Kembalinya Chris Evans sebagai Steve Rogers di Avengers: Doomsday jelas menjadi momen yang menghebohkan. Sulit untuk menyangkal daya tariknya. Steve Rogers selama ini memang terasa sebagai jantung moral Avengers, figur pemersatu yang bahkan hingga kini belum benar-benar tergantikan.
Generasi baru Avengers, termasuk Sam Wilson sebagai Captain America, masih terasa berada dalam proses mencari identitas dan pijakan emosional yang sama kuatnya. Dalam konteks itu, keputusan Marvel memanggil kembali Steve Rogers terasa “masuk akal” secara instan.
Namun justru di situlah masalahnya.
Di balik euforia nostalgia dan rasa familiar, ada sejumlah hal yang membuat saya kurang nyaman dengan keputusan membawa kembali Steve Rogers secara mendadak di Doomsday. Bukan karena karakternya buruk melainkan karena implikasi naratif, tematik, dan arah jangka panjang MCU yang ikut dipertaruhkan.
Lalu, apa saja yang terasa mengganjal?
Berikut beberapa alasannya.
