TUTUP

Guillermo Del Toro akan Mengadaptasi Scary Stories to Tell in the Dark!

Melihat Pan's Labyrinth dan Crimson Peak, tampaknya del Toro mampu menyajikan visual horor yang menjadi ciri khas Scary Stories to Tell in the Dark.

Pacific Rim 2 mungkin masih belum jelas hidup-matinya. Tapi sepertinya Guillermo del Toro sudah menemukan proyek lain sebelum kembali menggarap kisah epik Kaiju Vs Jaeger: Scary Stories to Tell in the Dark!
Untuk yang belum tahu, Scary Stories to Tell in the Dark adalah kumpulan kisah horor untuk anak-anak. Buku antologi ini pertama kali diterbitkan tahun 1981. Karena targetnya yang anak-anak, sebenarnya kebanyakan cerpen-cerpen yang terkandung di bukunya tidak terlalu seram. Apa lagi untuk orang dewasa. Masalahnya adalah ilustrasi yang terkandung di dalamnya. Tanpa ilustrasi-ilustrasi super horor ini, mungkin Scary Stories to Tell in the Dark hanya akan jadi satu dari banyak buku horor anak-anak yang terlupakan. Namun Stephen Gammell, ilustrator buku ini, seakan tidak tahu kalau ia harus menggambar untuk buku anak. Jangankan anak-anak, dengan kualitas gambar seperti ini orang dewasa pun bisa mendapat mimpi buruk. Walau sangat populer, belum ada film yang mengadaptasi cerita-cerita ini. Selain karena bentuknya yang antologi, hingga lebih cocok untuk dijadikan serial TV ketimbang film layar lebar, tidak mudah untuk menyajikan kengerian dari gambar Stephen Amell ke dalam visual bergerak. Tapi fans berat buku ini boleh bergembira. Guillermo del Toro mengabarkan lewat akun Twitter-nya kalau dia memulai pengembangan film dari Scary Stories to Tell in the Dark! [embedly url="https://twitter.com/RealGDT/status/687722848379506688/photo/1?ref_src=twsrc^tfw"] Guillermo del Toro sudah membuktikan dirinya mampu menyajikan visual-visual mengerikan di media film. Lihat saja makhluk-makhluk di Pan's Labyrinth... Atau di film terbarunya, Crimson Peak. Terlebih, Guillermo del Toro memang fans dari Stephen Gammell. Seperti kamu bisa lihat di cuitannya di atas, ia bahkan memiliki gambar-gambar buatan ilustrator jenius itu. Bisa jadi selama ini gambar-gambar Gammell lah yang menginspirasi del Toro untuk menciptakan monster-monster di filmnya. Setidaknya, apapun hasil filmnya nanti, pasti Guillermo del Toro akan menyajikan kengerian bukunya dengan setia. Tanpa modifikasi nuansa dan plot seperti yang terjadi di film Goosebumps. [read_more id="237421"] Pertanyaannya, tentu saja, adalah bagaimana pendekatan del Toro untuk filmnya ini. Apakah dia akan membuat skenario di mana makhluk-makhluk mengerikan Gammell muncul sekaligus, seperti yang kurang-lebih dilakukan oleh film Goosebumps? Memilih salah satu cerita yang paling seram dan mengembangkannya? Ataukah mengambil pendekatan Twilight Zone Movie dengan memilih dua-tiga cerita dan menyajikannya sebagai tiga film pendek? Tentunya, untuk mengetahui jawaban dari pertanyaan-pertanyaan di atas, fans del Toro harus menunggu dulu produksi filmnya resmi dimulai. Untuk sekarang, kalau kamu ingin mencicipi dulu rasa kisah-kisah Scary Stories to Tell in the Dark, coba cek tautan di bawah. [embedly url="http://www.scaryforkids.com/stories-to-tell/"] Sedangkan kalau kamu ingin melihat lebih banyak ilustrasi horor Stephen Gammell, coba saja cari nama ilustrator ternama ini di Google Image. Hati-hati jangan sampai kamu takut sendiri.