Follow Duniaku untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Upin & Ipin merupakan serial animasi anak persembahan Les' Copaque Production yang berasal dari negeri tetangga, yakni Malaysia. Ceritanya mengikuti keseharian penduduk sebuah dusun bernama Kampung Durian Runtuh, dengan protagonis utamanya yakni dua bocah kembar bernama Upin dan Ipin.
Karena berasal dari Malaysia, maka Upin & Ipin menggunakan bahasa Melayu sebagai bahasa utamanya. Bagi kita penonton Indonesia yang notabenenya masih serumpun dengan Malaysia, memahami dialog karakternya bukanlah suatu hal yang sulit, terutama untuk penonton di wilayah yang masih lekat dengan budaya Melayunya.
Bahkan, tak sedikit di antara penonton di kalangan kita yang tak membutuhkan subtitle bahasa Indonesia agar bisa memahami alur Upin & Ipin dengan baik. Malahan, dengan hanya berfokus pada bahasa asli yang digunakan, rasanya kita justru lebih mudah menangkap setiap pesan maupun humor yang ada di dalamnya.
Meski begitu, ada beberapa kosakata bahasa Melayu cenderung sulit dimengerti, salah satu alasannya karena dalam bahasa Indonesia, kata tersebut mempunyai arti yang jauh berbeda, misalnya pada kata "senang" atau "sedia".
Nah, inilah beberapa istilah dalam serial Upin & Ipin yang mungkin buat bingung penontonnya. Simak, yuk!
1. "Ape die?"
Pertama, ada kata "Ape die" yang pernah dituturkan oleh Kak Ros. Kalau dimaknai satu per satu, penonton Indonesia mungkin akan mengira bahwa kalimat tersebut berarti 'Apa dia'.
Pasalnya, tak sedikit di antara bahasa Melayu yang hanya berbeda di huruf terakhirnya saja dengan bahasa Indonesia, baik itu dari tulisan maupun pengucapannya. Contohnya dapat dilihat pada kata "kuasa" yang menjadi "kuase", atau "kata" yang menjadi "kate".
Lalu, apa arti sebenarnya dari kata "Ape die"? Jawabannya ialah 'Ada apa'.
2. "Macam tak betul je budak ni."
Kemudian, ada kalimat "Macam tak betul je budak ni," yang pernah terlontar dari mulut Lim, sosok gaul yang merupakan teman baik Badrol dari Kuala Lumpul. Dia diperkenalkan pertama dan terakhir kali dalam film Geng: Pengembaraan Bermula yang tayang perdana tahun 2009 lalu.
Kalimat tersebut Lim tujukan untuk Rajoo yang terlihat aneh di matanya karena berbicara dengan sapi. Kalau dalam bahasa Indonesia, kira-kira artinya adalah 'Ada yang salah dengan anak ini'.
Lim juga mempertegas kata-katanya tersebut menjadi, "Memang tak betul budak ni."
3. "Comelnye!"
Di episode "Upin, Ipin & Apin", si kembar Upin dan Ipin menemukan seekor anak kucing yang menggemaskan di semak belukar ketika keduanya tengah dalam perjalanan pulang bersama Ehsan dan Fizi.
Ketika pertama kali menemukan kucing yang kemudian mereka beri nama Apin tersebut, spontan si duo bocah botak itu berkata, "Comelnye!"
Beberapa orang pasti langsung paham bahwa kata tersebut mengacu pada arti 'lucu' atau 'imut'. Namun, beberapa orang lain seperti orang Sunda bisa saja salah paham karena dalam bahasa mereka, kata "comel" bermakna 'gatal mulut' atau 'tak bisa menjaga rahasia'.
Baca Juga: 6 Isu yang Belum Terpecahkan di Upin & Ipin, Penuh Misteri!
4. "Senang je ni."
Kata "senang" dalam bahasa Melayu dan bahasa Indonesia adalah salah satu yang paling sering disalahartikan. Contoh kasusnya ketika Susanti pertama kali pindah ke Malaysia dan memperkenalkan diri sebagai murid baru di Tadika Mesra.
Saat itu, Susanti berkata, "Saya harap, teman-teman senang sama saya." Perkataannya sontak membuat seisi kelas ribut dan merespons, "Kita susahkan die keh?" Padahal, "senang" yang Susanti maksud ialah 'suka'.
Pasalnya, dalam bahasa Melayu, kata "senang" dimaknai sebagai 'mudah'. Jadi, ketika ada karakter Upin & Ipin yang mengatakan, "Senang je ni," berarti maksudnya adalah 'Mudah saja ini'.
5. "Sibuk je."
Sebenarnya, tak ada perbedaan makna antara bahasa Melayu dan Indonesia untuk kata "sibuk". Namun, umumnya akan ada penyesuaian dalam penerapan atau konteksnya.
Nah, untuk kata "Sibuk je," yang biasa dikatakan oleh Kak Ros, Abang Salleh, atau karakter lainnya ini artinya adalah 'Mau tahu aja', atau mungkin bahasa gaulnya ialah 'Kepo deh'.
6. "Tau tak pe."
Kata-kata dalam serial Upin & Ipin yang membingungkan lainnya adalah "Tau tak pe." Nah, kalimat yang ini jangan kamu artikan sebagai 'Tahu tak apa', ya! Melenceng banget, tuh!
Kalimat yang biasanya diucapkan oleh Kak Ros ketika tengah mengajari adik-adiknya sambil marah-marah ini bisa dimaknai sebagai 'Tahu pun kamu' atau 'Tuh, tahu'.
Baca Juga: Daftar Pekerjaan Abang Salleh Upin & Ipin, Mantan Kriminal?!
7. "Bertuah punya budak!"
Bukan Upin dan Ipin namanya kalau tak sehari pun mengundang amarah Kak Ros. Lalu, ketika emosi Kak Ros memuncak, salah satu kalimat khas yang biasa dia lontarkan ialah, "Bertuah punya budak!".
Mungkin, kalimat tersebut bisa diartikan sebagai 'Anak yang beruntung'. Namun, jika konteks yang terjadi ketika kalimat tersebut diucapkan saat marah, maknanya bisa lebih seperti 'Ya ampun' atau 'Astaga'.
8. "Tak kuasa aku."
Dari Abang Salleh, kata-kata yang mungkin bisa membuat penonton bingung ialah "Tak kuase aku."
Namun, kalimat tersebut sebenarnya jelas maknanya, yakni 'Aku tak berdaya'.
9. "Tak kesah."
"Tak kesah" ini sebenarnya mirip-mirip dengan "Tak pe" yang biasa dipakai untuk menunjukkan penolakan atas suatu tawaran. Kalau di bahasa Indonesia, artinya adalah 'Tak perlu' atau 'Gak usah'.
10. "Pandai lah kau."
Terakhir, ada kata "Pandai lah kau," yang terkesan memiliki makna positif berupa pernyataan bahwa lawan bicara yang dituju itu cerdas. Namun, dalam penerapannya, istilah tersebut justru menunjukkan kekesalan, misalnya ketika lawan bicara bertingkah ngeyel ketika diberi tahu hal yang benar.
Nah, itulah beberapa istilah dalam serial Upin & Ipin yang mungkin buat bingung. Jadi, jangan salah mengartikan lagi, ya!
Untuk informasi yang lebih lengkap soal anime-manga, film, game, dan gadget, yuk gabung komunitas Warga Duniaku lewat link berikut:
Discord: https://bit.ly/WargaDuniaku
Tele: https://t.me/WargaDuniaku
Baca Juga: 6 Episode Tersedih di Upin & Ipin, Bikin Penonton Tersentuh!