Follow Duniaku untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Sharlto Copley dan Dev Patel.[/caption] [read_more link="http://www.duniaku.net/2015/03/10/anggota-avengers-poster-individu-marvel/" title="Anggota Avengers Beraksi dalam Poster Individu dari Marvel!"]
Chappie: Robot yang Berusaha Memahami Dunia. Simak review Chappie dari kami berikut ini!
Chappie yang rilis 4 Maret 2015 kemarin merupakan film arahan Neill Blomkamp, sutradara yang telah menggarap film-film sci-fi seperti
District 9 (2009) dan
Elysium (2013). Mengambil tempat di Johannesburg,
Chappie mengisahkan Deon Wilson (Dev Patel) yang menciptakan sejumlah robot polisi untuk membantu kepolisian menekan angka kriminalitas. Ini menyebabkan pelaku kriminal maupun polisi manusia menjadi tersingkir. Belum puas dengan prestasi yang dicapainya, Deon berhasil membuat program baru yang dapat membuat robot bisa berpikir dan merasakan layaknya manusia. Ia lalu menggunakan robot polisi bekas, sehingga Chappie (Sharlto Copley) tercipta dan mengenali Deon sebagai penciptanya. Begitulah permulaan awal film ini. Lantas bagaimana review Chappie dari kami? [read_more link="http://www.duniaku.net/2015/03/10/ghostbusters-reboot-versi-cowok/" title="Ghostbusters Reboot Akan Ada Versi Cowoknya Juga!"]
Apakah akan menitikberatkan tema dan pesan moral?
Film-film sebelumnya, sang sutradara membahas diskriminasi sosial di
District 9 dan kesehatan bagi seluruh manusia di
Elysium. Kali ini, Neill Blomkamp membawa tema mampukah robot menjadi seperti manusia. Sang sutradara tidak membawakan filmnya secara teknis dan akademis, melainkan berupaya menghidupkan karakter Chappie. Bersama dengan Terri Tatchell sang istri, kolaborasi kedua mereka setelah
District 9, mereka berdua siap-siap mengocok perut penonton dengan kelakuan Chappie yang begitu kocak. Gaya robot yang mirip pinokio ini terlihat gaul, yang mungkin bisa merebut hati penonton. Terlebih lagi ada Ninja (Watkin Tudor Jones) dan Yolandi (Yolandi Visser) yang menjadi daya tarik tersendiri. Mereka adalah personil Die Artwood yang merupakan penyanyi rap asal Afrika Selatan dengan dandanan seperti aslinya di film. [read_more link="http://www.duniaku.net/2015/03/08/foto-kostum-supergirl-versi-tv-series-telah-dirilis/" title="Foto Kostum Supergirl Versi TV Series Telah Dirilis!"]
Aksi yang Menawarkan Adegan Berdarah-darah
Arah cerita
Chappie juga seakan lebih berorientasi adegan aksi. Potongan tubuh bisa berceceran seperti di
District 9 dan
Elysium biarpun tak sampai setingkat Quentin Tarantino, tapi unsur di film ini juga cukup menghibur dan menegangkan. Meski adegan aksinya tidak sebanyak film Neill Blomkamp sebelumnya,
Chappie berhasil menunjukkan adegan pertarungan yang mengagumkan. Film ini juga ditangani Weta Digital yang telah mengerjakan
The Lord of The Rings (2001-2003),
The Hobbit (2012-2014) dan
Dawn of the Planet of the Apes (2014), sehingga efek film ini pun terlihat greget. [read_more link="http://www.duniaku.net/2015/03/08/shuriken-sentai-ninninger-menjadi-super-sentai-baru-bertema-ninja/" title="Shuriken Sentai Ninninger Menjadi Super Sentai Baru Bertema Ninja"]
Ada Hanz Zimmer yang Menangani Chappie
Musik merupakan hal penting di dalam
Chappie. Hanz Zimmer merupakan komposer film-film terkenal seperti
The Lion King (1994),
The Dark Knight (2008), dan
Inception (2010).
Chappie pun dipenuhi dengan musik latar yang menggunakan musik elektronik. Neill Blomkamp menggunakan musik hampir di setiap adegan, sehingga penonton akan selalu mendengarkan suara tanpa keheningan sama sekali tidak seperti di
Elysium. Tentu akan jadi pengalaman yang menarik bila memilih kualitas IMAX. Selain itu ada musik dari band Die Artwood yang anggotanya menjadi pemeran utama dari film ini. Sharlto Copley.[/caption] [read_more link="http://www.duniaku.net/2015/03/08/toy-story-4-2017-romantic-comedy/" title="Toy Story 4 Akan Dirilis Tahun 2017 Sebagai… Romantic Comedy?"]
Beberapa kekurangan dari film ini
Tak ada gading yang tak retak. Ada beberapa karakter di film
Chappie yang masih dua dimensi. Contohnya seperti alasan dan latar belakang yang kurang kuat, berbuat jahat tanpa sebab dan motif yang jelas, dan terakhir kurang memiliki peran karena sekedar menjadi penggerak cerita.
Chappie mendapat reaksi beragam. Penilaian film ini ada yang dari negatif hingga positif. Salah satunya mengakui film ini tak sebaik
District 9 dan lebih fokus ke visual. Kemudian adapula yang mengatakan penonton akan menyukai film ini jika pernah menonton karya-karya Neill Blomkamp sebelumnya. Namun menurut review Chappie dari kami, film ini memiliki kelebihan dibanding
Elysium.