TUTUP

Review Mad Max Fury Road - Salah Satu Film Aksi Terbaik Tahun Ini!

Max Rockatansky kembali! Apakah filmnya sebagus trilogi sebelumnya? Silakan lihat pembahasannya di review Mad Max Fury Road ini!

Duniaku mendapat kesempatan untuk menyaksikan film terbaru dari seri Mad Max, dan ternyata... film post apocalypse yang satu ini memang sangat keren! Tak percaya? Coba baca alasannya di review Mad Max Fury Road ini!

[read_more link="http://www.duniaku.net/2015/05/14/trailer-crimson-peak-gothic-horor/" title="Trailer Crimson Peak, Film Gothic Horor yang Dibintangi Loki!"] Jujur, sebenarnya penulis awalnya merasa pesimis dengan kualitas film ini. Ya, film ini masih disutradarai oleh [outbound_link text="George Miller" link="http://www.imdb.com/name/nm0004306/"], yang sebelumnya juga menyutradari trilogi awal [outbound_link text="Mad Max" link="http://madmax.wikia.com/wiki/Mad_Max]. Tapi apa itu cukup? Lihat saja karya [outbound_link text="John Carpenter" link="http://www.imdb.com/name/nm0000118/"], yang semakin modern semakin buruk. Ternyata... Miller mampu menyajikan filmnya jauh lebih baik dari perkiraan. Bagaimana bisa? Apa yang membedakan film ini dari kebanyakan remake film 80s? Review Mad Max Fury Road ini akan mencoba membedahnya!
[page_break no="1" title=" Holy Sh*t Dat Visual"]
Poin pertama yang akan dibahas dalam review Mad Max Fury Road ini adalah visualnya. Tak heran, karena inilah salah satu kekuatan utama film ini. Kebanyakan remake film 80an terasa generik karena dibungkus dengan persepsi modern. George Miller menyajikan Mad Max Fury Road seperti saat ia menyajikan Mad Max 2 dan Beyond Thunderdome! Desain visual post apocalypse Mad Max, yang ditiru oleh seri game Fallout dan Hokuto no Ken, masih terasa kuat di sini, terutama lewat penampilan para begundal di film. [read_more link="http://www.duniaku.net/2015/04/22/mad-max-preview/" title="Kalian Dipaksa Makan Tikus dan Belatung Dalam Mad Max"] Tak hanya itu, di antara gurun tak berbatas kamu akan melihat menakjubkannya struktur The Citadel, tempat peradaban yang diperlihatkan di film ini. Kamu akan disuguhi oleh desain-desain mobil post apocalypse yang sangat keren. Intinya adalah: visual yang disajikan film ini cukup luar biasa, hingga bisa membekas di kepalamu walau misalnya kamu tidak menyukai filmnya sendiri. Lanjut ke halaman 2...
[page_break no="2" title="Reboot? Sequel? Prequel? Tidak Masalah"]
Kebanyakan film Hollywood remake akan menyajikan kembali cerita dari awal, dengan perubahan yang disesuaikan dengan tren zaman sekarang. Review Mad Max Fury Road ini hendak menyampaikan kalau film ini tidak repot-repot melakukan itu. Oh ya, ada implikasi kalau Mad Max Fury Road ini memang remake. Penampilan Max di sini terlihat lebih muda dari wujudnya di Thunderdome, dan ada hint kalau keluarga dari Max berbeda dengan keluarga di film aslinya. Tapi, George Miller lebih fokus menyajikan plot baru hingga itu tak menghambat film. Penonton baru bisa masuk ke film tanpa masalah, sedangkan fans Mad Max tidak perlu menyesalkan perubahan-perubahan tidak perlu dari film lama. Everybody wins!
[page_break no="3" title="Plot Sederhana Yang Didukung Full Action"]
[read_more link="http://www.duniaku.net/2015/05/14/trailer-supergirl/" title="Trailer Supergirl Menyajikan Sosok Hero Krypton yang Unik!"] Poin ketiga review Mad Max Fury Road ini akan membahas plot filmnya. Cerita film ini sangat sederhana. Imperator Furiosa, panglima perang dari seorang tiran bernama [outbound_link text="Immortan Joe" link="http://madmax.wikia.com/wiki/Immortan_Joe"], membawa kabur "properti" Immortan dan berusaha melintasi gurun Australia yang seakan tak berujung. Immortan Joe memutuskan memburu Furiosa, dan Max terlibat di dalamnya. Pada dasarnya, film ini adalah