8 Karakter Tersakti di Invincible Swordsman atau Pendekar Hina Kelana!

Yue Lingshan adalah putri Yue Buqun dan awalnya merupakan teman masa kecil sekaligus cinta pertama Linghu Chong. Ia memiliki kemampuan bela diri yang baik sebagai murid aliran Huashan, tetapi tidak sekuat para pendekar top lainnya. Sayangnya, kepribadiannya yang naif dan emosional membuatnya mudah dimanipulasi. Nasib tragisnya menjadi salah satu momen emosional dalam novel.

Yue Buqun adalah ketua aliran Huashan yang awalnya dikenal sebagai pendekar bermoral tinggi. Namun, ambisinya yang besar membuatnya menjadi sosok yang licik dan haus kekuasaan.

Pada novelnya dia mempelajari Ilmu Pedang Bixie (Bixie Jianfa), teknik yang memberikan kecepatan luar biasa tetapi mengharuskan penggunanya untuk mengebiri diri sendiri. Dengan teknik ini, ia menjadi lebih kuat, tetapi juga kehilangan sisi moralitasnya, yang akhirnya membawa kehancurannya sendiri.

Lan Fenghuang adalah pemimpin Sekte Lima Racun (Five Poison Sect), yang menguasai berbagai teknik racun mematikan. Ia adalah wanita yang cantik tetapi sangat berbahaya, dengan kemampuan untuk melumpuhkan lawan tanpa harus bertarung langsung.

Meskipun tidak memiliki teknik bela diri tingkat tinggi seperti Dongfang Bubai atau Feng Qingyang, kepiawaiannya dalam racun dan strategi menjadikannya lawan yang sangat sulit dihadapi.

Ren Yingying adalah putri Ren Woxing dan pewaris Sun Moon Holy Cult. Ia memiliki kecerdasan dan kemampuan strategi yang luar biasa, serta dikenal sebagai ahli musik yang bisa menggunakan permainan qin untuk memengaruhi lawan. Meskipun tidak memiliki kekuatan bela diri sehebat ayahnya atau Linghu Chong, pengaruh dan kepemimpinannya di dunia persilatan sangat besar. Ia juga memiliki hubungan cinta yang mendalam dengan Linghu Chong dan banyak membantunya dalam perjalanan.

Ren Woxing adalah mantan pemimpin Sun Moon Holy Cult yang memiliki kekuatan luar biasa berkat Xixing Dafa, teknik yang memungkinkannya menyerap tenaga dalam lawan. Meskipun kuat, teknik ini memiliki efek samping besar, membuatnya harus terus mencari sumber tenaga baru.

Setelah dikhianati dan dipenjara oleh Dongfang Bubai, ia melarikan diri dan berusaha merebut kembali tahtanya. Karismanya dan kekuatannya menjadikannya salah satu tokoh paling ditakuti dalam dunia persilatan.

Feng Qingyang adalah pendekar legendaris dari aliran Huashan yang menguasai Sembilan Pedang Dugu (Dugu Jiujian), sebuah teknik pedang tanpa bentuk tetap yang bisa menembus semua pertahanan lawan. Ia hanya muncul sebentar dalam cerita, tetapi kemampuannya berada di level yang jauh lebih tinggi dibanding kebanyakan pendekar lain.

Sebagai guru Linghu Chong, pengaruhnya sangat besar dalam membentuk karakter utama menjadi pendekar pedang terkuat. Walaupun begitu, dia mengakui kalau Linghu Chong memiliki bakat yang melebihi dirinya. 

Linghu Chong adalah tokoh utama dalam novel dan murid aliran Huashan yang akhirnya belajar Sembilan Pedang Dugu dari Feng Qingyang. Dengan teknik ini, ia mampu mengalahkan banyak pendekar kuat meskipun tenaga dalamnya tidak sebesar mereka.

Ia memiliki kepribadian bebas dan tidak suka terikat oleh aturan, tetapi tetap memiliki hati yang baik. Keahliannya dalam bertarung terus berkembang sepanjang cerita, menjadikannya salah satu pendekar terbaik di dunia persilatan.

Dongfang Bubai adalah pemimpin Sun Moon Holy Cult yang menggulingkan Ren Woxing dan menjadi pendekar hampir tak terkalahkan. Ia menguasai Ilmu Jahit Tangan, yang memberinya kecepatan luar biasa hingga lawan tidak bisa melihat serangannya. Untuk menyempurnakan teknik ini, ia bahkan rela mengebiri dirinya sendiri. Dalam pertarungan, hanya gabungan Linghu Chong, Ren Woxing, dan Xiang Wentian yang bisa menantangnya, menunjukkan betapa besar kekuatannya.

Dunia The Smiling, Proud Wanderer dipenuhi dengan pendekar hebat, masing-masing memiliki keunikan dan gaya bertarung yang khas. Dari Dongfang Bubai yang hampir tak tersentuh, hingga Linghu Chong yang mengandalkan kelihaian pedang, setiap karakter membawa warna tersendiri dalam kisah ini.

Namun, dalam dunia persilatan, kekuatan bukanlah segalanya. Pengkhianatan, ambisi, dan takdir sering kali menjadi faktor penentu siapa yang bertahan dan siapa yang jatuh. Pada akhirnya, kemenangan sejati bukan hanya soal menguasai ilmu bela diri, tetapi juga memahami jalan hidup yang harus ditempuh.

Jadi, menurutmu, apakah urutan ini sudah sesuai? Atau ada pendekar lain yang pantas masuk dalam daftar?