
sumber: netflix.com[/caption]
Melihat betapa penuh aksinya
season 1
, penulis mengira penulis naskah dan sutradara akan menyajikan hal yang sama di
season 2
.
Penulis sudah membayangkan dengan jumlah delapan episode, kita akan melihat Alucard, Trevor, dan Sypha masuk ke kastel Drakula sejak episode 2 lalu kita akan disuguhi eksplorasi kastel dan pertarungan melawan musuh-musuh khas dari game.
Yang penulis temukan justru adalah banyak episode diisi dengan pendalaman karakter. Uniknya, kebanyakan tokoh yang disorot ini justru adalah para penjahat!
Oh, tentu saja Trevor dan Sypha masih memperoleh porsi pendalaman karakter. Namun di
season 2
ini kita justru diperkenalkan juga kepada tokoh baru seperti Carmilla, Hector, dan Isaac (nama-nama yang familier rasanya untuk pemain game-nya).
Setiap tokoh ini benar-benar didalami dengan baik. Saat
season 2
berakhir, kamu akan mengenal mereka sebaik kamu memahami tokoh Trevor, Sypha, dan Alucard.
Namun bintang utama
season 2
ini memang adalah Dracula.
Castlevania season 2
memperlihatkan dampak dari kematian Lisa Tepes ke Dracula. Di sini kita bukan diperlihatkan sosok haus darah klise, melainkan seorang pria yang telah berada di titik depresi hingga ia tak lagi peduli pada apa yang terjadi di sekelilingnya.
Penokohan Dracula ini terasa begitu oke, hingga saat pertempuran terakhir penulis merasa kamu juga akan bersimpati kepada sang penjahat utama.
Namun tempo episode yang lebih lambat ini bukan berarti ceritanya juga membosankan. Karakter-karakter yang disorot di setiap episodenya begitu menarik, hingga penulis tanpa sadar menghabiskan delapan episode dengan cepat sekali.