Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Duniaku lainnya di IDN App
Get Out (dok. Blumhouse Productions/Get Out)
Get Out (dok. Blumhouse Productions/Get Out)

Horor biasanya bermain di wilayah aman: rumah hantu, makhluk gaib, atau pembunuh berantai. Tapi ada film-film yang melangkah jauh keluar jalur, menghadirkan kengerian dengan cara yang tidak biasa, bahkan bikin penonton kebingungan di tengah cerita. Mereka menggabungkan ide liar, struktur narasi tak lazim, dan atmosfer yang bikin kita merasa “kok gini banget sih?”.

Kalau kamu siap untuk horor yang berbeda, ini dia 8 film horor aneh tapi unforgettable.

1. Weapons

Weapons (dok. Warner Bros. Pictures/Weapons)

Bayangkan sebuah kota kecil tiba-tiba diguncang kejadian tak masuk akal. 17 anak sekolah menghilang bersamaan, tepat pada pukul 2:17 pagi. Keanehan tak berhenti di situ, penonton disuguhi potongan cerita dari berbagai sudut pandang, mulai dari orang tua, guru, hingga orang asing yang terlibat.

Potongan-potongan ini saling tumpang tindih, membuat kita sulit membedakan mana yang benar dan mana yang hanya persepsi karakter. Puncak keanehannya ada pada visual anak-anak yang berlari sambil mengulurkan tangan seperti kesurupan, membuat suasana menjadi tak manusiawi dan meresahkan.

2. The Black Phone

cuplikan film The Black Phone (dok. Universal Pictures/The Black Phone)

Premisnya terdengar seperti thriller biasa: seorang anak bernama Finney diculik oleh pria bertopeng. Tapi ada satu elemen surreal yang membedakannya, telepon hitam tua di ruang bawah tanah, yang ternyata bisa menghubungkan Finney dengan arwah korban-korban sebelumnya.

Keanehannya terletak pada cara komunikasi ini berlangsung. Suara-suara dari “dunia lain” memberi petunjuk untuk kabur, seakan kematian itu sendiri menjadi sekutu. Teleponnya mati secara fisik, tapi tetap “hidup” di dimensi lain, menciptakan horor yang memadukan dunia nyata dan supranatural secara halus namun efektif.

Baru di film ini kamu akan menantikan setiap kemunculan hantu atau jumpscare. Sebab bila mereka muncul, berarti kemungkinan Finney untuk selamat semakin meningkat.

3. Get Out

Get Out (dok. Universal Studios/Get Out)

Awalnya seperti drama keluarga biasa: seorang pria kulit hitam bernama Chris mengunjungi keluarga pacarnya yang kulit putih di pedesaan. Namun, interaksi yang terasa ramah mulai berubah menjadi aneh. Pelayan kulit hitam di rumah itu bersikap seperti robot, tatapannya kosong, senyumnya kaku.

Misteri terungkap ketika Chris mengetahui bahwa keluarga ini menculik orang kulit hitam untuk dijadikan “wadah” bagi kesadaran orang kulit putih melalui prosedur transplantasi otak. Keanehan film ini terletak pada “sunken place”, ruang kosong dalam pikiran yang membuat tubuh kita dikendalikan orang lain, metafora psikologis yang divisualisasikan dengan sangat mengganggu.

4. Barbarian

Barbarian (dok. 20th Century Studios/Barbarian)

Cerita dimulai dengan premis sederhana: seorang wanita tiba di Airbnb yang ternyata sudah diisi oleh orang lain. Mereka mencoba bersikap sopan dan berbagi tempat, tapi saat wanita itu menelusuri ruang bawah tanah, ia menemukan lorong gelap menuju dunia lain.

