Duel High Table sempat menjadi sorotan setelah John baru mengetahuinya sebagai jalan keluar baru dari kekangan High Table. Hal ini sendiri baru diberitahukan Winston pada pertemuan mereka di makam Charon.
Apa saja fakta menarik duel High Table di John Wick 4? Berikut pembahasannya!
Pada awalnya, duel High Table merupakan rumor yang tak banyak dipercayai banyak assasin termasuk John.
Akan tetapi, Winston menegaskan hal itu adalah kenyataan.
Ia bahkan sampai mengatakan duel itu sendiri eksis sebagai cara terbaik untuk menyelesaikan konflik dan juga mencegah pertumpahan darah tak perlu antar anggotanya.
Tak semua orang bisa mengajukan duel terhormat pada High Table.
Orang yang bisa mengajukannya harus merupakan anggota dari salah satu klan yang ada di High Table.
Oleh karena itu, John sendiri sampai harus memohon pada Katia untuk menerimanya kembali di Ruska Roma agar bisa menantang Marquis secara resmi.
Sebelum berduel, kedua pihak akan bertemu di bawah pengawasan The Harbinger untuk membahas aturan duel mereka.
Masing-masing dari mereka akan mengajukan poin-poin seperti tempat, waktu dan senjata yang akan mereka pakai dan membalikkan kartu yang ada di depan mereka.
Jika angka kartu yang keluar lebih besar, maka poin aturan yang diajukan pemilik angka tersebut akan diterima oleh The Harbinger.
Sebagai metode penyelesaian konflik, duel ini juga memperbolahkan masing-masing pihak untuk mengajukan permohonannya.
Permohonan yang bisa diajukan sendiri juga tak kenal batas. Bahkan hal seperti pencabutan status excommunicado tanpa syarat pun juga akan diterima oleh High Table dengan senang hati.
Bukan hanya itu, High Table juga harus menjamin pihak yang menang akan terus menikmati hadiahnya tanpa gangguan seperti Caine yang tak boleh diusik lagi setelah bebas dari kewajibannya.
Selain menjalaninya sendiri, pihak yang berduel juga boleh menunjuk perwakilan.
Biasanya, pihak tersebut menggunakan taktik licik itu untuk menghindari kematian langsung bisa terjadi dalam duel.
Contohnya, Marquis menggunakan Caine sebagai petarungnya agar ia tak perlu mati secara langsung jika harus melawan John.
Ada satu aturan mutlak yang harus ditepati kedua pihak.
Aturan tersebut adalah dilarang datang terlambat ke tempat duel.
Jika pesertanya sampai datang terlambat, maka ia dan pendampingnya akan langsung dieksekusi The Harbinger pada saat itu juga.
Hal itu tak mengherankan mengingat kedua pihak itu sendiri sudah menentukan waktu duel mereka. Datang tak tepat waktu tentu akan dianggap sebagai bentuk pengkhianatan pada janji tersebut.
Untuk pihak wasitnya, posisi tersebut dipercayakan pada The Harbinger.
Ia sendiri memiliki tugas seperti memutuskan aturan yang diajukan, mengawasi jalannya pertandingan serta memastikan pemenang mendapat hadiahnya secara adil.
Tidak hanya itu, The Harbinger akan mengeksekusi peserta dan pendampingnya jika mereka sampai datang terlambat.
Jika duel telah selesai dan peserta yang kalah masih hidup, maka pihak pendamping berhak mengajukan hak yang disebut coup de grace.
Intinya, si pendamping pemenang berhak menghabisi peserta yang kalah sampai ia benar-benar mati.
Akan tetapi, ada resiko bagi si pendamping karena statusnya akan dianggap setara dengan peserta. Jika pihak yang kalah bisa menghabisinya dengan cara sesuai aturan duel, kemenangan justru akan berpindah ke pihak yang kalah tersebut.
Hal ini juga menjelaskan mengapa The Harbinger mengakui kemenangan John setelah ia menghabisi Marquis yang menggunakan hak tersebut.
Itulah fakta-fakta menarik tentang duel di High Table.
Bagaimana pendapat kalian?