bisa dipulihkan di era modern.
Untuk Peggy Carter?
Situasi Peggy agak beda. Red Skull yang terlambat memperoleh Tesseract jadi melakukan riset membuka portal dimensi.
Dia sukses membuka portal itu, membuat muncul monster tentakel yang begitu kuat.
Tentakel monster ini membuat saya teringat Shuma-Gorath si monster dari komik Marvel. Tapi tidak ada indikasi itu beneran Shuma-Gorath.
Peggy akhirnya mengorbankan diri untuk mendorong tentakel itu, sementara Howard Stark menutup portal.
Saat Peggy dikeluarkan lagi, sudah 70 tahun berlalu dan entah gimana kabar Steve.
4. Secara keseluruhan, episode yang menarik
Dengan durasi 30 menit kurang, What If? episode 1 ini menarik.
Sebenarnya saya sempat memperhitungkan episodenya akan menampilkan realita alternatif yang buruk. Soalnya memang komik What If? itu kebanyakan ceritanya berakhir bad ending, seakan untuk menegaskan kalau realita komik Marvel yang sejati adalah yang terbaik.
Namun episode ini sebenarnya menampilkan realita yang tidak jelek-jelek amat. Bahkan saya curiga di realita ini Bucky tidak pernah menjadi Winter Soldier, jadi untuk beberapa orang, situasi di dunia ini malah lebih baik dari di dunia utama Marvel.
Kalau kamu penasaran, What If? episode 1 sudah tayang di Disney+ Hotstar dan kamu bisa saksikan sendiri.
Untuk yang sudah nonton, gimana pendapat kamu soal episode ini? Sampaikan di kolom komentar!
Baca Juga: 5 Penjahat Paling Mengecewakan di Film Marvel! Siapa Saja?