Keanehannya muncul dari perubahan nada cerita yang ekstrem: dari drama awkward jadi horor mencekam, lalu ke tragedi keluarga yang menjijikkan. Monster yang ditemukan adalah hasil incest berpuluh-puluh tahun, menciptakan makhluk yang terlihat manusia tapi bertindak seperti binatang. Struktur filmnya juga aneh, dibagi menjadi tiga bagian dengan gaya dan tokoh berbeda, yang baru nyambung di akhir.

5. The Cabin in the Woods

The Cabin in The Woods (dok. Lionsgate/The Cabin in The Woods)

Sekelompok anak muda berlibur ke kabin terpencil, sebuah setup klasik film horor. Tapi di balik layar, sekelompok teknisi memantau dan mengendalikan semua kejadian, memaksa mereka masuk ke skenario kematian demi ritual pengorbanan untuk para “Dewa Tua”.

Keanehannya adalah kesadaran penuh film ini akan klise horor, lalu menggunakannya sebagai lelucon yang mematikan. Kita melihat monster, zombie, bahkan makhluk mitologi dikendalikan layaknya di ruang kendali film. Hasilnya adalah horor yang berubah menjadi meta-komedi berdarah, membuat kita sadar bahwa kita sedang menonton “horor dalam horor”.

6. Midsommar

Midsommar (dok. A24/Midsommar)

Film ini menghancurkan ekspektasi horor dengan membuang kegelapan dan menggantinya dengan sinar matahari musim panas di Swedia. Sekelompok teman menghadiri festival tradisional yang tampaknya damai, bunga, tarian, musik rakyat, tapi di balik itu tersimpan ritual pagan yang brutal.

Pengorbanan manusia dilakukan tanpa rasa bersalah, semua dibungkus dengan senyum dan keramahan penduduk desa. Keanehannya adalah kontras total antara visual indah dan kekejaman yang terjadi, membuat penonton merasa terjebak di mimpi buruk yang terlalu terang untuk menjadi nyata.

7. Pintu Terlarang

Scene di film Pintu Terlarang.(dok.Lifelike Pictures/Pintu Terlarang)

Film Indonesia ini menggabungkan simbolisme artistik, misteri, dan psikologis dengan sangat padat. Tokoh utamanya, Gambir, adalah pematung sukses yang membuat patung wanita hamil, karya yang memicu rangkaian peristiwa ganjil. Dia menerima pesan rahasia yang memintanya menyelamatkan seseorang, terjebak di dunia yang penuh ilusi dan rahasia gelap.

Keanehannya ada pada batas tipis antara realita dan halusinasi, semua kejadian, seaneh apapun, ternyata hanya ada di benak Gambir yang trauma. Penonton diajak percaya, lalu dihempaskan dengan twist yang membongkar semua ilusi.

8. A Tale of Two Sisters

cuplikan film A Tale of Two Sister (dok. Cineclick Asia/A Tale of Two Sister)

Berdasarkan dongeng rakyat Korea, film ini menyajikan horor dengan gaya psikologis yang pelan tapi menghantui. Su-mi dan Su-yeon kembali ke rumah bersama ayah dan ibu tiri mereka, tapi kejadian-kejadian aneh mulai terjadi: suara-suara misterius, penampakan, dan konflik keluarga yang makin memanas. Keanehannya adalah struktur ceritanya yang terus membaurkan mimpi, halusinasi, dan kenyataan, sampai akhirnya terungkap bahwa Su-yeon sudah meninggal, dan banyak adegan hanyalah hasil gangguan mental Su-mi. Ketika arwah benar-benar muncul di akhir, film ini menutup cerita dengan horor yang tragis dan emosional.

Delapan film ini membuktikan bahwa horor tak selalu soal hantu di lorong gelap atau pembunuh bertopeng. Keanehan bisa datang dari ide yang berani, cara bercerita yang tidak biasa, atau kontras antara apa yang kita lihat dan apa yang sebenarnya terjadi. Justru, di situlah letak daya tariknya, membuat kita tak sekadar takut, tapi juga terpikir lama setelah kredit film berakhir.

Editorial Team