Sebelum mandiri menjadi pembunuh bayaran, John sendiri diceritakan sempat dibesarkan dalam sebuah organisasi yang bernama Ruska Roma. Nah, klan tersebut sempat disorot pada sekuel ketiga dan keempat John Wick.
Apa saja fakta menariknya? Simak pembahasannya berikut ini!
John awalnya adalah anak yatim piatu yang lahir di Belarusia.
Ia dipungut dan dilatih oleh The Director dalam skill bertarung dan membunuh. Nah, selama di organisasi tersebut, John mendapat beberapa rekan termasuk Katia yang dianggapnya seperti saudara perempuannya sendiri.
Dari situ juga, pria bernama asli Jardani tersebut juga mendapat nama internasionalnya sendiri, Jonathan Wick.
Ruska Roma diketahui merupakan tempat pelatihan bagi anak-anak yatim seperti John.
Untuk anak lelaki, mereka mendapat pelatihan skill assasin seperti seni membunuh dan menggunakan aneka macam senjata. Sedangkan yang perempuan akan menjalani pelatihan tari balet.
Diketahui, The Director melatih anak-anak perempuan yang ia pungut untuk berlatih tarian tersebut. Hanya saja, perempuan itu cukup kejam dalam pelatihannya di mana ia terus memaksa para penari terus bergerak meskipun terluka.
Hal itu dikarenakan pandangan The Director sendiri bahwa seni itu rasa sakit dan kehidupan adalah penderitaan
Ruska Roma diketahui bermarkas di Berlin.
Organisasi tersebut awalnya dipimpin oleh Pyotr yang sudah dianggap sebagai paman dari John. Namun akibat kebijakan Marquis, ayah Katia tersebut harus terbunuh.
Oleh karena itu, kepemimpinan Ruska Roma pun sekarang beralih ke anak perempuannya, Katia.
Setiap anggota, termasuk John sendiri memiliki salib dari organisasi tersebut.
Fungsi salib itu sendiri terbilang penting. Jika seorang anggota mengalami situasi yang tak bisa ia atasi sendiri, maka ia bisa menggunakannya untuk meminta bantuan ke Ruska Roma.
Contohnya, John menggunakan salib itu agar The Director mau membantunya pergi meninggalkan New York ke cabang Casablanca.
Setiap orang yang akan diterima biasanya akan menjalani ritual terlebih dahulu.
Pada saat ritual berlangsung, sang calon anggota dan ketua Ruska Roma akan saling bersumpah setia satu sama lain. Setelah itu, mereka akan menempelkan lengan ke kuali panas, tepatnya di bagian area cap identitas klan tersebut.
Setelah ritualnya berhasil, barulah si calon anggota diterima sebagai bagian Ruska Roma.
Namun jika anggotanya harus dikeluarkan, maka cap yang ia miliki harus dibakar dengan cap salib terbalik. Jika sudah seperti itu, maka sang anggota sudah tak lagi dianggap bagian dari Ruska Roma.
Meskipun berhasil membesarkan John menjadi assasin legendaris, nyatanya Ruska Roma sampai kena tragedi dua kali karena ulah anak asuhnya tersebut.
Di John Wick 3, para anggota Ruska Roma sempat dibantai Zero dan para anggotanya. The Director pun sampai dihukum The Adjudicator akibat perbuatannya membantu John meninggalkan New York.
Di John Wick 4, Katia sempat bercerita bahwa ayahnya tewas terbunuh akibat ulah Killa dan Marquis sebagai balasan atas kematian The Elder baru di tangan John.
Masih berhubungan soal poin di atas, kematian Pyotr selaku pemimpin Ruska Roma sempat memberi pukulan ke para anggotanya termasuk Katia.
Oleh karena itu, Katia pun sampai memberi syarat pada John untuk membunuh Killa jika ingin kembali diterima sebagai anggota Ruska Roma.
Barulah setelah John berhasil membunuh Killa dan membawa gigi emasnya sebagai bukti, Katia pun setuju untuk menerima saudara angkatnya itu kembali ke dalam kelompoknya.
Seperti yang kita tahu, duel dalam High Table mengharuskan kedua belah pihak berasal dari 12 klan yang menjadi bagian organisasi tersebut.
Oleh karena itu, John pun sampai memohon untuk masuk kembali dengan sumpah bahwa ia akan membunuh Marquis dalam duel.
Setelah diterima kembali oleh Katia, John baru bisa mengajukan tantangan secara resmi ke Marquis atas nama Ruska Roma.
Itulah daftar fakta menarik Ruska Roma, klan kriminal yang membesarkan John menjadi pembunuh legendaris.
Bagaimana pendapat kalian?