satu adegan kejar-kejaran panjang, yang sesekali diberi jeda untuk istirahat dan pengembangan karakter. Tapi film ini sudah menyajikan aksi sejak awal film, disuguhi dengan berbagai pertarungan unik baik yang menggunakan mobil maupun pertarungan individu. Jangan heran kalau kamu terus menatap lekat-lekat layar lebar dari awal sampai akhir film, terutama kalau adegan aksi sedang berlangsung. Aksi-aksinya memang fun, karenanya judul review Mad Max Fury Road ini ditulis seperti yang kamu baca. Pembuat film pun menyajikan beberapa humor. Tapi jangan kira fun berarti film ini akan cerah penuh pelangi. Ini tetap film post-apocalypse, di mana segala sesuatunya sudah langka akibat kehancuran alam. Semua karakter yang dimunculkan berpotensi untuk mati. Karenanya, tensi yang disajikan bisa begitu mencekam. Lanjut ke halaman 3...
[page_break no="4" title="Kualitas Akting Yang Bagus"]
Poin keempat review Mad Max Fury Road ini akan membahas film ini dari segi akting. [read_more link="http://www.duniaku.net/2015/05/11/akhirnya-brad-bird-siap-mengerjakan-lanjutan-the-incredibles/" title="Akhirnya Brad Bird Siap Mengerjakan Lanjutan The Incredibles!"] [outbound_link text="Tom Hardy " link="http://www.imdb.com/name/nm0362766/?ref_=nv_sr_1"] adalah aktor yang berbakat. Itu jelas. Lihat-lihat saja peran-perannya sebelum ini. Namun untuk Mad Max Fury Road ini, dia harus berhadapan dengan fakta menarik: ia harus menyajikan perannya dengan baik, walau Max di filmnya jarang berbicara. Kalau pun dia bicara, dialognya tidak pernah terlalu panjang. Jadi, ia pun harus menyajikan karakternya dengan gerak-gerik dan mimik. Apakah dia berhasil? Ya. Ya, dia berhasil. Hardy dapat menyajikan sosok Max Rockatansky yang baru, di mana ia digambarkan sebagai sosok paranoid yang menderita trauma akibat insiden di masa lalunya. Dia juga berhasil menampilkan karakter Max yang bisa berdiri sendiri, terlepas dari bayang-bayang masa lalu Mel Gibson. Hardy diimbangi oleh [outbound_link text="Charlize Theron" link="http://www.imdb.com/name/nm0000234/?ref_=nv_sr_1"], yang karakternya bisa lebih leluasa menyajikan emosi. Bisa dibilang, Furiosa adalah karakter utama dari film ini, dan Max adalah karakter pendukung yang kebetulan lewat untuk membantunya. Theron mampu menyajikan Furiosa sebagai karakter badass, namun masih memiliki sisi manusia. Dialah yang mendapatkan pemaparan lebih jelas tentang masa lalunya, dan efeknya ke dirinya yang sekarang. Konflik film ini pun sebenarnya bermuara ke dia. [read_more link="http://www.duniaku.net/2015/04/24/mad-max-is-a-death-race-fallout/" title="Mad Max Seperti Perpaduan Death Race + Fallout!"] Untuk villain, karakter Immortan Joe mungkin lebih sederhana ketimbang [outbound_link text="Lord Humungus" link="http://madmax.wikia.com/wiki/Lord_Humungus"] dari Mad Max 2 atau [outbound_link text="Aunty Entity" link="http://madmax.wikia.com/wiki/Aunty_Entity"] dari Beyond Thunderdome. Namun Hugh Keays-Byrne (Pemeran [outbound_link text="Toecutter" link="http://madmax.wikia.com/wiki/Toecutter"] dari Mad Max original!) mampu menyajikan tokohnya dengan sangat, sangat, bombastis dan menghibur. Begitu pula dengan anggota geng Immortan Joe, yang kebuasannya akan mengingatkan kamu terhadap ras Orc di Warhammer atau preman-preman Hokuto No Ken.
[page_break no="5" title="Kesimpulan"]
Jadi, gimana kesimpulan review Mad Max Fury Road ini? Yah, apakah kamu fans film aksi? Apa kamu fans film post-apocalypse, terutama produksi tahun 80an? Kalau iya, berarti kamu wajib menyaksikan film ini. Walau tertunda sangat lama sekali, George Miller mampu menyajikan Mad Max Fury Road sebagai sebuah film berkualitas tinggi. Di antara Mad Max klasik pun dia pantas bersanding bersama Mad Max: The Road Warrior, dan di atas Beyond Thunderdome.