Follow Duniaku untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
GENRE: Fantasy
ACTORS: Tenoch Huerta, Angela Bassett, Letitia Wright
DIRECTOR: Ryan Coogler
RELEASE DATE: 9 November 2022
RATING: 4/5
Black Panther (2018) selalu menjadi film superhero Marvel yang disukai banyak orang. Film tersebut berhasil mengangkat budaya kulit hitam ke dunia superhero yang biasanya dipenuhi oleh budaya kaukasia. Otomatis film Black Panther menuai pujian di mana-mana dan banyak remaja kulit hitam Amerika yang terinspirasi pada sosok T’Challa yang dibintangi oleh almarhum Chadwick Boseman.
Sayang, seperti yang kita ketahui Chadwick Boseman mangkat di tahun 2021 karena penyakit yang dideritanya. Sebagai penghormatan, Ryan Coogler tidak melakukan recast untuk karakter T’Challa, sebagai gantinya dia malah memberikan tribut pada Chadwick Boseman dengan cara memasukan event di mana T’Challa wafat karena sakit yang dideritanya.
Plot T’Challa tersebut menjadi motor utama dari seluruh alur cerita dari Black Panther: Wakanda Forever. Ingin tahu seperti apa review lengkapnya, kamu bisa membacanya di bawah ini.
1. Kematian sang pelindung Wakanda
Wakanda berduka, T’Challa (Chadwick Boseman) mangkat karena penyakit misterius. Shuri (Letitia Wright) yang pintar, sudah berusaha menyelamatkan sang kakak. Tapi sayangnya upaya tersebut gagal total. Wakanda kehilangan sosok raja, kakak, sekaligus pelindungnya di hari itu.
Dunia internasional yang mengetahui kalau sang Black Panther sudah tiada, langsung mengambil langkah taktis. Beberapa negara langsung berusaha menyerang markas-markas Wakanda yang ada di luar wilayahnya. Mereka berharap bisa mendapatkan Vibranium dalam jumlah yang cukup banyak untuk mereka kuasai.
Ratu Ramonda (Angela Bassett) yang kembali menjabat sebagai pemimpin Wakanda mengecam upaya-upaya perampasan yang dilakukan oleh negara-negara barat. Ramonda percaya kalau negara Wakanda sedang rapuh sehingga mudah untuk diserang oleh negara lain. Wakanda membutuhkan Black Panther baru atau pemimpin baru yang sama kuatnya.
Masalah Wakanda ternyata tidak hanya dalam upaya perampasan dan kehilangan pemimpin saja. Amerika rupanya menemukan kalau Vibranium bisa ditambang di dasar laut. Saat mereka mencoba menambang logam tersebut, muncul makhluk laut yang menyerang mereka. Para pemimpin CIA dan FBI mencurigai kalau serangan tersebut berasal dari Wakanda.
Kenyataannya ada negara lain yang terlibat. Negara tersebut memiliki Vibraniumnya sendiri dan sudah lama tidak berhubungan dengan manusia daratan. Mereka adalah para Talocan yang dipimpin oleh Namor (Tenoch Huerta).
Baca Juga: Black Panther Hadirkan Eksibisi dan Mural Kolaborasi di Indonesia!
2. Karakter yang lebih dewasa
Berbeda dengan film-film Marvel lainnya, Black Panther: Wakanda Forever adalah salah satu film superhero yang memiliki perkembangan karakter. Shuri yang diperankan dengan apik oleh Letitia Wright, terasa jauh lebih dewasa ketimbang di Black Panther pertama. Begitupun dengan Angela Bassett yang memperlihatkan bagaimana terlukanya seorang ibu yang kehilangan anak-anaknya.
Bahkan Winston Duke yang biasanya menjadi bahan lawakan, malah memunculkan sisi bijaksananya di sini. Hal ini menjadikan Black Panther sebagai film yang memiliki timeline mengalir dengan sempurna. Seolah-olah semua berubah dan terdampak dengan kematian sang raja.
Sebenarnya kami juga sangat terkejut dengan kemampuan akting Letitia Wright, terutama di paruh terakhir film. Menyaksikan kalau Shuri adalah Black Panther yang berbeda dengan sang kakaknya, membuat kami tahu kalau Shuri bukanlah sosok pemimpin. Tapi dia adalah orang yang akan membereskan masalah meskipun banyak orang yang bakal terluka. Hal inilah yang berhasil diperlihatkan oleh Letitia Wright saat paruh akhir film.
Kalau kami boleh memuji satu orang, kami akan memuji kemampuan akting Angela Bassett. Akting beliau di film ini, merupakan akting terbaik di jagat dunia MCU. Performa dan letupan emosinya sangat terasa, dan hal iini belum pernah kami temukan di film superhero manapun. Kami jadi paham betapa terlukanya Wakanda hanya karena akting seorang Angela Bassett.
3. Budaya baru di tengah budaya Afrika-Amerika
Talocan sebagai entitas baru di dunia MCU, diperkenalkan dengan sangat apik oleh Ryan Coogler. Budaya Aztec yang kental diperlihatkan dengan sangat jelas melalui sosok Namora dan seluruh aksesoris yang dikenakannya. Selain itu para makhluk air ini menggunakan senjata yang mirip-mirip dengan para Wakanda, menjadikan mereka sebagai bangsa kedua yang memiliki Vibranium.
Berbicara mengenai negara bawah air Talocan. Sepertinya MCU benar-benar berusaha menjauhi sosok Atlantisnya DC yang mewah dan penuh cahaya kehijauan. Sebagai gantinya kita disuguhi dengan kota bawah laut yang lebih mirip dengan kota sub urban. Jauh dari bayangan kami terhadap kota dengan teknologi canggih yang tenggelam ke laut. Lebih dekat ke kota dengan peradaban kuno yang dibangun di dalam air.
Walaupun begitu, kami masih sedikit heran dengan keputusan artistik dari pihak Marvel. Pasalnya mereka membiarkan sebuah bangunan beratap jerami di bangun di dalam gua. Bukannya di dalam gua kamu tidak membutuhkan atap ya? Bukannya langit gua itu sudah menjadi atap rumah?
4. Kesimpulan
Black Panther merupakan jawaban atas kecewanya kami terhadap Thor: Love and Thunder dan Dr. Strange in the Multiverse of Madness. Film ini mengembalikan kepercayaan kami dalam kemampuan Marvel menggarap cerita yang berkelanjutan. Meskipun ada beberapa hal yang menimbulkan sebuah tanda tanya besar dalam prosesnya.
Black Panther: Wakanda Forever bisa kami ganjar dengan nilai 4 dari 5 bintang review. Karena film ini masih membawa budaya Afrika-Amerika, tapi tetap memperkenalkan unsur budaya dan entitas baru yang tidak kalah keren dengan Wakanda.
Oh iya, Black Panther: Wakanda Forever memiliki satu buah mid credit scene. Jadi kamu bisa pulang dengan tenang setelah mid credit tersebut.
Diterbitkan pertama 09 November 2022, diterbitkan kembali 07 September 2024.
Baca Juga: Ini Informasi Post-Credit Black Panther: Wakanda Forever, Awas Spoiler