TUTUP

Review It Lives Inside, Teror Monster India Pembawa Mimpi Buruk

Kapan lagi ada film horor dengan root India seperti ini?

"It Lives Inside" adalah film horor menarik yang akan ditayangkan oleh jaringan bioskop XXI pada Oktober ini. Disutradarai oleh Bishal Dutta dan ditulis bersama oleh Bishal Dutta dan Ashish Mehta, film ini menawarkan narasi yang sangat berakar pada budaya India, yang dihidupkan oleh para imigran di negara barunya, Amerika.

1. Iblis yang diceritakan di dongeng anak-anak

Dok. Neon

Samidha (Megan Suri), sering disebut Sam, adalah seorang remaja perempuan India yang lahir dari orang tua imigran dan tinggal di sebuah rumah yang cukup besar.

Ibunya, Poorna (Neeru Bajwa), adalah konservatif dan ketat, sementara ayahnya, Inesh (Vik Sahay), lebih santai. Suatu hari di sekolah, temannya yang juga orang India, Tamira (Mohana Krishnan), mulai bertingkah aneh, membawa toples dengan isi yang tidak jelas berwarna gelap. Pada akhirnya, Tamira meminta bantuan Sam, tetapi Sam yang emosional memecahkan toples tersebut, melepaskan iblis India kuno bernama Pishach, yang menculik Tamira.

Pelepasan iblis ini memiliki dampak serius bagi Sam, yang dihantui dalam mimpinya dan diikuti oleh iblis tersebut, yang menyebabkan kematian pacarnya. Hanya gurunya, Joyce (Betty Gabriel), yang memahami penderitaannya, tetapi dia juga secara fisik terluka oleh iblis tersebut. Bisakah Sam mengalahkan iblis tersebut dan menyelamatkan semua orang?

Baca Juga: Review Saw X, Ketika Jigsaw Jadi Pahlawan

2. Penggambaran iblis dari budaya India

Dok. Neon

Film ini menekankan tradisi India, seperti ritual Puja, yang dilakukan untuk menghormati dewa dan tamu atau merayakan acara spiritual.

Ritual ini menjadi pusat dalam sebuah adegan di mana banyak imigran India berkumpul. Film ini sebagian besar menggunakan bahasa Hindi ketika karakter India berbicara, menjadikan bahasa Inggris sebagai bahasa kedua.

Iblis, Pishach, berasal dari mitologi Hindu dan Buddha dan digambarkan sebagai pemakan daging mentah. Jadi semua yang ada di film ini sangat India, dan hal inilah yang jarang kami temui di film horor, apalagi film horor Hollywood. 

Meskipun latar belakang budayanya menarik, narasinya lemah. Asal-usul Pishach tidak dijelaskan dengan menyeluruh, dan alur ceritanya cenderung monoton. Jumpscares mudah ditebak, dan parahnya Pishach lebih mirip monster Kamen Rider ketimbang monster mengerikan Hollywood lainnya. Hasilnya film ini terasa kurang, apalagi kalau dibandingkan dengan Boogeyman yang dirilis di bulan Juni lalu.

3. Kesimpulan

Dok. Neon

"It Lives Inside" menonjol dari film horor yang repetitif dengan menekankan identitas budaya India dan memperkenalkan entitas yang unik. Namun, narasinya yang lemah, dan elemen ketegangan film yang sangat kurang, membuat It Lives Inside mudah dilupakan.

Meskipun demikian, suasana mencekam yang diciptakan oleh sutradara memastikan pengalaman yang menyeramkan bagi penonton. Karena itulah kami masih bisa memberikan nilai 3,6 dari 5 bintang review. Lumayan lah meskipun tidak menakutkan sama sekali.

Film ini akan segera tayang di seluruh bioskop XXI Indonesia.

Baca Juga: Review Film The Creator, Sci-fi dengan Perspektif yang Unik