TUTUP

Sambut Halloween dengan 5 Film Horror Terbaik John Carpenter ini!

Peringatan Halloween yang identik dengan hal-hal mistis dan horor tidak akan pernah afdol apabila tidak dibarengi dengan menonton film-film horor. Kali ini, karya-karya sang sutradara maestro horor yaitu John Carpenter yang giliran mendapatkan lampu sorot!

John Carpenter adalah sutradara yang jenius, visioner, dan serba bisa. Sutradara kelahiran 1948 ini sejak kecil sudah dekat dengan buku-buku dan film-film ber-genre horor dan fiksi ilmiah. Sempat beberapa kali keluar-masuk kuliah, ia akhirnya meningalkan pendidikannya demi merintis karir di dunia perfilman. Dikenal dengan ide-idenya yang kreatif dan peyutradaraan yang prima, John Carpenter kini dianggap sebagai salah satu sutradara spesialis horor yang menjadi panutan banyak orang berkat karya-karyanya seperti Halloween (1978) dan The Thing (1982). John Carpenter tidak hanya membuat film sebatas pada genre horor saja, ia juga ahli dalam membuat film-film aksi. Film-film seperti Assault on Precint 13 (1976), Escape From New York (1981), dan Big Trouble in Little China (1986) hanya segelintir contoh dari kebrilianan otak visionernya. [duniaku_baca_juga] Kendati begitu, karir John Carpenter mungkin pada awalnya tidak semulus sesama sutradara maestro horor lainnya seperti Wes Craven. Cukup banyak film-filmnya yang pada awalnya mendapat tanggapan yang beragam dari kritikus dan gagal di box office. Bahkan Carpenter sendiri mengakui bahwa rata-rata film yang ia produksi sering membuatnya merugi. Namun seiring perkembangan jaman, film-filmnya mulai diterima oleh beberapa kalangan dan menjadi kesukaan banyak penggemar cult film, hingga akhirnya juga mulai diterima di khayalak umum. Ini merupakan bukti bahwa film-film John Carpenter bukan hanya sebatas tren pada jamannya, namun juga tak lekang oleh waktu. [read_more id="330939"] Karir John Carpenter di dunia perfilman tidak hanya sebatas memegang peran kursi sutradara saja, ia juga sering menulis screeplay untuk filmnya maupun untuk produksi orang lain. Dirinya juga merupakan seorang musisi electronica yang handal, selain mengisi music scoring untuk film-filmnya, ia juga mulai merilis sejumlah album solo sejak beberapa tahun terakhir. Dengan karir yang sudah mencapai 40 tahun semenjak debutnya, karya-karya John Carpenter masih sangat layak untuk diapresiasi. Menyambut kedatangan perayaan Halloween yang identik dengan elemen mistis dan horor, tidak ada salahnya jika kita mengundang makhluk-makhluk mengerikan dari film-film karya sang sutradara untuk membuat Halloween jadi lebih meriah! [page_break no="5" title="In The Mouth of Madness (1994)"] [duniaku_adsense] Dibintangi oleh Sam Neill, In The Mouth of Madness adalah salah satu film horor karya John Carpenter yang masih sering diperdebatkan kualitasnya hingga saat ini. Menggabungkan elemen horor psikologi dengan cosmic horror ala H.P. Lovecraft, film ini bisa dibilang masuk ke kategori agak sulit untuk ditonton. Film ini berkisah tentang John Trent (Sam Neill) yang menyelidiki kasus menghilangnya seorang penulis horor terkenal bernama Sutter Cane. Dalam penyelidikannya itu, Trent (dan tentu saja penonton) mengalami rentetan pengalaman mengerikan yang meleburkan batas antara fantasi dan realita. Seperti yang dikatakan sebelumnya, ini adalah film yang cukup sulit untuk ditonton. Gaya yang surealis dan plot yang lumayan kompleks mungkin akan membuat banyak penonton kebingungan. Namun bagi mereka yang penyuka film-film horor psikologi atau mitologi milik Lovecraft, In The Mouth of Madness adalah film yang wajib ditonton yang bisa jadi akan anda puji, benci, atau bahkan dibedah dan dianalisis maksud yang tersirat di dalamnya. [page_break no="4" title="The Fog (1980)"] Dibintangi oleh Jaime Lee Curtis dan Hal Holbrook, The Fog menceritakan kisah sebuah kota kecil di California yang berdekatan dengan laut. Ketika penduduk dari kota kecil bernama Antonio Bay itu tengah mempersiapkan perayaan 100 abad berdirinya kota itu, kabut-kabut misterius mulai muncul. Di saat yang sama, kejadian-kejadian supranatural yang mengerikan mulai terjadi. Tak lama kemudian mereka sadar bahwa kabut-kabut itu tidak hanya sekedar kabut biasa, namun juga membawa teror dari sekelompok arwah pelaut yang tewas ketika kapal mereka karam tepat pada malam itu, 100 tahun yang lalu. Atmosferik adalah kata yang tepat untuk menggambarkan The Fog yang merupakan salah satu film tersukses John Carpenter secara finansial ini. Memanfaatkan dana yang terbatas dengan set yang minimalis, Carpenter membuktikan bahwa suasana yang mencekam dan sosok-sosok misterius dengan mata yang merah menyala juga bisa lebih menyeramkan dibandingkan dengan darah dan efek gore semata. Meskipun ada beberapa elemen cerita yang terasa tidak masuk akal dan tingkah laku karakter yang bisa membuat penonton kesal, The Fog tetap merupakan sebuah tontonan horor klasik yang menghibur dan mengerikan bahkan untuk jaman sekarang. Oh iya, hindari versi remake tahun 2005 karena kualitasnya jauh, jauh lebih menyedihkan.

