6 Karakter yang Bisa Saja Mengalahkan Taro Sakamoto di Sakamoto Days

Torres bukan sekadar mungkin bisa mengalahkan Sakamoto—dia sudah membuktikannya.

Hingga bab 188, narasi menyebutkan bahwa Torres telah mengalahkan Sakamoto sebanyak lima kali. Ini bukan sekadar kebetulan atau faktor situasional, melainkan bukti bahwa Torres memiliki kemampuan bertarung yang mampu melampaui sosok legendaris seperti Sakamoto.

Dengan pengalaman panjang (50 tahun lebih sebagai pembunuh bayaran) Torres memang veteran yang bisa diadu dengan Sakamoto.

Alasan Sakamoto masih hidup adalah Torres ingin bounty Sakamoto naik dulu baru dia akan menghabisinya.

Namun ini berpotensi jadi kesalahan karena bisa saja Sakamoto malah semakin kuat setelah berulang kali melawan Torres.

Takamura bukan sekadar mungkin bisa mengalahkan Sakamoto—dia adalah monster di level yang jauh di atasnya. Di bab 165, Sakamoto sendiri menyadari bahwa menghentikan Takamura secara langsung adalah hal yang mustahil. Ia bukan hanya lebih cepat dan lebih kuat, tetapi juga benar-benar berada di luar batas logika manusia. Sakamoto pun mengubah strateginya, mengincar pedang Takamura dengan harapan bisa melucutinya. Namun, bahkan itu pun gagal total.

Dalam momen yang hampir seperti sihir, Takamura secara ajaib bisa mengasah kembali pedangnya hanya dengan memanfaatkan gesekan peluru yang ditembakkan Sakamoto sendiri. 

Keunggulan Takamura semakin terlihat ketika Sakamoto tidak hanya bertarung seorang diri. Dalam pertarungan di bab 167, Sakamoto, Nagumo, dan Gaku—tiga petarung kelas atas—bersama menyerang Takamura. 

Bahkan dalam kondisi three versus one, Takamura masih bisa menebas Sakamoto lagi. Ini membuktikan bahwa kekuatannya benar-benar di luar nalar, dan bahkan Sakamoto, dengan segala keahliannya, nyaris tidak punya harapan untuk menang melawannya.

Sakamoto memang pernah mengalahkan Kei Uzuki, tetapi situasinya kini jauh berbeda. Uzuki yang dulu bukanlah Uzuki yang sekarang. Setelah perkembangan karakternya, ia kini memiliki kepribadian lain yang berasal dari dua individu luar biasa: Rion Akao dan Takamura. Ini bukan sekadar perubahan mental, tetapi evolusi yang bisa membuatnya jauh lebih berbahaya daripada sebelumnya.

Yang membuat situasi semakin mengkhawatirkan adalah fakta bahwa kepribadian Takamura di dalam Uzuki-lah yang berhasil menjatuhkan Takamura asli.

Mengingat Sakamoto sendiri kesulitan menghadapi Takamura, kepribadian baru Uzuki ini bisa menjadi ancaman yang lebih besar, bahkan berpotensi menjatuhkan Sakamoto dalam pertarungan.

Namun, ada satu celah kecil dalam situasi ini. Uzuki mungkin memiliki kepribadian Takamura, tetapi dia tidak mengenal Takamura sebaik dia mengenal Rion Akao.

Sementara kepribadian Rion di dalam diri Uzuki persis sekali dengan yang asli, karena dia memang sangat kenal Rion, kepribadian Takamura saat ini bisa jadi belum sempurna.

Yang membuat Oki menakutkan adalah klaimnya di bab 168—Oki dengan percaya diri mengatakan bahwa ia bisa membunuh Shishiba dalam satu menit.

Shishiba sendiri bukanlah petarung sembarangan, melainkan salah satu anggota Order yang telah terbukti kemampuannya. Jika Oki menganggapnya sebagai lawan yang bisa dia habisi dengan begitu cepat, ini menandakan bahwa kekuatannya mungkin berada di level tinggi.

Selain itu, fakta bahwa anggota Order papan atas seperti Torres terbukti sangat kuat memperkuat kemungkinan bahwa Oki bukan hanya sekadar berbicara besar. Jika Torres saja mampu mengalahkan Sakamoto sebanyak lima kali, maka pemimpin yang merekrutnya seharusnya berada di level yang lebih mengerikan.

Sampai sekarang, kemampuan bertarung Oki belum diperlihatkan secara penuh, tetapi jika klaimnya benar, dia bisa menjadi salah satu dari sedikit orang yang berpotensi mengalahkan Sakamoto.

Bersama Rion Akao, Nagumo dan Sakamoto dulu dikenal sebagai trio siswa berbakat yang kerap membuat masalah, bukan hanya karena kenakalan mereka, tetapi juga karena bakat luar biasa dalam dunia pembunuh bayaran.

Trio ini kekuatannya terasa setara antara satu sama lain.

Namun, meskipun mereka berasal dari latar belakang yang sama, jalur hidup mereka berakhir sangat berbeda.

Sakamoto sempat pensiun, memilih kehidupan damai sebagai pemilik toko dan menjalani janji kepada istrinya untuk tidak membunuh lagi. Ini secara alami mengubah pendekatannya dalam bertarung—dia tetap seorang petarung legendaris, tetapi dengan batasan moral yang ia pegang teguh.

Sebaliknya, Nagumo tidak pernah melepaskan jalannya sebagai pembunuh. Ia tetap aktif dan tidak memiliki keraguan seperti Sakamoto dalam hal membunuh.

Nagumo saat ini terasa sebagai sosok yang bisa saja mengimbangi Sakamoto. Dan berhubung dia selama ini aktif, sementara Sakamoto sempat pensiun, dia bisa saja mengungguli Sakamoto dalam duel. Untungnya plot cerita lebih memposisikan mereka sebagai sekutu.

Saat pertama kali muncul di bab 1, Shin Asakura adalah seorang pembunuh yang, meskipun memiliki kemampuan membaca pikiran, masih jauh di bawah level Sakamoto. 

Tapi sekarang, dalam berbagai konflik besar, Shin sering kali menunjukkan lompatan kekuatan yang signifikan. Kemampuannya berkembang jadi bukan hanya membaca pikiran saja, namun bisa mengendalikan sementara musuhnya (secara terbatas) dan lain-laun.

Jika tren ini berlanjut, bukan tidak mungkin bahwa pada akhir Sakamoto Days, Shin akan menjadi hitman legendaris yang mampu menyaingi bahkan Sakamoto sendiri. 

Nah itu enam karakter yang bisa saja mengalahkan Taro Sakamoto di Sakamoto Days.

Menurutmu gimana? Sampaikan di kolom komentar!

Diterbitkan pertama 17 Februari 2025, diterbitkan kembali 17 Juli 2025.

Untuk informasi yang lebih lengkap soal anime-manga, film, game, dan gadget, yuk gabung komunitas Warga Duniaku lewat link berikut:

Discord: https://bit.ly/WargaDuniaku

Tele: https://t.me/WargaDuniaku