Follow Duniaku untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Film aksi tidak melulu superhero, balap mobil, dan robot raksasa. Aksi juga berarti baku hantam dengan kung fu dan berbagai disiplin bela diri lainnya di hutan, di pagoda, dan kali ini, jalanan. Soal baku hantam jalanan yang memanfaatkan apa saja, ini dia daftar film yang layak masuk daftar tersebut! Meskipun Project A mempertontonkan aksi ternekat Jackie Chan sepanjang karirnya, Police Story II memamerkan lebih banyak koreografi bertarung yang membuatnya populer di berbagai kalangan. Untuk kali ini, Supercop idaman kita semua berusaha menghentikan ancaman bom misterius sekaligus mantan musuh bebuyutannya dari film pertama yang ingin membalas dendam! Baru film Jepang yang satu ini yang menggambarkan tawuran antar sekolah sebagai hal yang seru dan mulia sebagai romansa lelaki remaja. Film prekuel dari seri Manga anyar Crows ini mengisahkan kejayaan lama Suzuran di tangan Takiya Genji dan Tamao Serizawa sebelum Harumichi Boya mendominasinya! Contoh terbaik dari bagaimana Tarantino menggarap film aksi ini memiliki adegan-adegan tarung yang unik dan menggetarkan! Kisah drama balas dendam The Bride terhadap sosok misterius Bill ini penuh dengan sabetan pedang dan dentingan penggorengan! Dari jalanan hingga ke arena tarung bawah tanah, Ong Bak memiliki apresiasi besar terhadap Muay Thai atas bela diri yang berbahaya melalui Tony Jaa. Melalui Ong Bak pula, Tony Jaa seketika menjadi nama yang disejajarkan dengan para jagoan film aksi sekaliber Jet Li, Bruce Lee dan Jackie Chan! Bloodsport adalah film baku hantam yang melejitkan Jean Claude Van-Damme sebagai aktor leg split idaman di belahan dunia barat. Meski dibingkai sebagai sebuah thriller sederhana, aksi kickboxing yang sangat seru dari sang tokoh utama Frank Dux yang akhirnya terus diingat hingga saat ini. Dan juga adegan debu ke mata itu. Lima film lagi? Lima film lagi! Temukan lima film selanjutnya di halaman sebelah! Mengombinasikan cerita detektif dengan tema kung fu barangkali berhasil juga berkat Donnie Yen yang merupakan veteran dalam film-film aksi kung fu urban. Sebagai bekas instruktur kepolisian bernama Hahou Mo yang dipenjara akibat tidak sengaja membunuh lawan latih tandingnya, ia ditugaskan membantu mereka dalam pencarian seorang pembunuh tujuh jagoan kung fu. Tentu saja, yang membuatnya menarik ialah ketujuh jagoan ini memiliki masing-masing cabang keahliannya yang amat sangat spesifik sehingga setiap variasinya ditampilkan dengan penuh hormat melalui film tribute akan film-film bela diri pendahulunya ini. Koreografi berantem yang menempatkan penontonnya lebih dalam daripada Hardcore Henry? Apalagi, dengan kisah yang lebih niat? The Villainess adalah jawaban sineas Korea untuk hal tersebut. The Villainess mengisahkan tentang seorang pembunuh tanpa nama yang dicuci otak ulang menjadi antek sebuah organisasi pembunuh kontrak yang besar. Atau sebuah kritik untuk peran perempuan di dalam industri hiburan Korea. Atau keduanya sekaligus. Ketika Enter The Dragon bertempat di sebuah pulau terpencil, dan Game of Death pada akhirnya menggunakan aktor pengganti akibat hal tidak terduga, Way of The Dragon adalah film yang disutradarai, ditulis dan diperankan oleh Bruce Lee sendiri. Pertarungan ikoniknya dengan aktor superpower Hollywood Chuck Norris juga berasal dari film ini. The Raid sudah sinonim dengan nama Iko Uwais. Sementara sekuelnya memiliki skala yang jauh lebih luas, film pertamanya ini memamerkan aplikasi Pencak Silat sebrutal-brutalnya. Melalui ketakutan sang tokoh utama juga saat dikepung dari berbagai sisi pula, film ini lebih layak dianggap sebagai sebuah aksi-horor daripada aksi-thriller yang diembannya. SPL adalah pertemuan antara plot dunia hitam Hong Kong yang kelam dan tanpa ampun dengan potensi serangkaian bela diri nyata yang luar biasa mengerikan. Berlawanan dengan sosok jawara kung fu Ip Man yang kharismatik, Donnie Yen berperan sebagai Ma Kwan, polisi brutal yang dipanggil untuk meringkus gembong Triad besar Wang Po yang diperankan oleh Sammo Hung dengan segala cara. Termasuk Mixed Martial Arts sekalipun. Tidak hanya memamerkan koreografi yang indah, film aksi yang tahu benar tentang memanfaatkan bela diri tidak segan-segan memperlihatkan kebrutalan yang terjadi akibat prakteknya di dalam skenario-skenario berbahaya dan menuntut kepiawaian sang aktor dan pemeran penggantinya untuk menari di atas remukan tulang dan anggota tubuh manusia. Dari sepuluh ini, favoritmu ada tidak? Sampaikan di kolom komentar! Diedit oleh Fachrul Razi