Penasaran dengan film John Carpenter  lainnya? Cek di halaman kedua!

[page_break no="3" title="Christine (1983)"] [duniaku_baca_juga] John Carpenter DAN Stephen King!? Ya, Christine adalah kolaborasi maut dari dua master horor dari dua ketrampilan yang berbeda. John Carpenter yang dikenal dengan film-film horor yang atmosferik, unik, dan visioner mengadaptasi novel karya Stephen King, sang raja buku-buku horor adalah kolaborasi yang sangat cetar membahana! Christine menceritakan seorang remaja culun dan canggung bernama Arnie (Keith Gordon) yang membeli "Christine", sebuah mobil Plymouth Fury vintage dari tahun 1958. Arnie yang kemudian memperbaiki mobil klasik tersebut perlahan-lahan mulai berubah sikapnya, dari yang canggung menjadi blak-blakan dan kasar, dari yang culun menjadi tampil ala ABG macho. Teman-teman Arnie kemudian mulai menyadarai bahwa "Christine" bukanlah mobil biasa, namun mobil tersebut seolah-olah "hidup" karena dihuni oleh roh jahat dari penghuni sebelumnya dan mulai memanipulasi pikiran Arnie. Arnie bersama "Christine" lalu mulai menebar teror kepada orang-orang yang dulu pernah menindasnya. Ya, premis Christine mungkin terdengar konyol, tapi percayalah, ini adalah film horor yang sangat-sangat menghibur. Dengan cerita yang seru untuk diikuti, suspense yang akan membuat penonton menggigit jari, dan adegan-adegan brutal yang tetap akan membuat penonton bergidik ngeri, tidak bisa dipungkiri bahwa ini adalah film horor yang sangat kompeten. Sosok "Christine" sendiri terinspirasi oleh "Little Bastard", mobil Porsche milik mendiang James Dean; aktor sekaligus ikon kultural yang tewas akibat kecelakaan mobil. Kemudian "Little Bastard" itu dianggap sebagai mobil terkutuk karena seringkali merenggut nyawa para pemilik barunya, hingga akhirnya menghilang tanpa jejak sekitar tahun 1960-an. Sebagai catatan, ini adalah salah satu film horor favorit penulis. Karena bukan hanya dari faktor mengibur belaka, namun Christine juga punya soundtrack keren yang digubah sendiri oleh John Carpenter. Tidak percaya? Tonton music video-nya di bawah ini! [page_break no="2" title="Halloween (1978)"] [duniaku_adsense] Inilah dia, salah satu film horor terbaik dan paling berpengaruh sepanjang masa. Film yang kemudian membangkitkan genre horor slasher yang terinspirasi oleh Psycho (1960). Karya John Carpenter yang satu ini tidak hanya membangkitkan gairah film slasher saja, namun juga menasbihkan tokoh Michael Myers sebagai salah satu tokoh horor paling ikonik sepanjang masa. Film ini mengisahkan tentang Michael Myers, seorang mantan pasien rumah sakit jiwa yang ketika ia masih kecil membunuh kakaknya sendiri di malam Halloween tahun 1963. Michael yang ditahan selama 15 tahun kemudian dibebaskan, namun kondisi psikisnya yang terganggu membuatnya menjadi ancaman yang sangat berbahaya kepada sekelompok remaja yang tengah merayakan malam Halloween, salah satunya adalah Laurie Strode (Jaime Lee Curtis). Dr. Sam Loomis (Donald Pleasence); psikiater Michael kala ia masih kecil kemudian menyadari akan ancaman Michael, di mana ia harus berlomba dengan waktu untuk menghentikan Michael sebelum lebih banyak korban berjatuhan. [read_more id="318596"] Sama seperti film-film Carpenter sebelumnya, Halloween mengandakan atmosfer dan pencahayaan ketimbang efek gore dan darah yang berlebihan untuk