Rombongan membawa tandu yang berisi seseorang ( Dok. MD Pictures / Pabrik Gula )
Awalnya, Mbah Jinah dan Mbah Samin sempat mencoba mengatasi dengan memberikan sesaji berupa dua ekor hewan ternak sapi. Sayangnya, Maharatu malah menolak permintaan maaf tersebut.
Nah, usai kejadian Wati dan para buruh kerasukan, barulah Mbah Samin dan Mbah Jinah mengetahui dari Endah yang mendapat visi bahwa satu-satunya cara untuk mengakhiri teror dari Maharatu adalah dengan menggelar ritual manten tebu.
Masalah, ritual itu sendiri mengharuskan mereka mengubur hidup-hidup sepasang lelaki dan perempuan yang didandani layaknya pengantin. Hendra dan Wati tentu saja harus menanggung akibatnya dengan menjadi tumbal baru.
Bahkan meski Mbah Jinah sudah mengakalinya dengan boneka yang dilumuri darah pasangan terlarang tersebut, Maharatu sudah tahu trik tersebut dan bahkan menukarnya secara gaib sehingga Hendra dan Naning yang awalnya di rumah dinas mendadak berakhir terkubur hidup-hidup di lubang kuburan di ladang tebu.
Itulah penjelasan kenapa Maharatu murka dalam film Pabrik Gula.
Bagaimana pendapat kalian?
Untuk informasi yang lebih lengkap soal anime-manga, film, game, dan gadget, yuk gabung komunitas Warga Duniaku lewat link berikut:
Discord: https://bit.ly/WargaDuniaku
Tele: https://t.me/WargaDuniaku