Fantastic Beasts: The Crimes of Grindelwald
memiliki banyak sekali plot yang berputar-putar tidak tentu arah hingga pada akhirnya menyisakan sebuah tanda tanya besar hingga akhir film.
Memang film ini dibuat dengan penuh kejutan dan teori-teori yang mungkin menjembatani film ini dengan bagian keduanya nanti, tapi cara yang digunakan oleh David Yates sangat bertele-tele dan membingungkan. Mungkin hal ini terjadi karena
Fantastic Beasts: The Crimes of Grindelwald
dipaksa mengulang formula yang sama dengan prekuelnya, tetapi dibatasi dengan absennya proses pengenalan karakter utama.

sumber: Warner Bros[/caption]
Untungnya film ini tidak sepenuhnya mengisahkan petualang Newt saja. Di sini kamu juga akan diajak sedikit melihat isi pikiran Grindelwald dan bagaimana caranya dia mempengaruhi para penyihir untuk mendukung dirinya. Rasanya Grindelwald tidak perlu menampilkan sosok mengerikan layaknya Voldemort untuk menakut-nakuti orang. Dengan menatap matanya saja kita jadi paham seberapa berbahayanya Grindelwald bila berkuasa atas No-maj atau Muggle.

sumber: Warner Bros[/caption]
Selain Grindelwald, kamu juga akan diajak menyaksikan bagaimana Dumbledore muda yang jauh lebih
brangasan
, tapi tetap bijaksana. Dalam bagiannya, kamu akan dibuat mengerti beban moril yang dimiliki Dumbledore akan Grindelwald. Bagaimana pada akhirnya Dumbledore harus berhadapan sahabat lamanya sekali lagi di duel legendaris yang nantinya mengangkat nama Dumbledore dan menjadikannya kepala sekolah di Hogwarts.