Film SAS: Red Notice dihiasi dengan berbagai unsur politik dan balas dendam. Beberapa twist pun dihadirkan untuk membuat penonton terus tertarik ke dalam film. Sayangnya beberapa eksekusi dirasakan kurang menarik dan berantakan.
Salah satunya adalah, karakter utama yang terkesan seperti Terminator yang tidak bisa mati atau terluka secara serius. Bahkan ledakan yang luar biasa besar saja tidak mampu menggores Tom. Hal ini menjadikan kami bertanya-tanya mengenai kapan Tom berkata “I'll be back” ala T-1000 di Terminator 2.
Bukan apa-apa, tetapi rasanya karakter yang digambarkan sangat kuat dan tidak bisa mati itu sudah lama ditinggalkan Hollywood. Bahkan pada kebanyakan film aksi modern lainnya, kebanyakan karakter utama akan tertatih-tatih kesakitan ketika terkena ledakan atau tertembak pada bagian tertentu.
Terlepas dari pilihan sinemanya yang terkesan kuno dan kurang konsisten, tema yang diangkat sangat menggoda. Pesan tentang orang-orang yang ingin membalas dendam setelah disingkirkan oleh penguasa yang tak ingin kebusukannya terbongkar bisa kita saksikan di dalam film ini.
Selain itu kita juga dihadapkan pada akting Ruby Rose yang dipaksakan untuk jadi bengis. Walaupun ekspresinya mukanya terlihat tajam dan jahat, tetapi kami seperti melihat penjahat generik yang biasanya hadir di film aksi. Yah memang secara teori SAS: Red Notice kemungkinan besar memiliki budget film kelas B.