dok. Lifelike Pictures/Modus Anomali
Pada awal film, kalian akan disuguhi oleh beberapa ritual-ritual yang aneh. Film ini menceritakan tentang seorang pria yang mengalami lupa ingatan sedang kebingungan berada di tengah hutan sendirian.
Pria bernama John Evans (Rio Dewanto) tiba-tiba saja bangun dari sebuah lubang kuburan yang ia gali sendiri. John Evans tampak sangat panik dan mencari jalan agar bisa keluar dari sana.
Ia tidak memiliki petunjuk apapun kecuali ponsel yang ada di saku celananya. Namun ternyata ponsel tersebut kosong, tidak ada kontak, foto, pesan, atau apapun yang bisa digunakan sebagai petunjuk.
Ketika mencari jalan keluar, akhirnya John Evans menemukan sebuah pondok berukuran kecil. Di sana tanpa sengaja John Evans menemukan sebuah rekaman video yang mengerikan.
Melalui rekaman di televisi tersebut, John Evans seperti mengingat kembali memori saat liburan bersama-sama dengan keluarganya.
Pada video yang diputar tadi, John Evans melihat seorang wanita hamil yang dibunuh. Dengan kejamnya, pria dengan topeng menghujamkan belati pada perut wanita tersebut tanpa ampun.
John Evans merasa semakin ketakutan karena jasad dari wanita yang ada di video tersebut ternyata ada di belakangnya.
Karena ketakutan, John Evans berusaha lari keluar rumah. Namun dengan tidak sengaja ia menemukan sebuah dompet yang berisi tanda pengenal dan juga foto.
Foto tersebut menampilkan wanita yang dibunuh tadi dengan dua anak yang masih remaja. Di foto tersebut terlihat kebahagiaan mereka saat menikmati liburan.
John membalik foto tersebut dan ada tulisan “We love you, John”. John merasa itu adalah namanya, itu artinya wanita tadi adalah istrinya.
John sangat terpukul dengan apa yang terjadi. Ia kemudian mencoba menenangkan diri.
Setelah ia tenang, ia kembali masuk ke dalam rumah lalu memeluk istrinya yang sudah tewas bersimpah darah.
Ia kemudian meletakkan istrinya ke sofa dan mencoba mencari petunjuk lainnya. John menyalakan lagi handycam yang terhubung ke televisi.
Video menampilkan mengenai kenangan John dan keluarganya yang sedang berlibur.
John Evans ternyata tidak bisa memecahkan tanda tanya di benaknya melalui apa yang dilihat. Ia malah semakin buntu dan juga kebingungan. Semakin ingin mencari kebenaran yang terjadi, John Evans semakin bingung dan takut.