Resident Evil Vendetta terasa seperti campuran antara The Raid, John Wick, dan Final Fantasy. Seperti apakah filmnya? Simak review-nya di dalam artikel ini!
Follow Duniaku untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Resident Evil Vendetta terasa seperti campuran antara The Raid, John Wick, dan Final Fantasy. Seperti apakah filmnya? Simak review-nya di dalam artikel ini!
[duniaku_baca_juga]
Sinopsis
[read_more id="313153"]
Resident Evil Vendetta menjadi film ke-3 dari serial animasi CG
Resident Evil setelah
Degeneration dan
Damnation. Jika diurutkan dari kronologi game-nya, maka
Resident Evil Vendetta bersetting di antara
Resident Evil 6 dan
Resident Evil 7. Jika pada film sebelumnya cerita lebih fokus pada Leon, kini film akan fokus pada tiga karakter yang berbeda dan pastinya sudah dikenal oleh fans
Resident Evil: Chris Redfield (
Resident Evil, Resident Evil 5, Resident Evil 6), Leon S. Kennedy (
Resident Evil 2, Resident Evil 4), dan Rebecca Chambers (
Resident Evil, Resident Evil 0).
Resident Evil Vendetta diawali dengan Chris yang sedang melacak penjual senjata bioorganik (
Bio-Organic Weapon/B.O.W.) ilegal bernama Glen Arias. Akan tetapi, saat Chris dan timnya sampai ditempat persembunyian Arias—sebuah
mansion di tengah hutan—ternyata rumah tersebut penuh dengan jebakan dan zombie. Chris dan timnya pun harus berjuang untuk keluar dari
mansion tersebut hidup-hidup. Cerita beralih ke tempat lain. Rebecca Chambers kini adalah seorang profesor yang, semenjak kejadian di game
Resident Evil pertama, tengah mempelajari virus-virus yang mengubah manusia menjadi zombie. Kali ini, dia adalah satu-satunya profesor yang tahu bagaimana menyembuhkan manusia dari virus terbaru yang akhir-akhir ini muncul. Tentunya, karena hal ini dia juga menjadi target dari Arias yang merasa bisnisnya terancam. [duniaku_adsense] Chris dan Rebecca pun akhirnya bertemu. Dan mereka memutuskan untuk meminta bantuan dari seorang ahli yang sudah berkali-kali berhadapan dengan virus: Leon S. Kennedy. Mampukah mereka menghentikan bisnis ilegal Arias dan menyelamatkan manusia dari ancaman virus buatannya?
Horor Yang Terasa Kental di Paruh Pertama
Hal pertama yang perlu dipuji dari
Resident Evil Vendetta adalah nuansa horor yang disajikan di paruh awal film. Ya, di awal film, kita akan dibawa menuju sebuah
mansion di tengah hutan. Tentu saja, bagi kalian yang pernah memainkan game
Resident Evil, kalian pasti akan merasakan nostalgia ketika menonton film ini. Meskipun jelas bahwa paruh pertama ini disajikan untuk para fans game
Resident Evil, tetapi bisa dibilang bahwa horor dalam paruh pertama film masih bisa dinikmati oleh semua orang.
Animasi Yang Bagus dan Penuh Aksi, Terasa Seperti Sebuah Film Superhero
[read_more id="310984"] Jika paruh pertama dari film ini kental dengan nuansa horor, maka paruh kedua dari
Resident Evil Vendetta dipenuhi dengan berbagai adegan aksi spektakuler. Tentu saja, ini tidak lepas dari animasi
Resident Evil Vendetta yang sangat bagus dan halus. Selama paruh kedua film, kamu akan disuguhi aksi Chris dan Leon melawan para zombie. Dari kedunya, mungkin Leon mendapatkan banyak sekali sorotan yang spektakuler. Aksi yang diperlihatkan oleh Leon sendiri sebenarnya terasa tidak masuk akal, terutama setiap kali dia beraksi di atas sepeda motor—yang mana akan mengingatkanmu pada adegan kejar-kejaran sepeda motor Cloud dalam
Final Fantasy Advent Childern. Tetapi, karena disajikan dengan rapi dan pengambilan gambar yang hampir sempurna, rasanya hal-hal tidak masuk akal tersebut masih bisa diterima.
