6 Pengendali Api Terhebat di Avatar! Avatar Tak Dihitung

Untuk urusan pengendalian api, mereka jagonya!

Fahrul Razi

13 March 2024

Api adalah elemen yang melambangkan kekuatan.

Apakah ini juga elemen terkuat di Avatar? Sebenarnya tidak. Ini bergantung pada kekuatan pengendalinya. Pengendali api yang lemah dapat digulung oleh pengendali bumi, air, dan udara yang lebih berpengalaman.

Nah, kalau soal kekuatan dan pengalaman, enam pengendali api terhebat di seri Avatar ini skill-nya sudah benar-benar level tinggi. Mereka bisa dengan mudah mengalahkan pengendali elemen lain dalam duel!

Siapa saja sih? Kalau kita tidak menghitung para Avatar seperti Roku, ini daftarnya!

6. Combustion Man

netflix.com/Avatar: The Last Airbender

Combustionbending terhitung sebagai turunan pengendalian api, jadi saya memasukkan dia ke daftar ini.

Combustion Man termasuk musuh yang terasa mengancam di Avatar: The Last Airbender. Bukan hanya kuat, dia juga tangguh dan sulit dijatuhkan.

5. Jeong Jeong

netflix.com/Avatar: The Last Airbender

Jeong Jeong adalah pengendali api yang hebat. Dia jago baik dalam teknik bertahan maupun menyerang.

Saat Jeong Jeong dan rekan-rekannya dari Order of the White Lotus menyerbu Ba Sing Se, dia diperkuat oleh Komet Sozin.

Teknik-teknik Jeong Jeong jadi terasa semakin gila.

4. Zuko

Nickelodeon/Avatar: The Last Airbender

Saat Zuko masih kecil, bakat pengendalian apinya dilampaui oleh Azula.

Meski begitu, seiring berjalannya seri, kemampuan pengendalian api Zuko terus meningkat hingga ia benar-benar menjadi salah satu yang terkuat di seri Avatar. Ia bahkan mampu bertarung seimbang melawan Azula.

Zuko ini bahkan bisa memadukan teknik pedang dengan pengendalian api. Teknik pedang Zuko juga level tinggi, hingga ia bisa bertahan melawan petarung seperti Jet tanpa perlu menggunakan pengendalian api sama sekali.

3. Azula

netflix.com/Avatar: The Last Airbender

Sifat Azula mungkin menyebalkan, tapi tak bisa dikesampingkan kalau dia ini memang salah satu pengendali api terbaik di dunia Avatar. Bila kita hanya menghitung karakter berusia muda non-Avatar, Azula ada di daftar teratas.

Dari segi bakat, Azula adalah genius, yang sudah menunjukkan talentanya sejak kecil.

Kekuatannya bahkan begitu unik hingga dia bisa menciptakan api biru, yang kalau di dunia Avatar lebih panas dari api jingga.

Seperti ayahnya, Azula juga termasuk pengendali api yang juga bisa mengendalikan petir.

Pengendalian petir bahkan sudah bisa dilakukan Azula saat umurnya 14 tahun.

2. Ozai (semasa dia masih memiliki kemampuan pengendalian api)

netflix.com/Avatar; The Last Airbender

Tak diragukan lagi, Ozai adalah salah satu pengendali api terbaik waktu di era Avatar: The Last Airbender.

Dari segi kekuatan, yang bisa diharapkan mengalahkan Ozai dalam duel hanya Aang selaku Avatar dan Iroh.

Ozai juga termasuk pengendali api yang sampai dapat mengendalikan petir, skill yang sangat langka di era Last Airbender.

Untuk yang belum tahu, pengendalian petir di seri Avatar adalah cabang dari pengendalian api.

Dalam pengendalian petir ini, Ozai juga terasa salah satu yang tercepat untuk mempersiapkan dan meluncurkan petirnya.

Walau begitu, Ozai berujung kehilangan kemampuan pengendalian apinya karena Aang.

1. Iroh

netflix.com/Avatar: The Last Airbender

Kalau soal kekuatan, hanya ada dua sosok yang diperhitungkan bisa mengalahkan Ozai dalam duel. Yang pertama adalah Aang, yang kedua adalah Iroh. Dengan catatan Iroh tidak yakin dia bisa menang.

Iroh sendiri termasuk salah satu pengendali api papan atas seri Avatar. Seperti Ozai dan Azula, dia bisa mengendalikan petir, bukti dari betapa majunya tingkat pengendalian apinya.

Iroh memang jarang menggunakan teknik pengendalian apinnya. Tapi begitu ia memutuskan menggunakan tekniknya, dapat terasa kalau pria ini masih punya skill yang melampaui kebanyakan pengendali api.

Selain itu, Iroh juga memiliki teknik yang sebenarnya berpotensi bisa sangat membantu kalau dia melawan Ozai: pengalihan petir.

Nah itu pengendali api terhebat di Avatar: The Last Airbender.

Setuju gak? Sampaikan di kolom komentar!

Diterbitkan pertama 5 Mei 2020, diterbitkan kembali 13 Maret 2024.