(Dok. Television Broadcasts Limited (TVB)/New Heavenly Sword and Dragon Sabre)
Zhang Wuji adalah protagonis dalam Heaven Sword and Dragon Sabre, novel ketiga dari Trilogi Condor karya Jin Yong. Berbeda dengan Guo Jing yang lurus dan sederhana, atau Yang Guo yang kompleks dan pemberontak, Zhang Wuji memiliki kepribadian yang lembut, penyayang, dan cenderung menghindari konflik jika memungkinkan. Namun, sikap ini bukanlah kelemahan, melainkan cerminan dari kebaikan hatinya dan sifatnya yang bijaksana.
Ia adalah putra dari Zhang Cuishan, seorang pendekar dari Wudang Sect, dan Yin Susu, anggota dari Heavenly Eagle Cult. Saat masih kecil, Wuji menghabiskan sembilan tahun pertama hidupnya di Pulau Es dan Api bersama kedua orang tuanya dan ayah angkatnya, Xie Xun. Kehidupan di pulau terpencil tersebut berlangsung damai, meskipun terisolasi dari dunia luar. Namun, takdirnya berubah drastis ketika keluarganya memutuskan untuk meninggalkan pulau itu dan kembali ke daratan.
Sayangnya, perjalanan pulang ke dunia persilatan diwarnai dengan tragedi. Orang tuanya meninggal dalam situasi yang tragis, meninggalkan Wuji seorang diri di dunia yang kejam. Tak hanya harus menghadapi kenyataan pahit itu, ia juga terkena racun yang hampir membunuhnya dan menghambat perkembangan tenaga dalamnya.
Namun, Wuji menunjukkan tekad dan ketekunan yang luar biasa. Dalam perjalanannya, ia menemukan Nine Yang Manual, sebuah kitab bela diri yang mengajarkannya teknik-teknik tingkat tinggi, termasuk metode untuk menyembuhkan dirinya sendiri dan memperkuat tenaga dalamnya hingga level yang hampir tak terbatas. Dengan menguasai teknik ini, Wuji berhasil menyembuhkan tubuhnya dari racun yang menggerogotinya selama bertahun-tahun.
Selain itu, Wuji juga menguasai Heaven and Earth Great Shift, teknik rahasia dari Ming Cult yang memungkinkan penggunanya untuk mengendalikan dan mengalirkan tenaga dalam dengan sempurna, bahkan melawan kekuatan yang jauh lebih besar dari dirinya sendiri. Penguasaan kedua teknik ini menjadikannya salah satu pendekar terkuat di dunia persilatan, meskipun ia sendiri tidak pernah menginginkan kekuatan itu untuk menguasai atau menindas orang lain.
Perjalanannya mengantarkannya menjadi pemimpin ke-34 dari Ming Cult, sebuah sekte yang sering disalahpahami dan dianggap sebagai organisasi jahat oleh banyak pendekar aliran lurus. Namun, di bawah kepemimpinan Wuji yang adil dan penuh belas kasih, Ming Cult mulai mendapatkan kembali kehormatan dan dukungan dari banyak pihak.
Meski ia memiliki kekuatan yang luar biasa, sifat lembut dan keengganannya untuk bertindak kejam membuatnya sering berada dalam posisi sulit. Ia bukan hanya menghadapi musuh-musuh yang kuat, tetapi juga dilema moral serta intrik yang menyelubungi dunia persilatan. Namun, Wuji selalu berusaha mengatasi semua itu dengan kebijaksanaan dan kemurahan hatinya.
Hubungan emosionalnya dengan beberapa wanita yang ia temui sepanjang perjalanan — terutama Zhao Min, seorang putri dari Kerajaan Yuan yang cerdas dan karismatik — juga menjadi salah satu konflik terbesar dalam hidupnya. Meski terjebak di antara loyalitas terhadap kawan-kawannya dan perasaannya terhadap Zhao Min, Wuji tetap mempertahankan prinsip-prinsip kebaikannya.