TUTUP

5 Film Hollywood yang Dianggap Rasis Sehingga Menimbulkan Kontroversi

Isu rasis memang masih menjadi masalah pelik hingga saat ini. Sampai-sampai dalam industri perfilman Hollywood, rasisme menjadi momok yang banyak dipermasalahkan.

Isu rasis memang masih menjadi masalah pelik hingga saat ini. Sampai-sampai dalam industri perfilman Hollywood, rasisme menjadi momok yang banyak dipermasalahkan.

Dalam pidatonya yang sangat termashyur, Martin Luther King, Jr, menggelorakan semangat kesetaraan ras dan diakhirinya diskriminasi. Lewat tajuk I Have a Dram, pendeta di Gereja Baptis Montgomery ini seolah menyuarakan suara kenabian terhadap ketidakadilan yang terjadi pada zamannya. 54 tahun setelah Martin Luther King bersama pidatonya I Have a Dream menghentak dunia, isu rasisme masih menjadi masalah besar bagi negeri Paman Sam. Stereotipe jika orang kulit hitam adalah kaum pinggiran, pelaku kejahatan, dan hal negatif lainnya menjadi faktor utama mengapa isu rasisme masih menjadi permasalahan yang tak kunjung selesai hingga sekarang. [duniaku_baca_juga] Tak hanya di kehidupan masyarakat Amerika, isu rasisme juga hadir dalam industri film Hollywood. Contoh nyatanya tentu perhelatan Oscar 2016 yang dianggap sengaja tak menyertakan nominasi dari kalangan non-kulit putih. #OscarSoWhite pun sontak menghebohkan jagat dunia maya. Selain itu, industri perfilman paling tersohor ini kerap kali dituding memperlakukan artis keturunan Asia secara diskriminatif. Contohnya seperti deretan film Hollywood berikut ini yang dianggap rasis karena memilih pemeran berkulit putih untuk karakter yang seharusnya berasal dari keturunan Asia atau Afrika. [page_break no="1" title="Ghost in The Shell"] Filmnya memang baru akan dirilis bulan Maret, namun kritikan negatif sudah terlebih dahulu menerpa film garapan Rupert Sanders ini. Bukan karena jalan ceritanya yang jelek melainkan pemilihan pemain yang dianggap diskriminatif. Diadaptasi dari manga dan anime karya Masamune Shirow ini memang banyak mengundang perdebatan, terutama pemilihan karakter utama yang diberikan kepada Scarlett Johansson yang berperan sebagai Motoko Kusanagi. Bahkan para penggemar anime ini menolak jika karakter Motoko Kusanagi diperankan oleh aktris non-Jepang. Petisi Whitewashing pun menjadi pelampiasan para penggemar atas pemilihan Scarlett Johannson [page_break no="2" title="The Great Wall"] [duniaku_adsense] Meski di AS film ini hanya meraup keuntungan $21 juta, namun film yang diproduksi di Cina ini benar-benar berjaya di kandangnya sendiri. The Great Wall berhasil memperoleh pundi-pundi fulus yang nilainya mencapai $171 juta. Itu pun belum dari keuntungan level global yang menyentuh angka $244,6 juta. Sayang gosip negatif juga mengiringi kesuksesan film garapan Zhang Yimou yang dianggap rasis karena memilih aktor kulit putih untuk memerankan karakter oriental. Tuduhan itu tentu saja diarahkan kepada Matt Damon yang berperan sebagai kesatria yang entah bagaimana cara bisa muncul di Tiongkok pada 1.000 tahun lalu dan menjadi pahlawan. Aktor Hollywood keturunan Taiwan pun turut angkat suara menanggapi gosip tersebut.  "Hentikan mitos rasis yang menganggap hanya orang kulit putih yang bisa selamatkan dunia," kicau Wu melalui akun Twitter-nya. [page_break no="3" title="Doctor Strange"] Lewat film ini, Bennedict Cumberbatch sukses melepas imej Sherlock Holmes yang dalam beberapa tahun belakangan cukup melekat pada dirinya. Sebagai Doctor Strange, Bennedict berhasil menyihir jutaan penggemar film superhero di seluruh dunia. Namun kesuksesan film ini sedikit terusik ketika tokoh Ancient One diperankan oleh Tilda Swinton. Padahal dari cerita aslinya, Ancient One adalah karakter wanita berkebangsaan Tibet. Isu rasis dan whitewhasing pun menyeruak seiring perjalanan film Doctor Strange. [page_break no="4" title="Star Wars: The Force Awakens"] Kali ini bukan masalah pemilihan aktor atau aktris yang diterpa isu rasis, melain poster film Star Wars: The Force Awakens yang dianggap telah melecehkan kaum kulit hitam. Untuk keperluan promosi film di Cina, pihak produksi pun membuat sebuah poster khusus yang sudah dialihbahasakan ke bahasa Mandarin. Inilah yang menjadi masalah, pasalnya poster versi mandaris tersebut ternyata cukup berbeda dengan poster di AS. Poster The Force Awakens versi AS menampilkan wajah jajaran pemeran utamanya, mulai dari Kylo Ren (Adam Driver), Rey (Daisy Ridley), dan Finn (John Boyega) dengan ukuran sama besar. Sedangkan dalam poster versi mandarin, karakter Finn yang kebetulan berkulit hitam seperti sengaja dibuat dengan ukuran kecil dan diletakan di bawah karakter Han Solo. [page_break no="5" title="Pan"] Pan meruakan film adaptasi dari cerita dongeng klasik karya J.M. Barrie yang berlatar di sekitar tahun 1904. Film yang dirlis tahun 2015 lalu ini pun sempat diterjang isu tak sedap, terutama pemilihan karakter. Rooney Mara seorang gadis Kaukasian malah ditunjuk untuk berperan sebagai Tiger Lily yang notabene seorang Indian dalam kisah Peter Pan. [read_more id="288205"] Nah kira-kira apalagi ya film yang dianggap rasis? Diedit oleh Arya W. Wibowo