TUTUP

Review Wonder Woman: Film Superhero DC Extended Universe Paling Solid

Akumulasi kritikus yang dikumpulkan Rotten Tomatoes memberi penilaian 94%. Apakah filmnya sebagus itu? Baca saja review Wonder Woman dari Duniaku.net ini!

Akumulasi kritikus yang dikumpulkan Rotten Tomatoes memberi penilaian 94%. Apakah filmnya sebagus itu? Baca saja review Wonder Woman dari Duniaku.net ini!

Sinopsis

[duniaku_baca_juga] Diana of Themyscira adalah sosok yang istimewa. Dia adalah satu-satunya anak di pulau para Amazon. Dikatakan kalau Ratu Hippolyta begitu menginginkan anak hingga ia menciptakan patung tanah liat dan menghendaki kehidupan dari Zeus. Diana awalnya menjalani kehidupan yang tenang dan menyenangkan. Ia bahkan tidak diperbolehkan untuk belajar bertarung, walau seluruh Amazon adalah pejuang. Tapi pada dasarnya petarung, Diana pun pada akhirnya menempa kemampuannya walau harus sembunyi-sembunyi. Masalah datang saat sebuah pesawat jatuh. Kabar dari Steve Trevor, pilot pesawat tersebut, menyampaikan tentang keberadaan perang besar di luar Themyscira. Mengira perang itu ulah Ares, Diana bergegas keluar untuk berjuang. Namun benarkah Ares sang musuh bebuyutan Amazon terlibat? Ataukah pada dasarnya yang akan Diana hadapi hanyalah keburukan jiwa manusia?

Paling Solid dari Film DC Extended Universe Sejauh Ini

[duniaku_adsense] Kalau kamu tidak suka film DC Extended Universe lain, mungkin kamu masuk ke review Wonder Woman ini untuk melihat apakah film ini memiliki kelemahan-kelemahan film lainnya. Jawabannya? Menurut penulis sih film ini adalah yang terbangun paling baik. Batman v Superman dikritik karena ditimpa oleh begitu banyak subplot hingga cerita utamanya sendiri tersendat. Wonder Woman menyajikan satu plot besar yang disajikan dengan jelas, hingga kamu tidak akan merasakan masalah seperti di BvS. Suicide Squad dikritik karena penyajian cerita yang terkesan kacau balau dan lebih mengedepankan style ketimbang isi. Dikatakan kalau itu terjadi karena banyaknya intervensi dari Warner Bros, terutama setelah BvS dicabik-cabik kritikus. Wonder Woman juga tak terasa memiliki kelemahan tersebut. Sempat ada rumor kalau proses pembuatan film ini juga sebenarnya bermasalah. Entah itu benar atau tidak, tapi kalau iya, maka Patty Jenkins selaku sutradara berhasil menanganinya dengan baik. Cerita yang disajikan kokoh. Simpel memang, tapi itu justru menjadi nilai plus mengingat BvS mengincar terlalu banyak.

Esensi Karakter Wonder Woman Tidak Hilang

[read_more id="314593"] Banyak rumor meresahkan soal film Wonder Woman dulu. Termasuk pengungkapan kalau kostum Wonder Woman menjadi merah karena berlumur darah dari banyak sekali pertempuran. Sempat ada fan setia penasaran, akankah karakter Wonder Woman berubah menjadi petarung brutal yang paranoid seperti Batman? Ternyata tidak. Bahkan untuk review Wonder Woman kali ini penulis harus menyiapkan satu ruang khusus untuk membahas karakterisasi Wonder Woman yang disajikan dengan sangat bagus. Sutradara Patty Jenkins berhasil membawakan sosok Wonder Woman yang ideal. Dia adalah seorang pejuang Amazon yang super kuat. Tapi di sini dijelaskan betul latar belakangnya, apa motivasinya untuk bertarung, bahkan keputusannya setelah motivasi tersebut seperti salah. Lalu ada juga pemahaman Diana setelah konflik film ini mencapai klimaks. Untuk yang itu rasanya kamu wajib melihat sendiri. Tapi dalam adegan itu Patty Jenkins berhasil menunjukkan dirinya memang memahami siapa itu Wonder Woman, dan ia mengadaptasi karakter ini dengan sempurna ke layar lebar. Pada akhirnya, sebenarnya hanya itu yang penulis inginkan dari sebuah film superhero. Silakan utak-atik karakternya untuk menyesuaikan narasi. Buat dia jadi lebih kelam bila diperlukan. Namun jangan sampai melupakan esensi dari karakternya sendiri. Baik karakter Batman maupun Superman sempat mengalami masalah ini di BvS. Sebaliknya, Wonder Woman justru menjelma menjadi sosok yang paling akurat penyajiannya, bahkan setelah modifikasi-modifikasi yang diberikan untuk latar belakangnya.
 

