Review Maharaja, Mengungkap Misteri di Balik Kisah Perampokan

Maharaja adalah seorang tukang cukur yang bekerja di sebuah salon kecil. Suatu hari, ia meminta izin kepada bosnya untuk pulang lebih awal agar bisa menghabiskan waktu bersama istri dan anaknya. Namun di tengah momen kebersamaan yang singkat itu, terjadi tragedi. Ustri dan anaknya mengalami kecelakaan tragis yang merenggut nyawa mereka.

Beberapa tahun kemudian, kisah beralih pada Jothi, putri Maharaja yang ternyata selamat dari kecelakaan tersebut berkat perlindungan sebuah tong besi yang kemudian mereka beri nama Lakshmi. Namun, ketika Lakshmi dicuri, Maharaja berjuang keras untuk menemukannya kembali, meskipun harus berhadapan dengan ketidakpedulian polisi.

Film ini kemudian berkembang menjadi misteri penuh teka-teki, mengungkap siapa pencuri Lakshmi dan mengapa benda tersebut begitu penting bagi Maharaja. Penonton diajak menyelami lapisan demi lapisan misteri hingga akhirnya menemukan jawaban yang memuaskan.

Meskipun ide cerita Maharaja tampak sederhana, kekuatan film ini terletak pada cara Swaminathan merangkai cerita dengan plot twist yang tidak terduga. Penggunaan alur yang tidak linier, meskipun dapat membingungkan sebagian penonton, sebenarnya menambah kedalaman dan kompleksitas cerita. Setiap plot twist disajikan secara perlahan, memberikan penonton waktu untuk mencerna dan terlibat dalam perjalanan emosional Maharaja.

Film ini tidak luput dari gaya sinematografi yang kerap ditemukan dalam film-film India, dengan adegan-adegan yang mungkin terlihat berlebihan atau kurang realistis bagi sebagian penonton. Contoh adegan di mana Maharaja menunjukkan kekuatan luar biasa dengan membengkokkan tiang besi atau merobohkan tiang lampu mungkin akan terasa sedikit berlebihan. Namun, dibandingkan dengan film-film India lainnya seperti Jawan (2023) atau RRR (2022), efek-efek ini masih dalam batas yang dapat diterima.

Selain itu, Maharaja menonjol dengan tidak adanya adegan musikal yang biasanya menjadi ciri khas film India, membuatnya lebih fokus pada narasi dan pengembangan karakter. Bisa dibilang film ini seperti film lawas India, minus adegan joget-joget yang biasanya ada di dalam film.

Meskipun akting Vijay Sethupathi dan Anurag Kashyap cukup kuat, ada beberapa kekurangan dalam penggambaran karakter mereka. Maharaja, sebagai sosok ayah tunggal yang berduka, terkadang terasa kurang hidup dan tidak sepenuhnya menunjukkan dinamika emosional yang mendalam dengan putrinya.

Sedangkan Selvam, yang seharusnya menjadi antagonis utama, justru lebih terlihat sebagai ayah yang penuh kasih sayang, mengurangi efek kehadirannya sebagai karakter jahat dalam cerita. Mungkin hal ini disengaja, mengingat karakter Selvam diperlihatkan lebih mapan ketimbang Maharaja. Otomatis Maharaja lebih banyak memendam emosi karena berasal dari kaum rendahan.

Mahajara adalah film yang cocok bagi penonton yang menyukai cerita dengan plot twist yang menarik, tanpa harus menikmati elemen-elemen musikal khas film India. Meskipun ada beberapa kelemahan dalam pengembangan karakter, film ini tetap layak ditonton, terutama bagi mereka yang menikmati misteri dan drama emosional. Film ini tersedia untuk disaksikan di Netflix.