Follow Duniaku untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
The Interview akhir-akhir ini selalu menjadi sorotan. Mulai dari kejadian Sony Hacks yang membocorkan banyak sekali informasi film milk Sony dan juga membuat President Sony marah (Baca: President Sony Ngamuk, Bersikeras INGIN Spider-Man Gabung Avengers), hingga pembatalan penayangan di bioskop karena ada ancaman dari teroris dan akhirnya dirilis secara online. (Baca: Film The Interview Kini Bisa Ditonton Secara Streaming)
Alasan terjadinya semua itu, apalagi kalau bukan karena film ini menampilkan secara gamblang kematian pemimpin tertinggi Korea Utara, Kim Jong Un. (Baca: Ini Lho Kematian Kim Jong Un dalam The Interview Yang Bikin Geger).
Tentu saja, semua kejadian itu semakin membuat orang penasaran, seperti apa sih film The Interview ini? Nah, yang mengejutkan adalah, ternyata ada masyarakat Korea Utara yang penasaran dan ingin menonton The Interview.
Menurut Radio Free North Korea –sebuah stasiun online yang beroperasi dengan pemberontak dari rezim Korea Utara– orang-orang Korea Utara bersedia untuk membayar 50 dolar amerika untuk sebuah copy bajakan The Interview. Harga tersebut hampir sepuluh kali jumlah yang dikeluarkan orang Korea Selatan untuk membeli DVD ilegal, dan juga menggambarkan secara jelas bagaimana informasi tentang The Interview telah masuk ke dalam 'dinding penghalang' yang diciptakan oleh Kim Jong un.
Untuk seorang ditaktor seperti Kim, agar bisa tetap mengatur orang-orangnya, sangatlah penting untuk mengontrol arus informasi yang masuk kepada masyarakat Korea Utara –apalagi informasi yang menyangkut 'pemimpin kesayangan' mereka. Sebuah film komedi barat yang mengekspos dan menggambarkan Kim Jong Un sebagai sosok konyol dan ditertawakan oleh orang banyak tentu akan menurunkan pandangan masyarakat Korea Utara terhadap dirinya. Sesuatu yang jelas-jelas tidak dia inginkan.
Pemerintah Korea Utara dikabarkan telah mengambil langkah untuk menjauhkan film yang 'menghina' mereka ini dari orang-orang Korea Utara, meningkatkan pemeriksaan bagi apapun yang masuk dan keluar batas negara, bahkan hingga memberikan ban/larangan kepada film buatan Amerika yang dijual oleh pedagang gelap. Tentu saja, kemungkinan untuk membuat The Interview keluar dari Korea Utara sangatlah tipis. Apalagi, aktivis anti-pemerintah sudah memiliki cara yang ampuh untuk memberikan beberapa copy film ke tangan penduduk Korea Utara.
Semenjak perilisannya secara online kemarin, The Interview telah berhasil meraup $15 juta. Sepertinya film ini kalah dengan semua drama yang ada. Rating-nya di IMDB-pun yang sebelumnya 9.6, saat tulisan ini dibuat, telah turun drastis hingga 7.7/10. Bagaimana denganmu, apakah kamu sudah menonton The Interview?
Sumber: Business Insider