dok. Studio Ghibli/ The Boy and the Heron
Jadi, dari poin 2 dan 3, kamu mungkin sudah bisa mendapat gambaran kalau saya merasa The Boy and the Heron ini audio-visualnya dahsyat.
Bagi saya pribadi, cerita The Boy and the Heron ini oke.
Terasa lebih sederhana dari yang saya kira, tapi tetap terasa oke dan terbangun dengan baik.
Satu yang unik adalah, menurut saya, karakter Mahito sebagai tokoh utama disajikan dengan cukup pendiam.
Pendiamnya Mahito membuat beberapa tindakannya akan mengundang pertanyaan. Seperti, "Kenapa dia melakukan ini?"
Keunikan ini di satu sisi membuat Mahito cukup unik, tapi di sisi lain bisa menjadi salah satu alasan kenapa beberapa bagian di The Boy and the Heron bisa terasa membingungkan.
Kamu juga mungkin akan merasa beberapa perkembangan karakternya terasa mendadak, dan penokohan Mahito yang seperti ini serta cara film ini menyajikan cerita bisa saja membuat beberapa momen yang seharusnya emosional jadi kurang kena.
Meski begitu, sebenarnya filmnya sendiri menurut saya cukup sukses dalam menyajikan karakter Mahito bukan dari ucapannya, bukan dari narasi, melainkan dari tindakan yang dia ambil, gerak-geriknya ketika menghadapi sesuatu, dan keputusan-keputusannya.