Film terbaru Marvel ini sudah dirilis di Indonesia sejak 26 Oktober. Bagaimana kualitasnya? Simak saja dalam review Doctor Strange ini!
Follow Duniaku untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Film terbaru Marvel ini sudah dirilis di Indonesia sejak 26 Oktober. Bagaimana kualitasnya? Simak saja dalam review Doctor Strange ini!
Sinopsis Stephen Strange adalah dokter bedah genius. Keahliannya dalam operasi, dipadukan dengan taktik bisnisnya untuk hanya memilih pasien yang bisa ia tangani, membuat Strange menjadi selebriti. Namun karir gemilangnya ini berakhir setelah kecelakaan fatal memberinya cidera yang menghalanginya untuk kembali menangani pasien. Untuk mengatasi cidera ini, Strange mencoba mencari pengobatan alternatif. Nyatanya, pengobatan alternatif ini justru akan memandu jalannya untuk menjadi pahlawan super yang lain dari yang lain.
Satu Lagi Hits dari Marvel [read_more id="275322"] Sementara DC dan Warner Bros masih mencoba menemukan ritma mereka, Marvel Studio sudah mengetahui apa yang harus mereka lakukan dan terus-menerus mencetak hits. Mulai dari
Avengers yang bertabur pahlawan sampai
Ant-Man yang konfliknya lebih membumi, semua film ini selalu mendulang respons positif dan hasil
box office memuaskan.
Doctor Strange adalah hits terbaru Marvel. Dari segi cerita sih mungkin film ini tak terasa menyajikan sesuatu yang baru. Konsep perjalanan awal pahlawannya mungkin sudah kamu lihat sebelumnya di film seperti
Batman Begins. Formula khas beberapa film Marvel pun digunakan kembali di film ini. Meski begitu, sutradara Scott Derrickson dapat menyajikan kisahnya dengan bagus dan menghibur. Buktinya, walau ada durasi yang lumayan hingga Strange akhirnya mulai belajar sihir, drama dan juga komedi yang disajikan bisa membantumu asyik menonton. Lalu saat akhirnya sihir-sihir menakjubkan mulai mendominasi layar, kamu pun akan dibuat terpesona.
Sebagai fan komik, penulis juga merasa terhibur karena - seperti biasa - film ini benar-benar menghormati
lore Doctor Strange versi komik. Kisah yang disajikan mungkin tidak 100% mirip, tapi pengolahannya memikirkan betul materi dasarnya. Kelemahan yang paling terasa mungkin adalah saat film ini mulai memasuki klimaks, tempo ceritanya tiba-tiba terasa terlalu cepat. Filmnya seakan tancap gas dan bisa membuat penonton yang tidak siap terbengong-bengong. Selain itu, tokoh Kaecillius yang menjadi antagonis pun terasa menyia-nyiakan kemampuan seorang Mads Mikkelsen. Pemeran Hannibal ini bisa memanfaatkan waktunya di layar dengan sangat baik, dan dari segi kekuatan pun karakternya cukup mengintimidasi, tapi walau memiliki motivasi bagus hingga akhir ia terasa kurang dikembangkan.
Visual Memukau yang Harus Disaksikan Minimal dalam 3-D [read_more id="274459"] Segi visual cerita harus dibahas dalam review
Doctor Strange ini. Bagaimana tidak? Inilah film dengan visual paling unik dan keren dari semua Marvel Cinematic Universe. Ya, itu bahkan termasuk menghitung
Guardians of the Galaxy. Di sini kamu akan diperlihatkan betapa saktinya para pengguna sihir, yang seakan mampu membengkokkan realita. Kamu bahkan akan ditunjukkan satu dimensi berbeda, dari banyak semesta Marvel, yang disajikan dengan begitu unik hingga seakan kamu benar-benar menikmati visualisasi dari komik
Doctor Strange era 70an. Tapi, film ini mengandalkan CGI dengan lumayan berat. Efek-efek ini kadang terasa biasa saja saat disaksikan di layar lebar standar. Hanya saja, begitu kamu menatapnya di layar 3-D dengan bantuan kacamata khusus, efek-efek ini terasa jauh lebih bagus. Jadi tampaknya film ini memang dirancang untuk minimal disaksikan dalam 3-D. Kalau kamu bisa menontonnya dalam format IMAX, lebih bagus lagi.
Kenapa Ratingnya 17+? Mungkin ini yang membuat para orang tua penasaran, bahkan takut-takut untuk mengajak anak mereka nonton. Kenapa film
Doctor Strange diberi rating 17+? Karenanya, bagian ini juga akan dibahas di dalam review
Doctor Strange versi
Duniaku ini. Film ini menyajikan kekerasan yang lumayan untuk ukuran film Marvel. Kamu akan melihat darah, adegan pemenggalan (meski hanya disajikan bayangannya saja), hingga sejumlah kematian. Walau temanya sihir, yang dihadapi Strange juga kebanyakan adalah manusia, bukan robot atau monster dari alam lain. Tapi film ini tidak menampilkan adegan sensual sama sekali. Selain itu, nuansanya pun tidak mutlak kelam. Namanya film Marvel, kamu akan disuguhi komedi. Beberapa di antaranya bahkan sangat lucu. Kalau kamu ingin mengajak nonton anak, dan kamu merasa si anak sudah siap untuk melihat adegan kekerasan dan sejumlah kematian, rasanya
Doctor Strange masih bisa dijadikan tontonan keluarga.
Kesimpulan Untuk kesimpulan review
Doctor Strange ini adalah: bagian klimaksnya terasa terlalu cepat dan karakter Kaecillius terasa menyia-nyiakan bakat seorang Mads Mikkelsen. Tapi selain itu, ini adalah film yang sangat bagus dan pasti memuaskan fan Doctor Strange, Marvel, bahkan fan pahlawan super keseluruhan.