TUTUP

Review The House With a Clock in Its Walls: Film Horor untuk Anak-Anak

Ternyata, banyak anak-anak yang keluar mendadak karena tidak tahan melihat film ini. Walaupun rating filmnya sendiri adalah untuk anak-anak. Kenapa bisa begitu?

Tinggal di era 1950-an didampingi oleh orang-orang terdekat yang bisa menggunakan sihir mungkin bisa mengagetkan. Bagi Lewis sendiri, justru malah lebih parah. Simak review The House With a Colck in Its Walls versi Duniaku Network berikut ini!

Sinopsis

Seorang anak berumur 10 tahun bernama Lewis baru saja kehilangan kedua orang tuanya. Alhasil, ia harus tinggal bersama pamannya, Jonathan di sebuah rumah yang misterius. Lama-lama, ia menyadari bahwa Pamannya merupakan seorang Warlock atau penyihir. Bagi Lewis, yang diajarkan sihir oleh pamannya, sangat menarik. Namun, semuanya berubah ketika ia tidak sengaja membangunkan arwah jahat yang membahayakan kehidupan manusia. Kira-kira bagaimana Lewis menghadapi semua ini?

Bisa Menyeramkan untuk Anak-Anak

Seperti yang penulis bilang di awal, banyak anak-anak yang "ketakutan" menonton film ini. Ya, berdasarkan informasi yang penulis dapat dari reviewer luar, ada banyak kejadian di mana seorang anak entah itu menangis tengah film atau keluar. Penybabnya apa? Film ini bisa dibilang film bergenre horor untuk anak-anak. Walaupun ceritanya memang untuk anak-anak. Namun beberapa adegan ada yang bisa bikin beberapa orang tua takut sekalipun. Salah satu contohnya mungkin adalah banyknya boneka-boneka yang sudah rusak tetapi bisa bergerak. Gimana ngga bikin merinding. Selain itu, hal-hal mistis lainnya seperti mengembalikan seseorang dari kubur is real. Dan orang yang dibangkitkan dari kubur benar-benar terlihat seperti baru dibangkitkan dari kubur. Namun ada hal positif dari semua ini. Tim produser ingin menyampaikan pesan bahwa tidak apa-apa anak-anak menonton sesuatu yang di luar akal pikir mereka, alias menonton horor.

Perpaduan Era 50-an Sihirnya Berasa Harry Potter

Satu hal yang menjadi keunggulan film ini tentu adalah perpaduan desain antara era 1950-an dengan dunia sihir. Bahkan, bisa dibilang perpaduannya bisa menyaingi seri film legendaris Harry Potter.  Mulai dari ruamh yang ditinggalinya, sekolah tempat Lewis menuntut ilmu, hingga suasana perumahan dan kuburan yang ada di dalam film ini sungguh membuat penonton seakan teresap ke dalam.

Kesimpulan

Walaupun film ini agak mengejutkan dengan adegan-adegan menyeramkan untuk anak-anak. Namun film ini mampu membuat saya terkagum dan senang menontonnya. Tidak hanya dengan ilmu sihir dan horornya, melainkan juga suasana filmnya. Berdasarkan penilaian penulis, film ini berhak mendapatkan nilai 7,5 dari 10. Apakah kamu setuju? Itu tadi merupakan review The House With a Clock in Its Walls. Bagaimana menurutmu? Apakah kamu melihat ada anak yang menangis ketika menonton? Jika kamu menyukai artikel ini, jangan lupa untuk di-share yaa.