Follow Duniaku untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
GENRE: Action
ACTORS: Shinji Higuchi, Takumi Saito
DIRECTOR: Shinji Higuchi
RELEASE DATE: 05 Oktober 2022
RATING: 3.5/5
Film Shin Ultraman telah tayang di bioskop Indonesia pada tanggal 5 Oktober 2022, kamu sudah menyaksikannya?
Kalau kamu yang penasaran apakah film ini menarik dan layak ditonton atau tidak, simak ulasan kami berikut ini!
1. Shin Ultraman hadirkan sesuatu yang lebih menyegarkan dari seri Ultraman
Dari segi cerita, tampilan, dan gaya visualnya, Shin Ultraman itu langsung terasa "baru" jika kita bandingkan dengan seri atau film Ultraman sebelumnya.
Di sini memang target pasarnya bukan hanya untuk anak-anak, karena itu film ini dibalut dengan kisah sci-fi yang cukup kental.
Di awal menonton mungkin kamu yang terbiasa dengan unsur dan nuansa Ultraman lama akan bertanya "apakah ini film Ultraman?", tapi ketika sang Ultraman muncul, maka perasaan nostalgia pun akan kembali.
Baca Juga: Ultraman Akan Bertemu Avengers di Kolaborasi Komik Marvel!
2. Kombinasi Kyodai Hero dan film Kaiju yang pas
Kyodai Hero adalah genre di Jepang untuk film dan serial yang memiliki pahlawan dengan ukuran besar, antara langsung muncul raksasa atau dari kecil menjadi besar, contohnya ya Ultraman.
Nah film ini bukan sekedar film monster atau film Kaiju saja, tapi juga film Kyodai Hero dan unsur ini membuat filmnya punya nuansa yang berbeda dengan Shin Godzilla.
Shin Godzilla itu film Kaiju, kisah manusia harus bisa mengatasi kehadiran monster raksasa dan hidup berdampingan. Sementara Shin Ultraman punya situasi yang mirip awalnya, tapi muncul pelindung baru yaitu Ultraman.
Film Kyodai Hero memberikan "harapan" bagi karakter dan penontonnya dari sosok pahlawan ini dan hal tersebut disajikan di Shin Ultraman. Bahkan karena cerita dibuat lebih dewasa, kekuatan serupa Ultraman itu jadi diinginkan pemerintahan Jepang sebagai senjata mereka.
3. Referensi dari seri orisinalnya yang menarik
Film Shin Ultraman itu memiliki banyak referensi dan easter egg dari serial orisinalnya yang rilis pada 1966.
Mulai dari pembuka dengan intro Ultra Q, monster-monster yang dihadirkan meskipun desainnya ada penyesuaian, cara berubah Ultraman, sampai unsur di dalamnya, seperti yang paling terasa adalah karakter Hiroko Asami yang jadi raksasa, sama seperti saat Fuji Akiko di seri 1966 jadi wanita raksasa.
Mungkin jika kamu belum menonton Ultraman 1966 maka tidak masalah juga, referensi ini mungkin jadi tidak begitu terasa, tapi bukan berarti kamu tidak bisa menikmati filmnya.
4. Karakter manusia di SSSP lumayan menarik, masing-masingnya terasa unik
SSSP adalah grup militer dan ilmuwan yang mencoba memecahkan masalah monster atau Kaiju yang menyerang Jepang.
Karakter mereka, utamanya dibuat sebagai grup kecil, yaitu 5 orang anggota saja yang utama.
Karena grupnya dibuat dalam jumlah kecil, jadi karakteristik dari masing-masing mereka lumayan terasa dan cukup menarik untuk level karakter manusia di film tentang monster raksasa yang bergelut ini.
5. Adegan pertarungan seru tapi kurang intens, sedangkan CG di beberapa adegan kurang halus
Jika membahas kekurangannya, menurut saya adalah momen pertarungannya yang sebenarnya seru, tapi terasa kurang intens.
Bahkan di pertarungan terakhirnya pun juga terasa kurang intens meskipun visual yang dihadirkan ya seru. Mungkin pengaruh di sini Ultramannya lebih diam dan tidak ada suara khas "SHUWATCH!!".
Dari segi CG atau visual efeknya, sebenarnya untuk film Jepang ini sudah masuk kategori yang bagus, akan berbeda jika kita bandingkan dengan Hollywood. Namun di beberapa adegan memang ada CG yang terasa kurang halus.
Secara keseluruhan, ini adalah film yang sangat menyenangkan, seru, dan menghadirkan sesuatu yang baru dari seri Ultraman. Penggemar Ultraman, atau penyuka film sci-fi wajib menonton filmnya.
Penilaian: 3,5/5
Diterbitkan pertama 05 Oktober 2021, diterbitkan kembali 13 Oktober 2024.
Baca Juga: 7 Fakta Shin Ultraman, Versi Ultraman Terbaru yang Serius!