Avatar: The Legend of Korra adalah sequel dari Avatar: The Legend of Aang, berlatar beberapa puluh tahun setelahnya.
Namun, banyak penggemar yang mengeluhkan bahkan tidak suka dengan Avatar: The Legend of Korra.
Apa alasannya?

Avatar: The Legend of Korra adalah sequel dari Avatar: The Legend of Aang, berlatar beberapa puluh tahun setelahnya.
Namun, banyak penggemar yang mengeluhkan bahkan tidak suka dengan Avatar: The Legend of Korra.
Apa alasannya?
Yang sering dikeluhkan dan dibandingkan adalah sang tokoh utama, Avatar Korra dari suku Air.
Dibandingkan Aang, Korra dianggap tokoh utama yang kurang menarik.
Korra sering dianggap sebagai karakter yang kasar dan bahkan tidak baik, terutama Korra di awal kemunculannya (terlebih season 2 yang sering dikeluhkan penggemar).
Keluhan berikutnya adalah tim Avatar era Korra yang dianggap penggemar tak seikonik tim Avatar era Aang.
Di era Aang, tim Avatar memang beberapa kali bertengkar, tapi itu yang membuat hubungan mereka semakin erat dan bahkan terasa seperti keluarga.
Tim Avatar era Korra terasa tidak begitu kuat hubungannya sebagai sahabat, plus mereka sering kena konflik yang membuat mereka berpencar, dan ya mereka punya hubungan cinta segitiga yang rumit.
Avatar: The Legend of Aang punya satu musuh besar utama, Raja Api Ozai, yang menjadi motivasi karakter Aang untuk terus bertambah kuat di sepanjang serinya sampai tamat.
Korra tidak punya sosok seperti Raja Api Ozai. Musuh di Avatar: The Legend of Korra berbeda tiap season-nya.
Berkaitan dengan poin sebelumnya, karena tidak punya satu musuh besar utama seperti Raja Api Ozai, maka cerita empat season Avatar: The Legend of Korra punya konflik berbeda.
Setiap musim punya musuh berbeda dan setiap musim punya konflik berbeda, meskipun beberapa punya keterkaitan dari musim sebelumnya, tapi minor.
Hal yang suka dikeluhkan penggemar lainnya adalah kemajuan teknologi yang hadir di cerita Korra dibandingkan era Aang.
Era Aang lebih tradisional meskipun beberapa teknologi seperti balon udara sudah ditemukan.
Namun perkembangannya cukup pesat di Korra yang mirip dunia steampunk dengan berbagai teknologi canggih, bahkan robot raksasa.
Keluhan ini lumayan mirip dengan keluhan penggemar Naruto saat menonton Boruto yang lebih canggih.
Masih juga berkaitan dengan poin sebelumnya, ingat kalau empat season Korra punya konflik berbeda, musuh utamanya juga beda. Ada empat musuh utama.
Dari season satu ke empat secara berurutan ada Amon, Unalaq, Zaheer, dan Kuvira.
Motivasi mereka berbeda, Amon untuk memberikan keadilan dan kesamarataan bagi semua orang tanpa pengendalian, Zaheer ingin memberikan kebebasan tanpa Raja atau Avatar, Kuvira ingin menyatukan seluruh kerajaan Bumi dengan metode apapun.
Sementara itu Unalaq yang sering dikomplain, terasa seperti karakter jahat generik biasa karena tujuannya ya ingin menjadi lebih kuat dan menguasai segalanya.
Perkembangan karakter itu penting dalam sebuah cerita, agar ceritanya berkembang dan berprogres.
Contoh; Aang awalnya tak mau jadi Avatar, namun dia menjadi Avatar yang bisa diandalkan di akhir. Zuko awalnya tutup mata dengan segala perbuatan ayahnya, namun dia berkembang dan menjadi orang yang baik dengan Iroh dan Aang.
Di Korra? Minim sekali perkembangan karakter yang terasa. Seperti di awal sampai akhir ya karakternya memang sudah, begitu saja.
Konflik terakhir di Avatar: The Legend of Aang adalah Aang berhasil mengalahkan musuh besar yang digadang-gadang sejak awal cerita, Raja Api Ozai. Dunia pun damai, memuaskan.
Di akhir konflik Korra dia menghadapi Kuvira yang tidak begitu terasa sebagai musuh besar juga, hanya musuh musiman seperti Amon, Unalaq, atau Zaheer.
Akhir penyelesaian konfliknya pun begitu saja dan terasa kurang memuaskan bagi beberapa penggemar.
Itu hal yang dikeluhkan penggemar dari serial Avatar: The Legend of Korra, bagaimana menurutmu?