Screenshot film The Ritual. (Dok. XYZ Films/The Ritual)
The Ritual (2025) dipromosikan dengan tagline yang menarik: “The true story that inspired The Exorcist.” Namun, setelah saya cek lebih dalam, meski kasus Emma Schmidt memang nyata, inspirasi langsung untuk novel dan film The Exorcist sebenarnya berasal dari kasus berbeda, yakni eksorsisme Roland Doe pada tahun 1949.
Meski begitu, The Ritual tetap didasarkan pada kasus eksorsisme nyata yang melibatkan pendeta Theophilus Riesinger dan Joseph Steiger, serta perempuan bernama Emma Schmidt meski nama Emma tersebut sebenarnya samaran.
Apa pengaruhnya terhadap film?
Horor yang disajikan di The Ritual terasa jauh lebih subdued dibandingkan horor klasik seperti The Exorcist. Gejala-gejala yang dialami Emma Schmidt tidak setajam dan sespektakuler penderitaan Regan MacNeil, begitu pula perjuangan Riesinger dan Steiger tidak sedahsyat yang biasa kita lihat dalam film-film eksorsisme lainnya.
Nilai positifnya?
Pendekatan ini bisa jadi kelegaan bagi penonton yang kurang suka horor berlebihan dan jump scare yang intens. Adegan-adegan menyeramkan memang ada, namun tetap dalam batas yang realistis dan tidak dilebih-lebihkan. Bukti lainnya, film ini mendapat rating 13+ untuk wilayah Indonesia, menandakan tidak ada kekerasan atau horor yang terlalu eksplisit, meskipun tetap ada adegan tubuh Emma yang menunjukkan gejala ganjil yang mungkin membuat penonton merasa tidak nyaman.
Tapi, untuk fans horor ekstrem...
Jika kamu mengharapkan horor yang intens, penuh ketegangan tinggi dan momen mengerikan ala The Exorcist, kemungkinan besar The Ritual akan terasa kurang “menggelegar” dan terlalu terkendali.