Follow Duniaku untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sejauh ini, ada film superhero yang terkenal bermasalah produksinya. Konfliknya beragam, mulai dari sutradara yang terus berganti, konflik aktor dengan sutradara, sampai situasi yang tak diperhitungkan.
Apa saja contohnya? Ini sembilan film superhero yang produksinya bermasalah!
1. Ant-Man
Kalau kita membicarakan film superhero bermasalah, Ant-Man adalah contoh yang paling utama.
Pada akhirnya filmnya sukses dirilis dan lumayan hits. Tapi jalan menuju rilisnya lebih terjal dari film-film Marvel lain.
Bayangkan saja, Edgar Wright - penulis naskah dan sutradara pertama Ant-Man - sudah menulis draft sejak 2001. Kalau kamu lupa, filmnya rilis tahun 2015.
Film Ant-Man pertama kali diumumkan tahun 2006. Filmnya terus tertunda dan tertunda. Edgar Wright mencoba untuk bersabar dan akhirnya proyek ini sepertinya akan lanjut di tahun 2012. Lalu Edgar Wright bentrok dengan Kevin Feige si dedengkot Marvel Cinematic Universe dan berujung keluar dari proyeknya.
Peyton Reed ditunjuk sebagai pengganti, tapi lalu sinematografer Bill Pope, komposer Stephen Price, bahkan aktor Patrick Wilson semuanya keluar.
Proyeknya akhirnya produksi di tahun 2014. Pada akhirnya, setelah proses yang luar biasa panjang dan menyebabkan banyak korban keluar proyek, Ant-Man bisa rilis di tahun 2015.
Baca Juga: 5 Film Bagus dengan Ending yang Terasa Ampas
2. Blade: Trinity
Blade: Trinity adalah film superhero bermasalah lain.
Persoalan yang menghantui film ini cukup banyak. Film ini sempat berganti-ganti sutradara waktu proses pre-produksi. Akhirnya, posisi penting ini jatuh ke David S. Goyer, yang kemudian terkenal sebagai penulis naskah untuk The Dark Knight Trilogy-nya Christopher Nolan.
Masalahnya, Wesley Snipes si bintang utama tidak menyukai Goyer. Aktor yang satu ini pun menjadi sulit diatur.
Salah satu kisah dari syuting Blade: Trinity adalah Snipes mencoba menyerang Goyer, hingga Goyer menyewa biker untuk melindunginya. Tapi kisah itu dibantah SNipes.
Snipes juga jarang berinteraksi dengan rekan-rekan aktornya, dan dikatakan pernah melontarkan sindiran rasis ke Ryan Reynolds.
Snipes dan Goyer tidak pernah bekerja sama lagi sejak Blade: Trinity.
3. Batman Forever
Selama proses syuting Batman Forever, Kilmer sering konflik dengan kru produksi. Sutradara Joel Schumacher mencoba menasehati Kilmer, namun itu justru membuat sang aktor tak mau bicara dengan Schumacher selama dua pekan.
Setelah film ini, Kilmer dan Schumacher pun tak pernah kerja sama lagi.
Tapi bukan hanya Val Kilmer saja yang bermasalah. Jim Carey dan Tommy Lee Jones juga dikatakan sempat mengalami konflik. Tommy Lee Jones yang sangat serius tidak menyukai tingkah komedi Jim Carey. Jones bahkan tidak mau makan siang bersama Carey.
4. Fantastic Four (2015)
Pertama-tama, film ini digarap cenderung dadakan. Ada kesan kalau Fox hanya membuat film ini agar lisensinya tidak kembali ke Marvel Studio, seperti yang sudah terjadi ke Daredevil, Punisher, dan Ghost Rider.
Lalu Fox memilih sutradara Josh Trank yang sempat memukau karena Chronicle. Tapi ternyata Trank bukan sutradara yang tepat untuk film ini. Tingkahnya tidak bisa ditebak, dia tidak memiliki arahan yang jelas untuk kisah filmnya, dan Trank bermasalah dengan Kate Mara - si pemeran Invisible Woman yang dipilih Fox.
Bukan Mara saja yang pada akhirnya berkonflik dengan Trank. Trank mati-matian ingin merekrut aktor Miles Teller. Tapi pada akhirnya Teller dan Trank saling membenci hingga keduanya nyaris adu jotos.
Dari sisi studio, Fox juga "hanya" memberi modal 120 juta dolar meski Trank mengira dia akan diberi 150 juta dolar.
Fox juga memutuskan mengambil alih sekalian proses produksi setelah jelas kelakuan Trank semakin aneh. Pada akhirnya, setelah semua drama yang terasa seperti komedi kelam ini, Fantastic Four 2015 menjelma menjadi salah satu film superhero terjelek sepanjang masa.
5. The Flash
Sejauh ini, ada dua film DC Extended Universe yang bermasalah proses produksinya: The Flash dan Batman.
Film ini sudah direncanakan sejak tahun 2014, dengan rencana saat itu filmnya akan rilis 2018.
