Follow Duniaku untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Tahun 2013 selalu dikenang sebagai era renaissance animasi Disney. Frozen menjadi animasi 3D Disney non Pixar pertama yang mampu bertengger cukup lama di box office dan menghasilkan keuntungan yang fantastis. Bahkan lagu “Let It Go” berubah menjadi lagu wajib anak-anak di tahun tersebut, sehingga kerap diputar berulang-ulang di televisi dan radio.
Selang enam tahun kemudian Disney kembali mengembangkan franchise Frozen dengan merilis sekuelnya yang diberi judul Frozen 2. Yang jadi masalah di sini, apakah Frozen 2 mampu menghasilkan efek yang sama dengan Frozen orisinal? Untuk lebih lengkapnya kamu bisa baca review-nya di bawah ini.
1. Hutan ajaib
Seperti yang kami sebutkan di awal, pada Frozen pertama kita berfokus pada hubungan Elsa (Idina Menzel) dan Anna (Kristen Bell). Sementara pada Frozen 2 kita akan diajak mundur untuk mengetahui masa lalu kedua anak ini. Topiknya adalah soal siapa kedua orang tua Elsa dan Anna sesungguhnya dan bagaimana Elsa mendapatkan kekuatan sihirnya.
Rupanya kisah itu bermula dari sebuah hutan ajaib yang dijaga roh-roh empat roh suci. Roh tersebut terdiri dari roh api, roh angin, roh tanah, dan roh air. Dalam hutan tersebut tinggal sebuah suku kuno yang disebut sebagai Northuldra. Mereka hidup berdampingan dengan para roh tersebut.
Raja Runebeard (Jeremy Sisto) yang merupakan ayah dari pangeran Agnarr (Alfred Molina) memimpin ekspansi mereka ke hutan ajaib. Di sana dia membangun sebuah bendungan sebagai tanda perdamaian. Sayangnya sebuah peperangan terjadi dan hutan menjadi sangat marah karena peperangan tersebut. Para roh akhirnya menyegel hutan ajaib dan ikut tertidur selamanya.
Elsa rupanya mendengarkan panggilan yang bersumber dari hutan ajaib tersebut. Pada suatu malam panggilan tersebut makin kuat hingga akhirnya Elsa tanpa sengaja membangkitkan para roh suci yang semula tertidur.
Ketika para roh suci terbangun mereka menghilangkan air dari Arendelle, mematikan api, meniup angin kencang, dan mengguncang tanah. Elsa yang merasakan kalau itu adalah sebuah peringatan, memutuskan pergi ke hutan ajaib. Anna yang pernah kehilangan kakaknya, merasa harus mengikuti Elsa.
Akhirnya Elsa dan Anna berangkat bersama-sama dengan Kristoff (Jonathan Groff), Olaf (Josh Gad), dan Sven sang rusa jantan. Tujuan mereka adalah ke hutan ajaib untuk menemukan maksud dari panggilan tersebut dan memecahkan masa lalu keluarga mereka.
Baca Juga: Review Charlie's Angels, Saat Para Angels Go Internasional
2. Perubahan tiga tahun
Walaupun filmnya berjarak enam tahun, sejatinya cerita di Frozen 2 terjadi tiga tahun setelah kejadian di Frozen pertama. Dari beberapa perubahan, Olaf diperlihatkan memiliki porsi yang paling besar. Dia bukan lagi boneka salju yang bisa meleleh karena sinar matahari. Selain itu dia kini lebih dewasa dengan berbagai pemikiran serius layaknya filsuf.
Berbagai kelucuan yang terjadi di dalam Frozen 2 selalu terjadi karena omongan Olaf. Rasanya Chris Buck dan Jennifer Lee benar-benar paham cara mengembangkan karakter sampingan yang semula fungsinya tidak lebih dari jangkrik yang bisa berbicara atau tujuh kurcaci yang tinggal di dalam hutan.
Selain Olaf, kamu juga akan menemukan kalau Elsa, Anna dan Kristoff juga berubah. Elsa kini lebih dewasa dan lebih mementingkan penduduk kotanya ketimbang berpetualang sendirian. Sementara Anna jauh lebih menerima kondisi kakaknya yang memang dibutuhkan orang banyak sebagai sang ratu Arendelle.
Lalu Bagaimana dengan Kristoff? Yah, sang pria gunung ini semakin bisa diandalkan meskipun tetap sulit berkomunikasi dengan baik. Selain itu dia kini kebingungan karena hendak melamar Anna yang dicintainya.
4. Momen yang hilang
Dalam film Frozen 2 ini Disney terlihat sekali ingin mereplikasi momen “Let It Go” yang legendaris. Sayang, momen seperti itu memang tidak bisa diulang berkali-kali. Disney bahkan sengaja menaruh berbagai soundtrack ke dalam filmnya dan berharap-harap ada yang bisa menyaingi momen “Let It Go”.
Saking banyaknya nyanyian di dalam film ini, Disney sampai menyuguhkan adegan Kristoff menyanyi layaknya band-band yang eksis di tahun 70 dan 80-an. Bahkan ada satu momen di mana Kristoff diperlihatkan menyanyikan lagu “Lost in the Woods” layaknya "Bohemian Rhapsody" milik Queen. Kocak tapi cukup menyedihkan, mengingat betapa kerasnya Disney berusaha menciptakan keajaiban yang sama tapi tetap saja gagal.
5. Layak tonton?
Jadi gimana? Apakah Frozen 2 layak tonton? Pertanyaan macam apa ini. Jelas film animasi ini layak tonton. Sebab sepanjang film kamu akan mendapatkan kisah lanjutan dari Frozen yang akan mengungkap masa lalu Elsa dan Anna. Masa lalu tersebut menghapuskan teori-teori Frozen yang beredar di internet. Apa teori tersebut? Cari saja sendiri, nanti juga tahu kok.
Untuk penilaian secara umum, Frozen 2 layak mendapatkan nilai 4 dari 5 bintang review. Banyak momen hit and miss di dalamnya meskipun tidak mengganggu. Yang jelas film ini belum bisa menyaingi Frozen orisinal, tapi sudah lebih dari cukup untuk ditonton bersama keluarga di akhir minggu yang menyenangkan.
Baca Juga: Review Film Midway: Satu Lagi Drama Serangan Pearl Harbor