(Dok. Visinema Studios/Jumbo)
Kesuksesan JUMBO bukan hanya soal jumlah penonton dan pencapaian box office. Lebih dari itu, ini bisa menjadi fondasi penting bagi lahirnya ekosistem animasi lokal yang kokoh dan berkelanjutan.
Sebelumnya, kita sudah membahas harapan agar para investor dan sponsor mulai melirik potensi animasi Indonesia dengan lebih serius. Namun langkah berikutnya tak kalah penting: menciptakan lingkungan industri yang mendukung pertumbuhan semua elemen dalam dunia animasi, dari ide, produksi, distribusi, hingga penghargaan terhadap kreator.
Bayangkan jika Indonesia memiliki ekosistem animasi yang sehat: di mana studio besar dan kecil bisa tumbuh berdampingan, pipeline produksi berjalan efisien, kolaborasi internasional terbuka luas, dan para animator, penulis cerita, sutradara, serta desainer visual mendapatkan ruang dan apresiasi yang layak.
Jika itu terjadi maka akan lebih banyak tenaga kreatif juga bisa tenang dan percaya memilih karier di dunia animasi.
Dari animator, penulis skenario untuk proyek animasi, storyboard artist, hingga dubber, semua profesi itu sering kali dipandang sebagai pekerjaan yang passion-driven tapi minim jaminan masa depan. Banyak talenta muda yang sebenarnya punya potensi luar biasa, tapi akhirnya memilih jalur karier lain karena takut tidak bisa bertahan hidup dari animasi.
JUMBO, yang dikerjakan selama lima tahun dan melibatkan lebih dari 400 pekerja kreatif, membuktikan bahwa dengan proyek yang serius dan hasil yang sukses, kerja keras para kreator bisa benar-benar dihargai. Ini bisa menjadi titik balik, bahwa animasi bukan cuma hobi atau proyek sesekali, tapi ladang profesi yang layak ditekuni.
Harapannya, jika kepercayaan pada industri animasi lokal terus meningkat, maka akan lahir lebih banyak studio, lebih banyak produksi, dan lebih banyak ruang untuk talenta Indonesia berkarya. Semakin banyak orang yang bisa hidup dari dunia animasi, semakin besar pula peluang bagi karya-karya luar biasa lahir di masa depan.
Bukan cuma satu JUMBO, tapi mungkin sepuluh JUMBO berikutnya, dengan gaya dan cerita yang beragam, tapi semua lahir dari tangan-tangan terbaik anak bangsa.
Namun tentu saja, kita belum sampai di sana. JUMBO bisa jadi pemicu, tapi untuk benar-benar membangun ekosistem yang kuat, dibutuhkan lebih dari satu film. Harapannya, kesuksesan ini bisa membuka jalan bagi film-film animasi berikutnya, yang tak kalah kuat secara kualitas maupun penerimaan publik.