Adegan aksi dalam
Resident Evil Vendetta secara keseluruhan bisa dibilang mirip dengan film
John Wick atau
The Raid dengan bumbu-bumbu
Final Fantasy (kamu bisa melihat contohnya dari
video di atas). Karena hal itulah, daripada disebut sebagai sebuah film horor atau aksi, rasanya lebih tepat kalau
Resident Evil Vendetta disebut sebagai sebuah film superhero—tetapi masih memiliki sentuhan khas
Resident Evil di dalamnya.
Lanjut ke halaman 2 untuk plot cerita yang lemah dan fanservice!
Plot Cerita Yang Lemah
Seperti kebanyakan film
Resident Evil, plot cerita
Resident Evil sangatlah standar—atau bahkan bisa dibilang lemah. Filmnya penuh dengan plot yang mempermudah karakter utama untuk selamat dari situasi berbahaya, mendapatkan benda-benda yang dibutuhkan dengan mudah, dan berpindah dari satu lokasi ke lokasi lainnya. Selain itu, terdapat pula beberapa
plot hole dalam film dan di tengah-tengah film terasa cukup membosankan. Kamu akan merasa ingin
skip setiap percakapan yang ada dan segera menonton aksi Chris dan Leon membantai zombie. Mungkin, satu-satunya yang cukup saya sayangkan dari film ini adalah tokoh antagonisnya yang terbuang sia-sia. Glen Arias sendiri digambarkan sebagai seorang antagonis yang cukup karismatik dan berbahaya. Akan tetapi, semua karismanya tersebut akan hilang begitu kamu mempelajari kenapa dia menjadi jahat dan setelah dia berhasil menculik Rebecca seperti yang diperlihatkan di dalam trailer. Sejatinya, menurut saya Arias ini berpotensi menjadi sosok
villain yang bahkan melebihi Albert Wesker—antagonis utama dalam serial
Resident Evil.
Penuh Fanservice
[read_more id="310344"] Ya,
Resident Evil Vendetta penuh dengan
fanservice. Film ini akan mengajak fans untuk mengingat-ingat kembali karakter-karakter dan kejadian-kejadian dalam serial game
Resident Evil.
Fanservice pertama yang paling kelihatan adalah dengan dimunculkannya tiga karakter ikonik
Resident Evil sekaligus di dalam film ini—terutama Rebecca Chambers. Selain itu, ada juga beberapa referensi dari game
Resident Evil 4 yang disebut di dalam film. Meskipun ini menjadi nilai
plus untuk
Resident Evil Vendetta, tetapi penuhnya
fanservice ini juga bisa menjadi nilai
minus. Pasalnya, karena banyak mengambil referensi dari game, penonton kemungkinan akan sedikit kebingungan saat menonton. Selain itu, pengenalan karakter juga terasa kurang. Kamu akan lebih bisa mengenal karakter-karakter yang ada melalui game daripada melalui film ini.
Kesimpulan
Resident Evil Vendetta, mengambil tema sesuai judulnya
Vendetta (dendam). Meskipun sudah sesuai dengan tema, tetapi ceritanya sendiri sangat standar—tidak bagus-bagus amat. Selain itu, film ini memang sepenuhnya dibuat sebagai sebuah
fanservice bagi para fans. Rasanya, sulit bagi penonton yang bukan fans ataupun tidak pernah mengikuti game
Resident Evil untuk menikmati film ini secara keseluruhan. Meskipun begitu, semua kekurangan dalam
Resident Evil Vendetta dapat tertutupi dengan baik melalui adegan aksi dan horor yang diperlihatkan sepanjang film.
Resident Evil Vendetta kini tengah tayang dan bisa kamu saksikan di CGV Blitz. Sudahkah kamu menonton
Resident Evil Vendetta? Bagaimana pendapatmu mengenai film ini? Suarakan pendapatmu di kolom komentar ya!