Namun film ini sempat mengalami masalah di posisi sutradara. Seth Graham-Smith dan Rick Famuyiwa sempat dikontrak menjadi sutradara. Tapi keduanya memutuskan hengkang.
Akhirnya sutradara film ini pun menjadi Andy Muschietti yang terkenal dengan film It.
Setidaknya, produksi film ini sudah mulai bergulir saat artikel ini direvisi (7/7/2021). Kita bahkan sudah dapat kabar menarik mengenai hero selain Flash yang akan terlibat, seperti misalnya Batman versi Michael Keaton.
6. The Batman
Seharusnya, The Batman disutradarai oleh Ben Affleck. Naskah awal untuk film ini bahkan sudah dikerjakan sejak 2016.
Namun kemudian Affleck mundur. Sutradara filmnya menjadi Matt Reeves, dan pemeran Batman jadi Robert Pattinson.
Setelah pergantian ini, sebenarnya The Batman mulai terasa mulus. Sayangnya filmnya kemudian mengalami masalah lain lagi: pandemik COVID-19, yang membuat produksi sempat dihentikan lebih dari sekali.
Aktor Robert Pattinson sang pemeran Batman pun sempat terinfeksi. Sementara itu Andrew Jack, pelatih dialek untuk film ini, meninggal karena virus tersebut.
Setidaknya, setelah semua masalah itu, syuting film ini berhasil rampung sejak Maret 2021. Kabar terbaru adalah masih ada proses syuting ulang untuk beberapa adegan, yang akan diikuti juga aktor seperti Pattinson dan Colin Farrell.
7. X-Men: The Last Stand
Masalah X-Men: The Last Stand dimulai dari Bryan Singer lebih memilih menangani Superman Returns. James Marsden si pemeran Cyclops juga ikut bersamanya.
Walau akhirnya Cyclops tetap tampil, karakternya akhirnya harus mati dengan cepat. Padahal seharusnya alur Phoenix akan mengedepankan hubungan Jean Grey dengan Cyclops.
Pengganti Singer seharusnya adalah Matthew Vaughn. Tapi ia berhalangan untuk Last Stand.
Akhirnya pilihan jatuh ke tangan Brett Ratner, yang kualitas riwayat filmnya sebenarnya tidak bagus. Fox juga meminta karakter yang dimunculkan di film sebanyak mungkin.
8. X-Men Origins: Wolverine
Naskah X-Men Origins: Wolverine dikerjakan terburu-buru. Saat itu para penulisnya tengah bersiap-siap menghadapi pemogokan Writers Guild of America, jadi kualitas naskahnya pun begitu.
Sutradara Gavin Hood pun tak bisa sepenuhnya disalahkan. Selain naskah yang terburu-buru, dia harus berhadapan dengan Tom Rothman dari Fox.
Rothman mengutak-atik set tanpa pemberitahuan ke Hood dan bahkan mengganti judul filmnya. Hood baru tahu judulnya diganti setelah melihat IMDB. Jadi, ya, tak heran X-Men yang satu ini hasilnya buruk.
9. Justice League
Ada bentrok visi antara eksekutif Warner Bros dan sutradara Zack Snyder.
Setelah respons kritikus terhadap Batman v Superman, Warner Bros menghendaki film yang lebih ringan untuk Justice League. Namun hasil yang diberikan oleh Snyder masih terlalu gelap.
Joss Whedon, sutradara Avengers, pun didatangkan untuk membuat filmnya jadi lebih ringan dan memberi unsur komedi ke Justice League.
Lalu ada tragedi kematian anak Zack Snyder, yang membuat Snyder harus mundur dari Justice League. Whedon akhirnya jadi sutradara yang menyelesaikan film ini.
Seperti yang bisa kamu lihat kalau kamu nonton versi Zack Snyder, ada perbedaan yang sangat signifikan antara visi Whedon dan Snyder, hingga akhirnya versi Whedon yang rilis ke bioskop terasa aneh.
Ray Fisher, aktor Cyborg, kemudian vokal mengungkap di Twitter soal masalah di lokasi syuting. Seperti misalnya kelakuan tidak profesional Joss Whedon. Pengakuan Fisher ini didukung oleh Gal Gadot dan Jason Momoa.
Selain itu ada juga situasi unik: kumis Henry Cavill. Cavill menumbuhkan kumis untuk perannya di film Mission: Impossible - Fallout dan kumis itu tak boleh dicukur. Jadi saat Cavill syuting adegan baru, dia diberi sentuhan CGI untuk mengatasi masalah kumis ini.
Kalau kamu sudah nonton Justice League versi bioskop, kamu mungkin menyadari kalau sentuhan CGI ini terasa banget.
Nah itu sembilan film superhero yang produksinya bermasalah. Gimana menurut kamu? Sampaikan di kolom komentar!
Baca Juga: 7 Film Marvel Terburuk Versi Rotten Tomatoes Sebelum Era MCU!