menebar teror kepada penonton. Hasilnya, Halloween sukses luar biasa dan kemudian menelurkan banyak sekuel dengan kualitas yang variatif, tidak hanya itu, dua film remake juga diproduksi oleh sutradara Rob Zombie. Rencananya, John Carpenter akan memegang peran kunci untuk entri terbaru Halloween yang disutradarai oleh David Gordon Green, akan dirilis tahun 2018 mendatang. Jaime Lee Curtis juga akan kembali berperan sebagai Laurie Strode yang bertekad menghentikan teror Michael untuk selama-lamanya. Film ini akan menjadi sekuel langsung Halloween II (1981) dan tidak ada sangkut paut dengan sekuel sesudahnya. [page_break no="1" title="The Thing (1982)"] Mungkin banyak yang bertanya-tanya, kenapa Halloween yang legendaris dan ikonik tidak menjadi film nomor 1 di sini? Karena memang ada satu lagi film karya John Carpenter yang sampai sekarang masih sering dibicarakan dan dianggap sebagai mahakarya miliknya. Yaitu The Thing, diadaptasi dari novella Who Goes There? karya Don A. Stuart. Film horor fiksi ilmiah ini menceritakan tentang sekelompok peneliti di Antariksa yang menemukan sebuah UFO yang terkubur di dalam es selama ribuan tahun. Terpisah dari peradaban manusia beribu-ribu kilometer jauhnya dan tanpa komunikasi yang memadai, tim tersebut memutuskan untuk membawa jasad makhluk misterius yang mereka temukan tidak jauh dari lokasi UFO. Namun, makhluk tersebut ternyata masih hidup dan memiliki kemampuan untuk merubah bentuknya menjadi mirip dengan manusia, dengan cara membunuh dan memakan manusia tersebut. Teror mulai muncul ketika para kru mulai saling curiga satu sama lain, karena bisa jadi di antara mereka adalah alien yang tengah menyamar menjadi manusia dan siap memangsa mereka. The Thing gagal total di tangga box office dan dicaci banyak kritikus ketika filmnya rilis di tahun 1982. Entah, karena visi milik Carpenter yang terlalu "maju" atau efek samping dari film fiksi ilmiah keluarga E.T.: The Extraterrestrial yang keluar di saat bersamaan membuat penonton enggan menonton film horor yang menampilkan sosok alien menjijikkan. Tapi tak bisa dipungkiri lagi, The Thing adalah karya terbaik sang sutradara. Dengan banyaknya kritikus yang kemudian mengkaji ulang film ini dan menganggapnya sebagai salah satu permata yang tidak dihargai pada jamannya. The Thing memang bertempo agak lambat di awal, namun nuansa klaustrofobik dan suspense yang luar biasa mencekam pelan-pelan menuntun penonton pada adegan-adegan kekerasan yang sadis dan menjijikkan, ya, The Thing jauh lebih sadis dibandingkan film-film Carpenter sebelumnya. Dengan efek praktikal yang dominan ketimbang CGI serta set yang dibuat meyakinkan, The Thing adalah horor fiksi ilmiah yang tak boleh dilewatkan para penggemar horor dan layak disejajarkan dengan film lain serupa seperti Alien (1979) karya Ridley Scott. Music scoring sederhana dari Ennio Morricone yang awalnya juga dicaci oleh kritikus juga menjadi salah satu scoring film horor paling ikonik sepanjang masa.
[duniaku_baca_juga] Lima film di atas hanyalah sedikit contoh dari kehebatan John Carpenter dalam meramu formula horor yang menjadi andalannya. Namun bagi anda yang ingin mulai "menjelajah" film-film karyanya, semoga daftar di atas bisa menjadi penuntut bagi anda kepada karya-karya Capenter lainnya yang visioner. Selamat menikmati! Diedit oleh Fachrul Razi