10 Hal Menarik di Upin dan Ipin Episode Irama Raya!

Episode "Irama Raya" diawali dengan momen ketika Upin, Ipin, dan ketiga temannya baru selesai melaksanakan salat tarawih berjemaah di masjid. Selanjutnya, mereka duduk bersama di teras masjid untuk menikmati makanan yang telah dihidangkan.

Sebelum menyantap makanan yang tersedia, terlebih dahulu Upin, Ipin, Ehsan, Mail, dan Fizi membaca doa bersama. Tak lupa pula Upin membaca doa yang dianjurkan untuk kita baca ketika melihat makanan.

Pada momen ini, disorot pula adegan ketika Abang Roy membantu membagi-bagikan bubur lambuk secara merata kepada seluruh jemaah.

Selepas makan, Upin, Ipin, dan ketiga temannya bermain kelereng di halaman masjid. Kak Ros saat itu hendak pulang dan mengajak kedua adiknya untuk ikut serta, tetapi si kembar menolak karena ingin bermain terlebih dahulu. Jadi, Kak Ros berpesan agar keduanya pulang bersama Opah yang saat itu masih ada di dalam masjid.

Tak lama setelah Kak Ros berlalu, tiba-tiba saja masjid terbakar. Kak Ros langsung berbalik untuk mengamankan adik-adiknya. Namun, Opah masih terjebak di dalam. Tok Dalang dengan sigap berlari ke masjid, tetapi pintu sudah tertutup oleh reruntuhan.

Tak lama, terdengar suara Abang Iz yang meminta tolong dari arah dalam masjid. Syukurlah, dia berhasil keluar dengan selamat bersama Opah yang kakinya sedikit terkilir.

Keesokan harinya, Upin, Ipin, Mail, Ehsan, dan Fizi mengunjungi masjid mereka yang sudah hangus tak bersisa. Kelimanya dengan sedih mengenang semua memori yang telah mereka habiskan bersama di masjid.

Upin, Ipin, dan ketiga temannya pun merasa sedih karena setelah ini mereka tak tahu akan melaksanakan salat tarawih berjemaah di mana.

Saat lima sekawan tersebut tengah meratap, Tok Dalang muncul dan berkata bahwa mereka sudah mendapatkan tempat pengganti untuk menunaikan tarawih berjemaah, yakni di balai desa.

Di taman bermain, Mei Mei dan Jarjit mempertanyakan bagaimana masjid Kampung Durian Runtuh bisa terbakar. Lalu, Mail mengajak teman-temannya untuk pergi ke bazar Ramadan bersama-sama. Pasalnya, akan ada sesuatu yang spesial di sana.

Setibanya bocah-bocah tersebut di lokasi, orang-orang sudah ramai memenuhi bazar. Terlihat pula kerumunan warga yang berkumpul di satu titik. Ternyata, Abang Iz tengah bersiap untuk mengadakan galang dana guna pembangunan ulang masjid kampung.

Bersama Abang Salleh dan Abang Roy, Abang Iz mempersembahkan sebuah lagu religi bertajuk "Ketentuan Ilahi". Ketiga pemuda itu menampilkan musik yang terdengar begitu syahdu, bahkan mampu membuat siapapun yang mendengarnya terbawa suasana dan menangis.

Setelah Abang Iz, Abang Salleh, dan Abang Roy selesai tampil, seluruh pengunjung bazar berbondong-bondong menyisihkan sebagian uang mereka untuk disumbangkan.

Uniknya, bukan cuma mereka yang beragama Muslim yang bersedekah. Mei Mei dan Jarjit pun ikut menyumbang.

Hal ini menunjukkan kuatnya ikatan persaudaraan di antara Mei Mei, Jarjit, dan teman-temannya yang beragama Islam. Menurut Mei Mei, itu merupakan cara yang bisa dia lakukan untuk membantu kawan-kawannya.

Saat di bazar, Upin dan Ipin tak ikut menyumbang. Tampaknya, saat itu mereka memang sedang tak membawa uang. Namun, bukan berarti keduanya enggan menyisihkan rezeki untuk hal tersebut. Apalagi, surau kampung punya peran yang sangat besar bagi mereka.

Di rumah, ketika Abang Iz datang untuk mengantarkan beberapa batang bambu, Upin dan Ipin menitipkan seluruh uang hasil berjualan yang selama ini mereka kumpulkan kepada Abang Iz. Keduanya bermaksud untuk menyumbangkan hasil jerih payah mereka demi pembangunan masjid.

Melihat perbuatan Upin dan Ipin, Opah dan Kak Ros menjadi bangga dan terharu.

Hari Raya akhirnya tiba. Pada pagi hari, seperti yang biasa dilakukan, Upin dan Ipin pergi berziarah ke makam ayah dan ibu mereka bersama Opah dan Kak Ros.

Upin, Ipin, Kak Ros, dan Opah bersama-sama membersihkan makam, membasahi tanah makam, serta menaburkan bunga-bunga. Tak lupa pula, keempatnya memanjatkan doa bersama-sama.

Saat berada di makam ayah dan ibunya, Upin dan Ipin mengkhayal bahwa keduanya berjumpa dengan kedua orang tua mereka dan bermain bersama di surga.

Momen khayalan ini benar-benar menyentuh hati. Apalagi, Upin dan Ipin telah kehilangan ayah dan ibu mereka sejak masih bayi. Di umur segitu, keduanya belum mampu mengingat banyak memori tentang kebersamaan bersama orang tuanya.

Pada malam harinya, ramai orang berkumpul di rumah Upin dan Ipin. Di sana, mereka membicarakan pasal masjid baru yang akan segera dibangun. Abang Iz membuat desain kasarnya berdasarkan deskripsi yang diharapkan Upin, Ipin, dan kawan-kawannya.

Tak lama kemudian, Tok Dalang datang dengan tergesa-gesa. Ternyata, Atok hendak mengumumkan kabar gembira bahwa dana untuk pembangunan ulang masjid telah terkumpul seluruhnya.

Episode "Irama Raya" ditutup dengan persembahan lagu "Salam Aidilfitri Yang Mulia" oleh Upin dan Ipin. Nyanyian keduanya diiringi oleh alunan musik dari Abang Iz yang memainkan seruling, Abang Roy yang bermain gendang, Abang Salleh dengan biolanya, serta Pak Samat dengan tamborinnya.

Itulah beberapa hal menarik di Upin & Ipin episode "Irama Raya". Adegan mana yang paling berkesan buatmu?

Untuk informasi yang lebih lengkap soal anime-manga, film, game, dan gadget, yuk gabung komunitas Warga Duniaku lewat link berikut:

Discord: https://bit.ly/WargaDuniaku
Tele: https://t.me/WargaDuniaku