Bagaimana jika para janda dari perampok justru saling berkumpul dan menjadi perampok hebat? Simak review film Widows berikut ini!
Follow Duniaku untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Film Widows merupakan adaptasi langsung dari serial TV dengan judul sama yang hadir di tahun 80-an. Proyek film yang pertama kali diumumkan pada tahun 2015 ini, memiliki berbagai muatan yang sensitif, mulai dari politik, ras, kriminal, dan kesetaraan gender. Semua unsur tersebut melebur menjadi satu di tangan Steve McQueen, yang merupakan sutradara film 12 Years a Slave.
Kisah para Janda Perampok
Didalangi Harry Rawlings (Liam Neeson), empat perampok menyerang salah satu kandidat gubernur Chicago, Jamal Manning (Brian Tyree Henry ). Mereka akhirnya mendapatkan uang yang mereka cari, sayangnya pelarian mereka harus berakhir dengan nahas saat mobil mereka ditembaki polisi dan meledak begitu saja.
Para istri merekapun menjadi janda yang harus membayar kekacauan ini, karena komplotan sang gubernur mencari uang mereka yang hilang. Para janda harus mengembalikan uang curian yang terbakar bersama para suami mereka dengan satu cara instan. Mereka harus melakukan pencurian besar yang bisa menggantikan uang tersebut.
Dikomandoi oleh Veronica (Viola Davis) keempat janda akhirnya merencanakan perampokan berdasarkan buku yang ditinggalkan oleh Harry. Keempatnya menggunakan seluruh kelebihan yang mereka miliki untuk mendapatkan apa yang mereka butuhkan dalam perampokan tersebut. Yang jadi pertanyaan di sini adalah, apakah mereka akan berhasil?
Drama yang Kental
Jangan berharap ada aksi gila-gilaan dan glamour layaknya seri
Ocean’s, sebagai gantinya kamu bakal disuguhi dunia kriminal yang juga terjadi di berbagai belahan dunia. Dunia kriminal, politik suap-menyuap, ras, KDRT, dan hak perempuan diramu dengan hati-hati oleh McQueen.
Kejahatan yang dilakukan para wanita ini masih menampilkan sisi alami yang mereka miliki. Mereka tidak terlatih untuk jadi pencuri, mereka sejatinya adalah istri-istri dan seorang ibu, tapi mereka berusaha melakukan kriminal secara profesional. Hasilnya, film ini jauh dari kehebohan film aksi
blockbuster, tapi menampilkan masalah lain yang lebih manusiawi. Contoh mudahnya hadir pada persoalan yang dihadapi keempat janda ini setelah ditinggal suami mereka. Veronica tidak memiliki uang sepeserpun, padahal dia adalah orang pertama yang didatangi tukang pukul Jamal. Sementara itu Linda Perelli (Michelle Rodriguez) harus terima ketika para rentenir mengambil alih toko yang dijaminkan suaminya.
Alice Gunner (Elizabeth Debicki), terbiasa menjadi istri super cantik yang tidak tahu cara bekerja dan mengelola uang. Hasilnya, dia kesulitan ketika hidup sendirian. Terakhir, Belle (Cynthia Erivo), merupakan seorang
blue collar yang kesulitan secara ekonomi sehingga harus bekerja terus tanpa bisa merawat anaknya.
Kesimpulan Akhir
Film yang naskahnya ditulis oleh Gillian Flynn (Gone Girl) ini berhasil menampilkan
tone kontras antara dunia gelap Chicago dengan dunia yang normal. Visual ini masih didukung oleh
scoring yang dibuat oleh Hans Zimmer yang juga menggarap musik untuk Interstellar (2014), The Dark Knight (2008), dan Dunkrik (2017). Hasilnya,
Widows jadi memiliki beberapa momen yang ngeklik banget antara visual dan musiknya. Hadirnya cerita yang menarik dan visual yang menawan menjadikan
Widows memperoleh nilai 3,7 bintang dari 5 bintang. Jangan lupa
like fan page Duniaku.net untuk terus memantau perkembangan dunia film! [embed]https://www.youtube.com/watch?v=nN2yBBSRC78[/embed]