Overlord
menyajikan sebuah perandaian bagaimana kalau Nazi benar-benar mampu memanfaatkan hal-hal gaib untuk berperang. Memang ini bukan pertama kalinya Hollywood menyajikan plot nyeleneh tentang Nazi Jerman, bahkan pada
Inglorious Bastards
kita sudah disuguhi plot perihal kematian Hitler yang ternyata berada di tangan seorang letnan Amerika.
Sang
thousand year reich
membutuhkan pasukan 1000 tahun juga yang mungkin bisa disamakan dengan pasukan super atau
zombie
. Sayangnya para pasukan super ini terlihat agak kewalahan ketika berhadapan dengan beberapa orang tentara Amerika yang dipersenjatai senapan mesin seadanya.

Untunglah Julius Arvey cukup mahir dalam menjaga kejutan-kejutan yang ada di
Overlord
sambil terus menggulirkan cerita. Jadinya film ini tidak bergantung dengan serbuan
zombie
layaknya
World War Z
. Sebagai ganti absennya perang gila-gilaan, kita akan dibuat penasaran oleh sosok
zombie
ini hingga babak terakhir dari
Overlord
.

Pada intinya
Overlord
menawarkan keseimbangan yang sangat menarik. Kita disuguhi cerita dan efek yang keren, teror yang pas dan sedikit perkembangan karakter di sana-sini. Khusus untuk bagian yang terakhir, kami sangat salut dengan kemahiran akting dari Jovan Adepo yang berhasil menampilkan sosok Boyce yang naif hingga kesannya menjengkelkan.