Saat Rindaman melawan Bouya Harumichi, pertarungan itu berakhir seri di bab 9 yang berjudul "Double Knock Out."
Tapi karena tidak ada yang menonton, Rindaman gak tahu. Dia kira dia dikalahkan Bouya, sementara Bouya mengira dirinya dikalahkan Rindaman. Bouya sendiri hanyut di sungai, jadi Rindaman pun tak bisa melihat Bouya terkapar.
Uniknya, Rindaman seperti tak keberatan dikalahkan. Dia tertawa saat tersadar, dan kemudian saat bicara dengan Genjirou Katsuragi, dia terlihat tersenyum. Dia tampak benar-benar menikmati pertarungannya. Rindaman bahkan mengatakan itu pertama kalinya dia bertarung melawan orang seperti itu.
Rindaman kemudian lulus di bab 50.
Setelah Rindaman lulus, Bouya menantangnya untuk berduel lagi. Rindaman menang dalam pertarungan terakhir mereka di manga Crows itu.
Setelah kemenangan itu, sehabis dia menurunkan Bouya di depan rumah sakit, Rindaman berkata dalam hati kalau dia benar-benar senang bisa berjumpa dengan Bouya. Padahal satu panel sebelumnya, Rindaman menyadari kalau mereka seringnya baku hantam tanpa pernah benar-benar ngobrol.
Situasi ini membuat Rindaman seperti menunggu musuh sekuat Bouya, sebelum akhirnya dia memutuskan untuk lulus.
Rindaman sendiri awalnya sosok penyendiri. Manga Crows menjelaskan kalau Rindaman merasa berdosa karena insiden dimana ayah angkat dan saudara angkatnya mati.
Saudara angkatnya kehilangan akal dan sempat bergelud dengan ayahnya karena persoalan sepele, lalu si ayah berujung tertikam pisau dalam pergumulan. Kemudian Rindaman mencoba menghentikan saudara angkatnya itu, tapi dalam konflik itu pisau tersebut justru berujung menikam sang saudara.
Rumor buruk lalu senantiasa mengikuti Rindaman. Selain itu, karena Rindaman begitu mengintimidasi, kebanyakan orang takut duluan kepada dia.
Mungkin, dalam situasi seperti itu, "sahabat" seperti Bouya memang yang beneran dicari dan dibutuhkan Rindaman.