Follow Duniaku untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
[/caption] Masalah pajak yang melibatkan importir film Hollywood dengan Dirjen Pajak Indonesia masih belum selesai. Hal tersebut menyebabkan banyak film Hollywood yang akhir-akhir ini muncul, tidak ditayangkan di Indonesia, sebut saja I Am Number Four dan Battle Los Angeles. Namun, jika kamu berjalan-jalan di 21 atau XXI, maka kamu masih tetap menemui film-film impor menghiasi poster mereka, sebut saja film yang akhir-akhir ini tayang adalah Altitude, dan Drive Angry. Iseng-iseng, saya mencoba untuk mencari tahu, mengapa film Hollywood (dan internasional lainnya) yang (katanya) di-stop arus lalu lintas masuknya ke Indonesia masih menghiasi layar lebar tanah air. Dan sedikit demi sedikit saya menemukan titik terang atas pertanyaan tersebut. Pertama-tama, mari kita lihat dulu, bagaimana arus masuk film impor yang akan ditayangkan di Indonesia. Disini, saya menggambarkan secara sederhana tahapan yang harus dilewati oleh sebuah film yang akan masuk ke Indonesia. Berikut adalah penjelasannya [/caption]
- Importir : adalah pihak yang mendatangkan rol film dari Hollywood dan negara lainnya ke Indonesia. Tentu saja, saat mendatangkan film tersebut, pihak importir harus membayar pajak bea cukai kepada Dirjen Pajak (sama seperti saat kita membeli barang di luar negeri). Sebelum adanya kasus pajak ini, importir yang aktif dalam menjalankan kegiatan ini adalah MPA (Motion Pictures Association) yang merupakan anak perusahaan dari MPAA (Motion Pictures Association of America). Tugas MPA ini adalah untuk mengimpor film-film dari studio besar, seperti Universal, Walt Disney, Paramount dan Sony.
- Lembaga Sensor Film (LSF) : Ya, setelah rol film sampai di indonesia, film tersebut harus masuk lembaga sensor untuk mendapatkan pengecekan, pemotongan adegan-adegan sadis dan –mungkin pornografi serta penyesuaian dengan kultur budaya Indonesia (seperti memberikan –semacam rating pada film tersebut). Jika kamu ingin tahu, apakah filmyang kamu tunggu akan tayang di bioskop Indonesia, kamu bisa langsung cek di www.lsf.go.id, dan ketikkan judul film yang kamu cari di search bar-nya. Jika judul film yang kamu cari muncul, maka kemungkinan besar film yang kamu cari tersebut sudah diimpor, dan tinggal menunggu waktu tayangnya saja. Jika tidak muncul, jelas film tersebut belum ada yang mengimpor dan tidak akan muncul di bioskop dalam waktu dekat.
- Distributor : tugas distributor adalah untuk mendistribusikan film-film yang sudah lulus sensor tersebut ke jaringan-jaringan 21 dan XXI (juga Blitz) di seluruh Indonesia. Saat ini, ada sekitar 7 distributor yang aktif di Indonesia, antara lain:
- PT Camila Internusa Film : Distributor terbesar di Indonesia, yang selalu mendistribusikan film-film dari studio besar seperti Sony / Columbia, Paramount, dan Universal.
- PT Satrya Perkasa Esthetika Film : Sama seperti Camila, distributor ini juga merupakan spesialisasi distribusi film-film dari studio besar, seperti Disney, 20th Century Fox, dan Warner Bros
- PT Amero Mitra Film : Distributor yang mendistribusikan film dari studio yang bukan termasuk big six (yang sudah saya sebutkan diatas), seperti dari Screen Gems dan Lionsgate.
- Jive Entertainment : Distributor pendatang baru, yang mendistribusikan film dari negara yang beragam, seperti dari Thailand, Norwegia, dan Swedia.
- PT Parkit Film : Awalnya memang mendistribusikan film-film Bollywood. Namun lama-lama mereka juga turut mendistribusikan film-film dari studio indie Hollywood, seperti mendistribusikan Drive Angry baru-baru ini.
- PT Teguh Bakti Mandiri : Spesialisasi dalam mendistribusikan film-film mandarin
- PT Rapi Films : Sama seperti Parkit, mengimpor film dari studio indie Hollywood.
- Machete (USA) - Danny Trejo, Robert DeNiro, Jessica Alba –dibawa oleh Amero
- 3 (USA)- Jason Statham, Mickey Rourke – dibawa oleh Amero
- The Eagle (USA/UK) - Channing Tatum, Jamie Bell – dibawa oleh Jive Ent
- The Greatest (USA) - Pierce Brosnan, Carey Mulligan, Susan Sarandon – dibawa oleh Amero
- After Life (USA) - Liam Neeson, Christina Ricci – dibawa oleh Amero