Hollywood sudah beberapa kali mencoba mengadaptasi media Jepang mulai dari anime, manga, hingga game ke versi mereka.
Salah satu yang terbilang sukses mungkin Detective Pikachu dari game berjudul sama, tapi ada satu yang rasanya menarik namun seperti ingin dilupakan oleh penggemarnya yaitu adaptasi Death Note di Netflix.
Sang penulis skenario pun akhirnya angkat bicara.
Jawaban ini sebenarnya cukup bisa diterima sih.
Dalam wawancara dengan comicbook.com, Parlapanides bersaudara yaitu Charley dan Vlas mengatakan kalau perubahan cerita yang agak berbeda dari versi manga memang sudah mereka lakukan dan diskusikan dengan penulis skenario ketiga, Jeremy Slater.
Mereka mengatakan kalau tidak akan bisa dengan sempurna memasukan unsur dari manga yang berjalan panjang itu dalam film berdurasi 1 jam 41 menit.
Selain itu masalah latar yang jelas berbeda antara Jepang dan Amerika juga membuat perubahan ini rasanya harus diambil.
Selain itu eksekutif lain dari film seperti sutradara, produser, dan lainnya yang terlibat juga merasa kalau perubahan dari cerita versi manga harus dilakukan.
Film Death Note di Netflix ini cukup abu-abu. Ada yang suka, tapi banyak juga yang tidak suka.
Vlas Parlapanides mengatakan kalau mereka juga ingin menulis skenario yang memuaskan para penggemar serial aslinya.
Tapi sekali lagi Parlapanides bersaudara dan Jeremy Slater mendapatkan mandat yang harus membuat ceritanya berbeda.
Sang sutradara yaitu Adam Wingard memang sengaja memilih jalur yang berbeda dari manganya. Apa alasannya?
Alasannya kata dia karena di Jepang sana sudah ada adaptasi dari Death Note versi live action, dia tidak mau hanya membuat adaptasi serupa versi Amerika saja dari cerita yang sudah diceritakan.
Karena itu alur, detail, dan beberapa karakter dibuat berbeda dari sumber aslinya.
Nah kalau menurutmu sendiri bagaimana? Kamu tim yang suka atau tidak suka dengan Death Note di Netflix nih?