Kesimpulan dari review Wonder Woman ini bisa kamu baca di bawah. Tapi mungkin kamu masih butuh pembahasan lebih dalam, terutama kekuatan dan kelemahan film ini? Kalau begitu, cek halaman kedua!

Keunikan Visual Dipertahankan

[duniaku_baca_juga] Sebagai penonton film superhero, penulis merasa kalau visual DC lebih superior dari Marvel. Di luar Doctor Strange dan Guardians of the Galaxy, Marvel sering terasa main aman. Akhirnya visual-visual yang disajikan pun terkesan biasa saja. Apa lagi begitu kamu sudah menonton belasan film mereka. Zack Snyder memberi DC Extended Universe identitas lewat visi visualnya yang keren di BvS. Wonder Woman juga menyajikan hal yang sama. Mulai dari keindahan Themyscira hingga muramnya garis depan Perang Dunia I semuanya tersaji mantap dan unik. Bahkan penyajian medan pertempuran Perang Dunia I di sini terasa lebih superior dari penyajian medan tempur Perang Dunia II di Captain America: The First Avenger. Saat visual ciamik ini akhirnya didukung oleh cerita yang solid, film ini pun menjadi tontonan yang sangat asyik untuk dinikmati. Tapi ya... kekurangan dari segi visual pun ada. Pertarungan akhir di film ini terlalu mengandalkan CGI dan kualitasnya terasa kurang memuaskan.

Pertarungan Terakhir yang Terasa Tidak Cocok

[duniaku_adsense] Rasanya pertarungan akhir di film Wonder Woman ini juga harus disorot. Jujur, bagi penulis masalah dari musuh terakhir film ini bukan hanya kualitas CGI yang terasa kurang oke saja. Ada juga persoalan dari sisi pertarungan itu sendiri terasa tidak cocok dengan film. Aneh memang. Wonder Woman jelas adalah seorang superhero. Sejak awal pun dia diperlihatkan memiliki kaitan erat dengan mitologi Yunani. Dia bahkan dikatakan diciptakan oleh Zeus. Para Amazon sendiri seharusnya adalah musuh Ares. Tapi penyajian musuh terakhir film ini terasa terlalu tiba-tiba. Pertarungan super mereka juga disajikan dengan kurang baik hingga jatuhnya malah aneh. Seperti tempelan yang dimasukkan di detik-detik akhir supaya film ini memiliki aksi khas film superhero. Untungnya masalah ini tidak mengubah fakta kalau kira-kira 100 menit film ini terasa memikat.

Aktor-Aktor yang Mantap

[read_more id="314606"] Ada kritik saat Gal Gadot ditunjuk menjadi Wonder Woman. Ada yang bilang dia terlihat terlalu kurus untuk menjadi seorang pejuang Amazon. Gadot sudah menunjukkan salahnya persepsi itu di BvS, di mana penampilannya yang singkat sebagai Wonder Woman mampu mencuri perhatian. Lalu dia semakin menghancurkannya lagi di sini. Gal Gadot sukses menyajikan sosok Wonder Woman muda yang ideal. Baik dari saat ia bertarung maupun saat ia bertingkah canggung dan aneh karena baru pertama kali menyicipi peradaban manusia biasa. Akan menarik melihat dia beraksi lagi tahun ini di Justice League. Tapi jangan lupakan juga aktor-aktor lainnya. Terutama Chris Pine, yang berhasil menyajikan Steve Trevor ideal. Ada juga Said Taghmaoui, yang cukup mencuri perhatian lewat perannya sebagai Sameer. Danny Huston dan Elena Anaya juga lumayan mampu menyajikan penjahat Jenderal Luddendorf dan Doctor Poison.

Kesimpulan

Untuk kesimpulan dari review Wonder Woman ini... film ini sangat solid dan menghibur. Tapi pertarungan akhirnya terasa tidak cocok dengan nuansa filmnya dan mungkin bisa tidak kamu sukai. Selain itu, film ini juga tergolong cukup standar dalam menyajikan kisah asal muasal Wonder Woman. Plotnya disajikan dengan solid dan kokoh memang, tapi standar. Kalau kamu merasa filmnya biasa saja, mungkin penyebabnya. Tetap saja ini merupakan film yang sangat mantap dari DC Extended Universe. Mungkin memang yang terbaik dari semua judul yang rilis saat ini. Apa lagi didukung aktor-aktor yang hebat, musik yang memikat, serta tanpa dihantui kelemahan-kelemahan dari film DC lain. Jadi kalau kamu suka film superhero jangan lewatkan film ini.